Pengertian Lean Startup, Perkembangan, Karakteristik, Prinsip Dasar, Tujuan, Tahapan, dan Manfaatnya

Pengertian Lean Startup
Lean Startup

A. Pengertian Lean Startup
Lean startup adalah suatu metode pengembangan produk dan bisnis dalam waktu yang singkat. Metode ini pada dasarnya menekankan adanya fokus pada upaya pengembangan produk hingga terdapat feedback dari para pelanggan.

Metode ini akan mengajari para pebisnis untuk mengelola startup dengan lebih cepat dan tahu kapan waktunya bertahan dan berbalik. Sementara, hal utama yang ditekankan dalam metode ini adalah pengembangan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan para pelanggannya.

B. Perkembangan Lean Startup
Metodologi lean startup ini sebenarnya terinspirasi dari lean manufacturing yang sudah pernah diaplikasikan, proses produksi efisien yang dipelopori oleh Taiichi Ohno. Proses produksi tersebut menggabungkan prinsip yang digunakan oleh Henry Ford sejak tahun 1906 dan program TWI yang diperkenalkan ke Jepang pada tahun 1951.

Pada sebuah artikel yang diterbitkan dalam Harvard Business Review tahun 2013, mentor Ries, Steve Blank, menjelaskan bagaimana metodologi lean startup ini juga menjadi inspirasi dari karya orang-orang lainnya seperti Ian C. MacMillan dan Rita Gunther McGrath.

Kedua orang tersebut mengembangkan sebuah teknik yang disebut dengan perencanaan berbasis penemuan. Teknik ini merupakan upaya untuk membawa pola pikir kewirausahaan ke perencanaan yang efektif.

C. Karakteristik Lean Startup
Terdapat beberapa karakteristik utama yang membedakan metode lean startup dan model bisnis startup yang tradisional di antaranya,
1. Karakteristik Lean Startup
a. Mengembangkan produk berdasarkan keinginan pelanggan.
b. Menggunakan Validated Learning untuk menentukan minat pelanggan.
c. Fokus pada metrik seperti popularitas produk dan lifetime customer value.
d. Menggunakan MVP untuk menilai reaksi dari pelanggan terhadap produk yang dikembangkan.
e. Lebih fokus pada eksperimen daripada berpegang pada rencana yang sudah dibuat.

2. Karakteristik dari metode startup yang tradisional
a. Diawali dengan pembuatan rencana bisnis untuk beberapa tahun mendatang.
b. Memiliki proyeksi keuangan yang jelas.
c. Membuat produk secara rahasia di mana hanya karyawan dan investor saja yang mengetahui.
d. Rencana bisnis digunakan untuk mendapatkan dana dari angel investor dan perusahaan venture capital.

D. Prinsip Dasar Lean Startup
Prinsip utama dari Lean Startup Methodology adalah melakukan pendekatan ilmiah terhadap pembuatan dan pengelolaan startup yang berkeinginan untuk menyampaikan produk lebih cepat di tangan customer tanpa limbah besar.

Metode ini mengajarkan Anda untuk mengetahui kapan Anda perlu melanjutkan proses produksi, kapan Anda harus memperbaiki terlebih dahulu prototype produk dan kapan Anda bisa menumbuhkan bisnis Anda dengan akselerasi tinggi. Pengembangan produk semacam ini dapat menguntungkan bisnis Anda tanpa buang-buang tenaga, materi dan waktu.

Jika diuraikan kembali, terdapat 5 prinsip dasar Lean Startup di antaranya,
1. Entrepeneurs are everywhere
Coba amati, wirausahawan ada di mana-mana. Maka Anda yang memiliki startup harus membuka diri Anda untuk metodologi yang lebih fleksibel satu ini. Anda perlu banyak mengamati perkembangan pasar atau bisnis yang ada di sekitar Anda dan mengembangkan startup Anda tidak dengan cara yang konvensional.

2. Entrepeneurship is management
Sebuah startup adalah institusi, bukan hanya sebuah produk. Walaupun startup memang menghasilkan produk, tetapi startup tidak sama dengan produk. Jadi pengembangan startup itu sendiri membutuhkan manajemen, sebuah manajemen yang sesuai dengan konteksnya.

3. Validated Learning
Startup ada bukan untuk menghasilkan sesuatu, menghasilkan uang, atau melayani customer. Startup ada untuk mempelajari bagaimana membuat sebuah bisnis yang kokoh dan berkelanjutan. Proses pembelajaran ini bisa divalidasi secara keilmuan, dengan menjalankan eksperimen yang bisa Anda tes setiap elemennya untuk disesuaikan dengan visi perusahaan Anda.

