Pengertian Intrapreneur, Aspek, Ciri, Manfaat, dan Contohnya

Pengertian Intrapreneur
Intrapreneur

A. Pengertian Intrapreneur dan Intrapreneurship
Intrapeneur adalah istilah yang mengacu pada adanya jiwa kepemimpinan dan inovasi serta semangat yang kuat. Istilah ini juga mengacu pada adanya kreativitas dan keyakinan serta pengetahuan atau wawasan yang cukup luas mengenai sebuah bisnis.

Berbeda dengan entrepreneur, istilah ini lebih cenderung mengarah pada jiwa seseorang saja namun orang tersebut tidak memiliki sebuah usaha atau bisnis. Intrapreneur biasanya adalah individu yang proaktif dan memiliki motivasi diri yang memiliki keterampilan dan pola pikir untuk menjadi pemimpin.

Sementara intrapreneurship adalah suatu sistem yang terdapat di perusahaan yang mampu mendorong para karyawannya untuk bisa menjadi entrepreneur di dalam ruang lingkup pekerjaannya. Intrapreneurship mampu memotivasi para karyawan untuk bisa berinovasi dan juga menjadi lebih proaktif untuk bisa mencapai hal tersebut.

Skinner SJ & Ivancevich JM mendefinisikan intrapreneurship sebagai,
1. Seorang wirausaha yang dipekerjakan oleh sebuah perusahaan dan didorong untuk menjadi inovatif dan kreatif.
2. Seseorang dengan karakteristik kewirausahaan yang bekerja di dalam perusahaan besar.
3. Biasanya ditemukan di perusahaan yang mendorong eksperimen, mentolerir kegagalan, mengakui kesuksesan, dan berbagi kekayaan.

B. Aspek Intrapreneur
1. Status
Seorang intrapreneur adalah sebenarnya merupakan orang yang hanya memiliki jiwa seperti seorang pengusaha saja. Namun orang tersebut tidaklah merealisasikan segala idenya tersebut. Idenya mengenai bisnis mungkin sangat bagus tetapi ia tidak mewujudkan segala apa yang ada di angan dan pikirannya tersebut. Ia juga tidak membangun usaha sendiri walaupun memiliki semangat usaha yang tinggi.

2. Wilayah kerja
Biasanya seseorang berjiwa bisnis namun tidak memiliki usaha sendiri cenderung bekerja di dalam lingkup suatu perusahaan. Ia bersedia terikat dengan perusahaan dan dengan segala peraturan kerja yang ada di dalamnya. Namun dalam pekerjaannya itu biasanya ia menjadi pihak yang selalu mendorong terciptanya inovasi. Hal ini dilakukannya karena adanya keterampilan yang dimilikinya.

3. Tujuan
Dengan adanya jiwa kewirausahaan maka seseorang bisa saja terus mengembangkan dirinya untuk tujuan tertentu. Umumnya tujuan dari orang yang seperti ini adalah untuk memajukan perusahaan tempatnya bekerja. Berbagai cara bisa dilakukannya untuk meningkatkan daya saing perusahaan sekaligus untuk mempromosikan perusahaan. Berbagai usaha yang dilakukannya cenderung penuh dengan kreativitas dan inovasi.

4. Risiko
Jika Anda menjadi seorang pengusaha tentu kerugian bisnis Anda akan menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya. Bahkan Anda bisa saja mengalami dampak buruk dari kerugian yang terjadi pada bisnis Anda. Namun jika Anda seorang intrapreneur maka Anda tidak akan ikut menanggung risiko kegagalan. Sebab risiko ini akan ditanggung oleh perusahaan tempat Anda bekerja.

5. Pengambilan Keputusan
Bekerja di sebuah perusahaan sebagai karyawan tentu terbatas. Anda tidak bisa mengambil keputusan sesuka hati. Namun setiap solusi yang Anda temukan harus dibicarakan terlebih dahulu dengan pemilik perusahaan sebelum ditetapkan sebagai sebuah keputusan. Sebab sebuah keputusan pada perusahaan diambil oleh pemimpin perusahaan dan tentunya disertai dengan adanya upaya kolaborasi dari tim kerja.

6. Orientasi Layanan
Saat memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi maka Anda akan berusaha untuk memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan tempat Anda bernaung. Maka dalam hal ini Anda tidak hanya melayani diri Anda saja. Tetapi Anda juga bekerja secara totalitas untuk perusahaan sehingga perusahaan bisa mendapatkan keuntungan terbesar.

7. Fokus
Bekerja di perusahaan akan menuntut Anda untuk terus mengembangkan sisi kreatif dalam bekerja. Maka untuk melakukannya Anda bisa lebih memusatkan fokus pada pengembangan teknologi. Selain itu Anda juga bisa memusatkan fokus pada perubahan pasar yang tentunya akan berpengaruh secara langsung terhadap permintaan produk. Upayakan agar perusahaan selalu mengeluarkan produk inovatif yang sesuai dengan permintaan pasar.

8. Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh seorang tenaga kerja atau karyawan hanyalah berupa gaji. Selain itu seorang karyawan juga mendapatkan keuntungan berupa fasilitas ataupun sumber daya yang tersedia. Jadi seluruh fasilitas dan sumber daya yang disediakan oleh perusahaan tersebut bisa Anda gunakan semaksimal mungkin. Di samping itu sumber dana yang diberikan oleh perusahaan juga bisa Anda manfaatkan dengan baik.

