Pengertian Gross Profit Margin, Fungsi, Cara Menghitung, dan Contohnya

Pengertian Gross Profit Margin atau GPM atau Rasio Margin Kotor
Gross Profit Margin (GPM)

A. Pengertian Gross Profit Margin (GPM)
Gross Profit Margin (GPM) atau Rasio Margin Kotor adalah rasio profitabilitas untuk menghitung besaran persentase laba kotor terhadap pendapatan dari penjualan (sales revenue) yang sudah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP). Sales Revenue merupakan sejumlah uang yang dihasilkan dari penjualan produk ataupun jasa.

Sementara Harga Pokok Penjualan merupakan biaya yang dikeluarkan agar perusahaan dapat memproduksi barang. Umumnya, biaya yang termasuk HPP adalah tenaga kerja, bahan baku produksi, dan seluruh aspek yang bersinggungan dengan kegiatan bisnis.

Gross profit margin  merupakan ukuran keuangan yang berharga bagi manajer perusahaan serta investor perusahaan karena ini menunjukkan efisiensi yang dapat digunakan bisnis untuk memproduksi dan menjual satu atau lebih produk sebelum biaya tambahan dikurangi.

Gross Profit Margin (GPM) Menurut Para Ahli
Fahmi dan Kasmir, gross profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba kotor atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung dengan membagi laba kotor terhadap penjualan bersih. Laba kotor sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan.

B. Fungsi Menghitung Gross Profit Margin (GPM)
Gross profit margin umumnya penting karena merupakan titik awal untuk mencapai laba bersih yang sehat. Ketika Anda memiliki margin laba kotor yang tinggi, Anda berada pada posisi yang lebih baik untuk memiliki margin laba operasi yang kuat dan laba bersih yang kuat.

Untuk bisnis yang lebih baru, semakin tinggi margin laba kotor Anda, semakin cepat Anda mencapai titik impas dan mulai mendapatkan keuntungan dari aktivitas bisnis dasar. Namun ini tidak selalu berarti margin tinggi lebih baik. Strategi penetapan harga dan persaingan pada akhirnya akan mengarahkan bagaimana margin bereaksi terhadap kebiasaan membeli konsumen.

Anda harus memperoleh margin setinggi mungkin tanpa mengorbankan penjualan untuk memaksimalkan pendapatan.
1. Margin dan Arus Kas
Margin laba kotor Anda juga memengaruhi arus kas Anda. Perusahaan biasanya mengeluarkan biaya persediaan secara signifikan untuk membuat atau memperoleh produk. Saat Anda menjual stok dengan persentase atau keuntungan markup yang signifikan, Anda mengonversi setiap unit menjadi uang tunai yang jauh lebih besar daripada yang Anda investasikan.

Juga lebih mudah untuk menginvestasikan uang ekstra dalam ekspansi bisnis bila Anda yakin akan kemampuan Anda untuk mengubah inventaris dan penjualan menjadi keuntungan. Mengetahui margin kotor dan tren penjualan membantu mendorong arus kas perusahaan dan strategi investasi kembali.

2. Strategi Penetapan Harga Berbasis Margin
Gross profit margin seringkali ditentukan oleh strategi penetapan harga. Biasanya, cara harga suatu produk didasarkan pada harga pasar yang kompetitif. Dengan kata lain, Anda akan memberi harga yang serupa dengan pesaing dan Anda akan menerima margin standar sambil mencoba memasarkan produk Anda sehingga Anda mendorong penjualan.

Dalam beberapa kasus, membayar harga yang lebih rendah daripada pasar, sementara juga menerima margin kotor yang lebih rendah. Margin yang menurun dapat menyebabkan peningkatan penjualan, karena Anda menawarkan titik harga terbaik.

Ini juga dapat menjadi bumerang karena pesaing menurunkan harga, dan setiap orang mengalami margin yang lebih rendah terhadap tren penjualan yang serupa. Salah satu strategi lainnya adalah menetapkan harga yang lebih tinggi daripada pasar untuk memaksimalkan margin.

Strategi penetapan harga tinggi sering kali disertai dengan kampanye merek secara besar-besaran. Dalam hal ini, perusahaan benar-benar menjual merek sebanyak produknya sehingga dapat mencapai penjualan dengan harga yang lebih tinggi. Strategi ini dapat berhasil di beberapa pasar, tetapi memiliki risiko awal untuk menjual ke pasar yang nyaman membeli dengan harga lebih rendah.

C. Cara Menghitung Gross Profit Margin (GPM)
Patokan dalam menghitung GPM ini terletak pada dua variabel, yaitu penjualan bersih dan harga pokok penjualan. Kedua angka tersebut dapat diambil dari laporan laba rugi perusahaan.
1. Penjualan Bersih
Penjualan bersih atau pendapatan bersih, digunakan dalam persamaan karena Pendapatan Total tidak akan akurat. Anda harus mengurangi pengembalian, diskon, dan tunjangan dari Total Penjualan untuk mendapatkan angka bersih.
 
2. Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan (HPP) adalah jumlah biaya produksi produk suatu perusahaan. Ini termasuk biaya langsung untuk menghasilkan produk seperti bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Sementara biaya tidak langsung tidak termasuk dalam perhitungan. Ada beberapa ruang untuk variabilitas dalam biaya apa yang dimasukkan ke dalam penghitungan harga pokok penjualan.

Ini dapat berbeda dengan industri tempat perusahaan beroperasi. Pengeluaran umum perusahaan seperti biaya penjualan dan administrasi, biaya pemasaran, dan sebagian besar biaya tetap tidak termasuk dalam harga pokok penjualan.

Rumus untuk Menghitung Gross Profit Margin (GPM)
Gross Profit Margin (GPM) adalah persentase pendapatan yang tersisa setelah dikurangi harga pokok penjualan. Rumusnya sebagai berikut:
Gross Profit Margin = (Penjualan bersih – HPP / Penjualan Bersih)

Setelah melakukan perhitungan, maka akan didapatkan persentase yang merupakan GPM atau margin laba kotor perusahaan.

D. Contoh Perhitungan Gross Profit Margin (GPM)
Berikut ini, akan diberikan contoh perhitungan yang sederhana untuk mengetahui Gross profit margin. Misalnya, PT. Indah Menawan merupakan perusahaan yang memproduksi pakaian. Total Penjualan pakaian pada tahun 2019 adalah sebesar Rp 400.000.000,00 sedangkan Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah sebesar Rp. 150.000.000,00.

Dari permasalahan di atas untuk mengetahui gross profit margin PT. Indah Cantik Menawan Hati, yaitu:
1. Menghitung laba kotor (gross profit)
Laba kotor (Gross profit)   = Pendapatan penjualan – Harga Pokok Penjualan
= Rp 400.000.000,00 – Rp 150.000.000,00
= Rp 250.000.000,00

2. Menghitung Gross Profit Margin
Gross Profit Margin    = Gross : Pendapatan Penjualan
= Rp 250.000.000,00 : Rp 400.000.000,00
= 0,625

Jadi, dapat diketahui bahwa gross profit margin yang diperoleh PT. Indah Menawan pada tahun 2019 adalah sebesar 0,625 atau dalam bentuk persen dapat dituliskan 62,5%.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Gross Profit Margin, Fungsi, Cara Menghitung, dan Contohnya"