4. Innovation Accounting
Untuk meningkatkan penghasilan sekaligus menjalankan kewirausahaan yang bertanggungjawab, Anda perlu fokus pada hal-hal berikut: bagaimana mengukur progress, bagaimana mengatur langkah usaha Anda selanjutnya, bagaimana memprioritaskan pekerjaan tertentu. Jadi terkait akuntansi, tidak hanya melihat data angka yang ada pada pembukuan, Anda perlu melihat progress yang dihasilkan.

5. Build-Measure-Learn
Aktivitas paling mendasar dari sebuah startup adalah untuk mengubah ide menjadi produk, mengukur bagaimana respon atau tanggapan customer nantinya, dan kemudian belajar bagaimana untuk pindah haluan atau melanjutkan sesuai waktu yang tepat.

Lean Startup Methodology adalah suatu kerangka kerja untuk menemukan dan memvalidasi bahwa Anda telah mengidentifikasi pasar untuk produk Anda, membangun fitur produk yang tepat yang memecahkan kebutuhan pelanggan, menguji metode yang benar untuk memperoleh dan mengkonversi pelanggan, dan menggunakan sumber daya yang tepat untuk memperbesar skala bisnis bisnis Anda.

E. Tujuan Lean Startup
1. Mengembangkan perusahaan
Sebenarnya tujuan utama dari adanya lean startup adalah mencapai pengembangan perusahaan. Setiap perusahaan rintisan tentunya menginginkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan bagi bisnisnya. Namun tentunya hal ini dilakukan dengan tidak mudah. Oleh karena itu kemudian pebisnis akan selalu memusatkan fokusnya untuk melakukan segala upaya agar dapat mengembangkan usaha atau bisnisnya tersebut.

Namun segala macam upaya yang dilakukan untuk bisa menumbuhkan dan mengembangkan bisnis ini haruslah dilakukan secara konsisten. Sebab dengan adanya konsistensi dari pebisnis maka segala upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan bisnis bisa membuahkan hasil.

2. Menyelesaikan masalah
Metode lean startup yang dikembangkan dan dilakukan oleh Anda sebagai pebisnis dan baru memulai usaha rintisan juga bisa memberikan hal lainnya bagi Anda. Selain mengembangkan bisnis rupanya metode ini bisa pula digunakan untuk menyelesaikan masalah yang mungkin timbul dalam bisnis Anda. Hal ini terjadi sesuai dengan tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya.

Pada awalnya akan terbentuk suatu problem yang timbul di tengah publik. Kemudian dengan adanya metode lean startup ini maka Anda bisa memberikan solusi untuk menjawab problem tersebut. Sebab biasanya usaha rintisan selalu dimulai dengan adanya suatu permasalahan yang tentu saja membutuhkan kehadiran solusi sebagai bentuk penyelesaian dari maslah tersebut.

3. Mencapai keseimbangan
Tujuan selanjutnya dari adanya metode lean startup adalah tercapainya keseimbangan. Yang dimaksud dengan keseimbangan dalam hal ini adalah adanya cara yang bisa diambil dan dilakukan untuk mengatur keseimbangan antara ide pebisnis dengan kepuasan pelanggan. Jadi bisa saja Anda menciptakan suatu ide yang menjadi solusi untuk permasalahan yang dialami oleh publik. Melalui solusi ini kemudian diharapkan agar para pelanggan bisa merasa puas.

F. Tahapan Lean Startup
1. Market validation
Tahapan awal yang dapat dilakukan dalam menjalankan metode lean startup adalah market validation. Tahap market validation merupakan suatu tahap yang dilakukan dengan tujuan untuk memastikan adanya asumsi problem yang memang benar ada dan terjadi. Bahkan problem ini menjadi bagian yang penting bagi Anda dalam menjalankan perusahaan rintisan.

Dengan kata lain problem yang Anda asumsikan itu memang terjadi pada banyak orang sehingga Anda bisa mencari cara untuk mengatasinya. Pada tahap awal ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Misalnya saja seperti adanya survey. Selain itu Anda juga bisa mengadakan suatu assesment dan juga landing page yang sekiranya bisa diperlukan untuk menjalankan bisnis Anda. Biasanya usaha yang dilakukan pada tahapan pertama ini dilakukan oleh tim pengembang bisnis. Atau lebih tepatnya dilakukan oleh tim marketing.