9. Kesalahan
Biasanya seorang karyawan cenderung menyimpan secara rapi kesalahan atau kegagalan yang pernah dilakukannya. Sebab jika tidak maka bisa saja kariernya terancam. Hal ini sebenarnya bisa berdampak buruk bagi karakter Anda. Sebab dengan kondisi yang seperti ini Anda akan menjadi pribadi yang tidak mau berubah dan tidak mau memperbaiki suatu hal yang salah.

C. Ciri Intrapreneur
1. Percaya Diri
Umumnya seorang intrapreneur memiliki sikap percaya diri yang cukup tinggi. Oleh karena itu ia berani mengajukan segala apa yang menjadi idenya. Umumnya ia akan melakukan segala tindakan tanpa ada keraguan dan kekhawatiran mengenai hal apapun.

2. Tanggung jawab
Sebagai karyawan maka seorang intrapreneur akan selalu bertanggung jawab terhadap tugas dan hasil pekerjaannya. Bahkan ia bisa saja memiliki sikap perfeksionis dalam pekerjaannya. Dalam melakukan pekerjaannya ia juga cenderung mencari solusi. Jika solusinya dapat membantu perusahaan maka akan ada rasa bangga tersendiri.

3. Komunikatif
Selain disiplin dan tanggung jawab rupanya seorang intrapreneur juga mampu berkomunikasi dengan baik. bahkan untuk mengembangkan komunikasinya ini maka ia tidak segan untuk menginvestasikan uang. Misalnya untuk mengambil kursus di berbagai bidang yang berhubungan dengan komunikasi. Semua ini dilakukannya agar keahliannya dalam berkomunikasi semakin meningkat sehingga bisa mendukung kinerjanya di perusahaan.

4. Terbuka
Salah satu karakter yang perlu dimiliki oleh Anda sebagai karyawan adalah terbuka. Dengan keterbukaan inilah maka Anda sebagai pekerja di perusahaan dapat terus berkembang. Anda juga bisa belajar banyak hal baru sehingga lebih inovatif. Tentunya hal ini akan semakin meningkatkan keahlian Anda baik dalam mengembangkan berbagai ide dan inovasi.

D. Manfaat Intrapreneurship
Intrapreneurship diperlukan oleh perusahaan besar untuk menjaga pertumbuhan dan produktivitas tetap utuh. Beberapa keunggulan Intrapreneurship untuk bisnis di antaranya,
1. Meningkatkan Produktivitas
Intrapreneur adalah orang dengan keterampilan kepemimpinan dan dia bekerja dengan tenggat waktu yang ketat untuk memberikan hasil. Ia akan terus memotivasi timnya agar tetap bersemangat untuk memenuhi targetnya. Dalam prosesnya produktivitas perusahaan terus meningkat.

2. Pemecah Masalah
Intrapreneur biasanya ditugaskan untuk tugas-tugas tertentu perusahaan untuk meningkatkan proses yang berbeda. Jika output perusahaan melambat, maka mereka menyelidiki penyebab masalah dan menemukan cara kreatif untuk menyelesaikan masalah yang ada. Jika mereka melihat adanya gap kinerja, maka mereka akan mengevaluasi fungsi-fungsi perusahaan yang berbeda untuk meminimalisir gap tersebut atau menyelesaikannya.

3. Inovator
Intrapreneur mengadopsi cara-cara kreatif dan inovatif untuk menjaga perubahan di perusahaan. Bayangkan dan visualisasikan berbagai skenario cara inovatif untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan.

4. Senang Mengambil Risiko
Intrapreneur adalah pengambil risiko dan mereka tidak takut gagal. Kurangnya rasa takut memiliki tingkat kepercayaan yang berbeda karena orang biasanya melakukan kesalahan saat berada di bawah tekanan. Mereka mengambil risiko yang diperhitungkan dan peluang kegagalan mereka sangat rendah; karena mereka tahu bahwa kegagalan juga akan memberikan pelajaran unik tentang apa yang harus dihindari di masa depan dalam keadaan apa.

E. Contoh Sukses Intrapreneurship
Tidak semua perusahaan bersedia untuk mengembangkan intrapreneurship di proses bisnisnya. Namun, ada banyak perusahaan yang mengandalkan intrapreneurship secara total dan berhasil membuktikan keberhasilannya.

Perusahaan yang sukses mengembangkan intrapreneurship adalah Google. Anda bisa melihatnya dari jenis produk Google yang sekarang ada berbagai macam, mulai dari Google Document, Gmail, Google Classroom, Google Meet, dan masih banyak lagi.

Inovasi Google memang luar biasa. Hal itu karena Google sangat mendorong inovasi dari masing-masing karyawannya. Jadi, selain pekerjaan inti, para karyawan diberikan waktu khusus untuk menciptakan produk baru perusahaan sesuai dengan ide mereka sendiri.  

Para karyawan itu merencanakannya dengan rapi, setelah itu baru diajukan pada Manajer Proyek. Kalau disetujui, karyawan itu diperbolehkan memilih timnya sendiri yang merupakan karyawan Google juga. Mereka mengerjakannya secara berkelompok. Setelah produk jadi, maka akan diluncurkan kepada para pengguna di seluruh dunia.

Lingkungan perusahaan seperti itulah yang dibutuhkan oleh karyawan. Cara yang Google lakukan ini bisa Anda tiru juga di dalam bisnis Anda. Daripada diam di tempat, berinovasi secara terus-menerus justru akan menghasilkan kemakmuran untuk perusahaan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Intrapreneur, Aspek, Ciri, Manfaat, dan Contohnya"