Pengertian Rasio Rentabilitas, Tujuan, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Pengertian Rasio Rentabilitas
Rasio Rentabilitas

A. Pengertian Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu. Rasio rentabilitas dapat dihitung dengan membandingkan laba yang dihasilkan dengan modal usaha yang dikeluarkan.

Rasio rentabilitas berkaitan erat dengan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Jika nilai rasionya bagus berarti perusahaan dalam keadaan sehat keuangannya. Selain itu, rentabilitas dapat juga digunakan untuk mengukur pada saat pengambilan suatu keputusan tentang masalah pemenuhan kebutuhan keuangan perusahaan.

B. Tujuan Analisis Rentabilitas
Rentabilitas sebagai kriteria penilaian hasil operasi perusahaan mempunyai beberapa tujuan pokok untuk menghasilkan keuntungan di antaranya,
1. Sebagai Alat Pengendalian Bagi Manajemen
Bagi pihak manajemen khususnya, rentabilitas bisa digunakan sebagai alat pengendalian. Rentabilitas ini bisa dijadikan sebagai alat untuk menyusun rencana budget pelaksanaan operasi perusahaan, kriteria penilaian alternatif dan dasar pengembalian keputusan penanaman modal (Suprapto, 1994).

2. Sebagai Indikator tentang Efektivitas Manajemen
Tinggi rendahnya rentabilitas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tergantung pada kemahiran dan motivasi dari manajer. Karena itu, rentabilitas merupakan salah satu faktor yang menarik perhatian para analis, karena mampu menggambarkan kriteria yang sangat diperlukan untuk menilai sukses tidaknya suatu perusahaan.

3. Suatu Alat untuk Membuat Proyeksi Laba Perusahaan
Rentabilitas menggambarkan korelasi antara tingkat laba dengan jumlah dengan jumlah modal yang ditanamkan, maka sangat membantu bagi para analis untuk membuat proyeksi laba pada berbagai tingkat jumlah modal yang ditanamkan pada jenis usaha yang bersangkutan.

C. Jenis Rasio Rentabilitas
Berdasarkan sumber modalnya, terdapat dua jenis rasio rentabilitas di antaranya,
1. Rentabilitas Usaha
Rentabilitas Usaha atau biasa juga disebut rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari modal keuangan milik pribadi alias tidak memperhitungkan modal asing.

Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan modal asing dan pajak perseroan atau income tax EAT (Earning after tax). Sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja di dalam perusahaan.
Rumus :
EAT / Modal Sendiri x 100%

2. Rentabilitas Ekonomi
Rentabilitas ekonomi merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari modal asing dan modal pribadi. Oleh karena itu, pengertian rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba.

Salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi ini adalah profit margin.
Rumus :
Laba / Modal x 100%

D. Cara Menghitung Rasio Rentabilitas
Terdapat lima ukuran rasio rentabilitas yang sering dipakai saat ini di antaranya,
1. Profit Margin
Profit margin adalah cara menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau profit dalam tingkat penjualan tertentu. Laporan profit margin ini bisa Anda ketahui melalui laporan common size pada laporan laba-rugi di bagian baris paling akhir.

Rumus:
Gross profit margin = (total penjualan – harga pokok penjualan) : total penjualan.
Dengan rumus di atas, Anda akan mendapatkan nilai profit margin dari perusahaan Anda.

2. Gross Profit Margin
Yang kedua adalah gross profit margin atau bisa disebut margin laba kotor, yaitu perbandingan pendapatan laba kotor yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu dibandingkan dengan besarnya tingkat penjualan pada satu periode yang sama.

Rasio ini bisa mengetahui seberapa besar laba kotor yang diperoleh suatu perusahaan sebelum dikurangi beberapa biaya operasional dan produksi. Semakin besar suatu perusahaan bisa mengontrol rasionya, maka semakin besar pula laba yang akan didapatkan oleh perusahaan.

Rumus:
Gross Profit Margin = Laba kotor / pendapatan penjualan.
Sebelum menghitung gross profit margin disarankan untuk menghitung jumlah laba kotor terlebih dahulu. Setelah mendapat harga kotor atau gross profit, maka Anda bisa melanjutkan menghitung Gross profit margin.

3. Net Profit Margin
Net profit margin atau laba bersih adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar laba bersih yang diperoleh suatu perusahaan setelah dikurangi berbagai macam hal. Semakin tinggi rasio net profit marginnya, maka semakin besar pula laba bersih yang dihasilkan. Untuk bisa mendapatkan net profit yang tinggi, maka dari segi penjualan juga harus ditingkatkan.

Rumus:
Net profit margin = Laba bersih setelah pajak / penjualan bersih.
Menurut para investor, net profit margin digunakan untuk mengukur seberapa efisien manajemen mengelola sebuah perusahaan. Net profit margin juga digunakan oleh para investor untuk memperkirakan profitabilitas di masa depan.

4. Return on Investment
Return on investment atau biasa disebut ROI adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya guna untuk menutup biaya yang dikeluarkan saat investasi. Laba yang digunakan untuk menutup biaya investasi ini adalah laba bersih setelah dikenakan pajak atau (EAT).

Rumus:
ROI = (total penjualan – investasi) / investasi x 100%

5. Return on Assets
Yang terakhir adalah return on assets atau biasa disebut rentabilitas ekonomis, yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan mengandalkan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Laba yang digunakan untuk menutup aset ini adalah laba sebelum terkena bunga bank dan pajak atau disebut (EBIT).

Rumus:
ROA = Laba setelah pajak / total asset.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Rasio Rentabilitas, Tujuan, Jenis, dan Cara Menghitungnya"