Pengertian Jurnal Penyesuaian, Tujuan, Fungsi, Pembuatan, dan Jenisnya
Jurnal Penyesuaian |
A. Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah bagian dari laporan keuangan perusahaan yang digunakan untuk menyesuaikan nilai dalam neraca saldo. Sedangkan neraca saldo sendiri merupakan akumulasi pada periode akuntansi. Hal yang diakumulasikan adalah neraca awal dan transaksi yang terjadi.
Jurnal penyesuaian ditujukan untuk meyakinkan kebenaran suatu data. Atau lebih detailnya, bertujuan untuk menunjukkan realitas pada setiap perkiraan. Khususnya perkiraan hutang dan harta pada akhir periode. Tujuan berikutnya adalah menunjukkan nominal pada setiap perkiraan pendapatan dan beban akhir periode. Itu yang akan menunjukkan besarnya pendapatan dan beban yang wajib diakui.
Jurnal penyesuaian juga diartikan sebagai jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam akun, sehingga mencerminkan jumlah sebenarnya. Fungsinya untuk menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode. Selanjutnya, untuk menghitung pendapatan dan beban selama periode bersangkutan.
Di dalamnya, dikenal juga ayat jurnal, yaitu jurnal yang dibuat sebagai bahan perubahan dalam jurnal ini. Atau sebagai proses pencatatan perubahan saldo. Berasal dari beberapa akun, sehingga mencerminkan jumlah saldo yang sebenarnya.
Fungsi lainnya adalah untuk melengkapi catatan akuntansi. Khususnya catatan akuntansi atau kegiatan perusahaan yang bersifat ekonomis. Akan tetapi tidak tercatat dalam jurnal transaksi. Jurnal penyesuaian dapat disebut juga sebagai jurnal perusahaan dalam pengalokasian aktiva menjadi biaya.
Jurnal Penyesuaian Menurut Para Ahli
1. Soemarso, jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mengoreksi akun-akun tertentu sehingga dapat mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, dan modal yang sesungguhnya.
2. Amin Wijaya Tunggal, jurnal penyesuaian adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat berbagai kejadian yang tidak memiliki dokumen khusus seperti tanda terima, bukti pengeluaran kas atau faktur penjualan. Dicatat pada akhir periode akuntansi dengan maksud untuk mengubah sisa perkiraan hingga menggambarkan secara wajar situasi pada akhir periode.
3. Weygandt, Jerry, Kieso Donald, Kimmel Paul, jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memastikan pengakuan pendapatan dan dasar-dasar yang sesuai telah diikuti.
B. Tujuan Jurnal Penyesuaian
Untuk memahami lebih lanjut apa tujuan membuat jurnal penyesuaian, maka berikut akan kita bahas apa saja yang menjadi tujuan dari sebuah jurnal penyesuaian ini di antaranya,
1. Untuk memastikan akun telah mixed. Mixed account ini adalah beberapa akun campuran. Akun campuran ini ada 2 jenis yaitu akun nominal dan akun riil.
2. Agar di akhir periode, akun-akun riil bisa menunjukkan jumlah yang pasti. Hal ini lebih diutamakan bagi akun riil yang berjenis aktiva dan utang dalam sebuah neraca.
3. Untuk menampilkan jumlah pendapatan yang ada di dalam akun-akun nominal pada akhir periode. Sehingga kita bisa menemukan jumlah beban dan pendapatan dengan valid.
4. Meminimalisir adanya kesalahan akibat pos-pos antisipasi.
5. Menjaga sebuah konsistensi yang sudah ditetapkan.
Bagi perusahaan jasa, ada penyebab adanya jurnal penyesuaian di akhir periode di antaranya,
1. Jurnal penyesuaian digunakan untuk mencatat akun perlengkapan, karena pasti di akhir periode ada beberapa perlengkapan yang sudah habis digunakan.
2. Mengatasi permasalahan terhadap adanya penyusutan nilai, ini berlaku untuk akun aktiva tetap.
3. Mengatasi masalah beban yang terlewat jangka waktu yang masuk dalam kategori piutang beban yang harus dibayarkan atau piutang dibayar di muka.
4. Penyesuaian yang akan dilakukan untuk membayarkan utang atas jasa yang belum dibayar.
C. Fungsi Jurnal Penyesuaian
Sesuai dengan pengertian yang telah dipaparkan di atas, jurnal penyesuaian pun memiliki beberapa fungsi di antaranya,
1. Supaya akun nominal yakni akun pendapatan serta bebannya bisa diakui di suatu periode serta menunjukkan situasi yang sesungguhnya.