2. Product validation
Tahapan selanjutnya yang bisa dilakukan setelah market validation adalah product validation. Pada tahapan product validation ini Anda bisa melakukan upaya untuk memastikan bahwa konsep solusi yang diambil atau sedang dibangun itu merupakan upaya yang paling sesuai untuk diterapkan pada bisnis Anda. Tahapan ini memang merupakan upaya yang dilakukan setelah Anda melewati tahap pertama yaitu market validation. Jadi adanya asumsi problem maka Anda bisa memberikan suatu solusi.

Tentunya solusi yang dilakukan adalah hal terbaik yang sekiranya paling sesuai untuk pengembangan bisnis Anda. Maka bisa saja solusi ini disebut sebagai keputusan untuk menjawab segala problem yang ditemukan dan dinyatakan valid pada tahap pertama. Tahap kedua atau product validation ini juga terkadang disebut juga dengan istilah penciptaan MPV atau Minimum Viable Product. Jadi pada tahap ini diperlukan moc-up atau prototype. Biasnaya tahap kedua ini dilakukan oleh tim teknis pengembangan produk sehingga pengembangan produk ini bsia menjadi solusi yang menjawab problem yang ada.

3. Business validation
Tahap ketiga atau bisa juga disebut sebagai tahap terakhir yaitu business validation. Tahap business validation ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa solusi yang diambil dan dilakukan untuk menjawab segala problem yang terjadi itu memang memiliki nilai bisnis. Jadi Anda bisa memastikan bahwa solusi yang diambil tersebut memang paling tepat untuk mengatasi problem yang dihadapi.
Dalam melakukan tahap ini tentunya Anda perlu mencari modal bisnis yang paling tepat untuk menjalankan tahap pertama dan kedua seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Model bisnis yang diambil sebaiknya memiliki dua macam sifat yaitu sustainable dan growing.

Sustainable yang dimaksud dalam hal ini adalah bertahan lama. bahkan sebisa mungkin apa yang dilakukan tersebut bisa berjalan untuk selamanya jika memungkinkan. Sedangkan yang dimaksud dengan growing di sini adalah pertumbuhan yang mengarah pada peningkatan pendapatan perusahaan dengan disertai adanya pengeluaran yang ditekan dan diminimalkan. Sama dengan tahap pertama rupanya tahap ketiga ini biasanya dilakukan oleh tim pengembang bisnnis atau tim marketing untuk pencapaian tujuan bisnis.

G. Manfaat Lean Startup
Lean Startup Methodology adalah strategi baru yang jitu bagi perusahaan abad ke 21! Selama 20 tahun terakhir ini, banyak korporat atau perusahaan yang menghabiskan banyak waktu untuk menekan biaya dan meningkatkan efisiensi kerjanya. Mereka mencoba-coba meningkatkan model bisnis yang sebelumnya telah mereka praktikkan selama bertahun-tahun. Namun ini saja tidak cukup dan tentu hasilnya tidak terlalu bagus seperti yang diharapkan. Inilah mengapa Lean Startup Methodology dibutuhkan.

Bagaimanapun juga, di era serba cepat dan mudah ini, bisnis Anda perlu pula dikembangkan segera dan dengan efisien. Dari tahun ke tahun, sejak lean startup diperkenalkan ke publik, tidak hanya startup yang mengaplikasikan metode ini dan akhirnya sukses, tetapi juga perusahaan-perusahaan yang sudah besar. Perusahaan-perusahaan besar itu termasuk General Electric, Qualcomm, dan Intuit.

Pada General Electric misalnya, yang menggunakan pendekatan lean startup untuk berinovasi. Divisi khusus dari General Electric dipimpin oleh Prescott Logan pada tahun 2010 menyadari bahwa apa yang selama ini dilakukan oleh perusahaannya salah. Pembangunan pabrik baru, peningkatan produksi dan peluncuran produk secara resmi, semua kegiatan itu harus ditinggalkan.

Akhirnya, tim memutuskan untuk memakai teknik Lean Startup di mana mereka mulai mencari model bisnis dan terlibat dengan pelanggan. Kemudian melakukan tatap muka dengan puluhan prospek global untuk mengekplorasi pasar dan mencari-cari ide aplikasi baru yang potensial.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Lean Startup, Perkembangan, Karakteristik, Prinsip Dasar, Tujuan, Tahapan, dan Manfaatnya"