2. Menghitung perkiraan nominal (pendapatan serta beban) sebenarnya dalam periode terkait.
3. Menetapkan saldo catatan pada akun buku besar di akhir periode sehingga perkiraan saldo kewajiban dan harta (saldo riil) menunjukkan jumlah sesungguhnya.
4. Supaya di akhir periode, akun riil yang berupa harta, kewajiban, serta modal menampakkan situasi sebenarnya.
D. Pembuatan Jurnal Penyesuaian
Terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan perusahaan membuat jurnal penyesuaian di antaranya,
1. Transaksi sudah dicatat, tapi tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya
Transaksi ini bisa saja terjadi pada suatu beban perusahaan yang dibayar di muka. Meskipun terkadang dikatakan sebagai harta, akan tetapi jika merupakan beban, maka harus tetap ditulis sebagai beban. Karena beban merupakan aktiva lancar. Selain itu bisa juga terjadi pada pemakaian perlengkapan. Misal ada perlengkapan kantor yang masuk dalam kelompok harta dan kelompok beban. Keduanya akan berbeda, maka harus disesuaikan melalui laporan ini.
2. Transaksi yang belum tercatat namun telah terjadi
Pada bagian ini, ada contoh kejadian yang membuat jurnal penyesuaian perlu dibuat. Ketika beban wajib atau hutang belum dibayar. Misalkan pada gaji karyawan bulan Desember 2018 yang baru dibayarkan pada bulan Januari 2019.
Selain kondisi yang mengharuskan menggunakan jurnal penyesuaian ada pula Jenis-jenis akun yang membutuhkan penyesuaian pada akhir periode di antaranya,
1. Akun perlengkapan, yang memerlukan penyesuaian karena ada pemakaian.
2. Akun beban dibayar di muka, yang memerlukan penyesuaian karena waktu telah dijalani/jatuh tempo.
3. Akun aktiva tetap, yang memerlukan penyesuaian karena ada penyusutan aktiva.
4. Akun pendapatan, yaitu memerlukan penyesuaian karena ada pendapatan yang belum diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan.
5. Akun beban, yang memerlukan penyesuaian karena ada beban yang belum diperhitungkan atau pembayaran yang belum menjadi beban.
6. Akun pendapatan diterima di muka, yang memerlukan penyesuaian karena berjalannya waktu atau diserahkannya prestasi pada pelanggan.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membuat jurnal penyesuaian di antaranya,
1. Hampir tidak pernah menyertakan kas. Tujuan jurnal penyesuaian adalah untuk membuat catatan akuntansi secara akurat mencerminkan prinsip pencocokan — mencocokkan pendapatan dan biaya selama periode operasi. Ada beberapa kasus yang jarang terjadi di mana kas perlu disesuaikan, tetapi idealnya, semua penyesuaian harus dilakukan sebelum menjalankan neraca saldo yang belum disesuaikan.
2. Debit selalu sama dengan kredit.
3. Memiliki satu akun neraca (aset, kewajiban, atau ekuitas) dan satu akun laporan laba rugi (pendapatan atau beban) di entri jurnal. Ingat, tujuan adalah untuk mencocokkan pendapatan dan biaya periode akuntansi.
E. Jenis Jurnal Penyesuaian
Terdapat beberapa jenis jurnal penyesuaian di antaranya,
1. Beban yang Dibayar di Muka, adalah beban yang seharusnya dibayarkan setiap bulan, tetapi sudah dibayarkan di awal. Misal dibayar semua di awal tahun, untuk beban selama satu tahun. Maka ketika bertemu dengan beban pada bulannya, maka harus dituliskan beban tersebut
2. Penyesuaian Penyusutan, harus ditulis karena itu menjadi bentuk pengakuan beban depresiasi atau penyusutan oleh perusahaan. Misalnya pada kendaraan atau bangunan milik perusahaan.
3. Pendapatan Belum Diterima, adalah pendapatan yang diperoleh telah diberikan oleh pelanggan. Akan tetapi pelayanan belum kita berikan. Maka dibuatlah penyesuaian pendapatan belum diterima.
4. Beban Terhutang, mengacu pada suatu kewajiban yang telah dilakukan kepada perusahaan, tapi belum dibayarkan. Misalnya adalah gaji karyawan yang belum dibayar.
Dari berbagai sumber
Post a Comment