Pengertian Exchange Traded Fund, Jenis, Cara Transaksi, Kelebihan, dan Kekurangannya

Table of Contents
Pengertian Exchange Traded Fund atau ETF
Exchange Traded Fund (ETF)

A. Pengertian Exchange Traded Fund (ETF)

Exchange Traded Fund (ETF) adalah reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek. ETF merupakan penggabungan dua karakteristik produk yaitu reksa dana berbentuk terbuka (open ended fund) dan saham (common stock).

ETF dibagi menjadi dua kategori, yakni aktif dan pasif. ETF aktif dikelola secara aktif oleh Manajer Investasi berdasarkan kriteria dan pemilihan efek yang ditentukan oleh MI sehingga kinerjanya bergantung kepada kinerja Manajer Investasi tersebut. Sedangkan ETF pasif dikelola secara pasif. Pemilihan efeknya mengacu kepada suatu indeks tertentu sehingga kinerjanya merupakan cerminan dari kinerja indeks acuan tersebut.

Sebagai permulaan, Exchange Traded Fund (ETF) pertama kali digulirkan oleh State Street Global Advisors pada 1993.Keberadaannya kemudian menyebar luas di seluruh Benua Amerika dan Eropa hingga tahun 2000. ETF kemudian eksis dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 2007 dengan indeks yang dijadikan underlying yaitu Indeks LQ45.

Sejak itu popularitasnya terus tumbuh dan mengumpulkan asset management dengan kecepatan yang tinggi. Secara umum, besaran dana kelolanya memang naik secara impresif di seluruh dunia. Hal yang sama juga berlaku di Indonesia sehingga menarik minat investor di Indonesia. Karena itu, ada baiknya kamu memahami apa sebenarnya ETF dan potensi keuntungan di baliknya.

B. Jenis Exchange Traded Fund (ETF)

Terdapat berbagai jenis ETF yang tersedia bagi investor yang dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan, spekulasi, kenaikan harga, dan untuk mengimbangi risiko dalam portofolio investor di antaranya,
1. ETF Obligasi. Merupakan jenis ETF yang termasuk obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan obligasi negara bagian dan lokal, atau yang biasa disebut sebagai obligasi daerah.
2. ETF Industri. Pada ETF ini, dapat melacak industri tertentu seperti teknologi, perbankan, atau sektor minyak dan gas.
3. ETF Komoditas. Jenis ETF untuk Anda yang tertarik berinvestasi dalam komoditas termasuk minyak mentah atau emas.
4. ETF Valuta Asing. Anda juga dapat berinvestasi dalam mata uang fiat berbagai negara seperti Euro atau dolar Amerika Serikat.
5. Inverse ETF. ETF jenis ini merupakan sebuah upaya untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan saham dengan mempersingkat saham. Shorting merupakan istilah yang digunakan untuk menjual saham, mengharapkan penurunan nilai, dan membeli kembali dengan harga yang lebih rendah.

Investor harus menyadari bahwa banyak inverse ETF sebenarnya merupakan Exchange Traded Notes (ETN) dan bukan ETF yang sebenarnya. ETN adalah obligasi namun diperdagangkan dengan cara yang sama seperti saham dan didukung oleh penerbit seperti bank.

C. Cara Transaksi Exchange Traded Fund (ETF)

Perdagangan ETF sendiri dapat dilakukan melalui dua cara yaitu pada pasar premier (melalui dealer partisipan) dan pasar sekunder (melalui broker/sekuritas di Bursa Efek Indonesia).

ETF tidak dapat dibeli dari Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Pada Pasar Primer, pemodal bisa membeli dan menjual kembali reksa dana ETF-nya kepada Manajer Investasi (MI) dalam satuan unit kreasi. Satu unit kreasi setara dengan 100.000 Unit Penyertaan. Mekanisme tersebut berlaku untuk transaksi yang nominal besar.

Misalnya NAB/UP (Harga ETF) dimulai dari 1000 maka jumlah modal yang harus dibutuhkan adalah sebesar Rp 100 juta. Hal inilah yang mendasari mengapa ETF kurang diminati oleh investor ritel yang modalnya terbatas pada pasar premier.

Untuk pasar sekunder, investor dapat membeli dan menjual ETF dalam satuan LOT. 1 lot setara dengan 100 unit penyertaan melalui Bursa Efek Indonesia. Transaksi ini dikhususkan kepada investor ritel yang nilainya relatif lebih kecil.

Kode ETF di Platfom Trading Sekuritas adalah sama dengan kode saham pada umumnya yaitu empat huruf dengan dimulai dengan X. Misalnya XIJI (Reksa dana Syariah ETF JII Indopremier) , ETF XPTD (Reksa dana ETF Panin IDX30).

D. Kelebihan dan Kekurangan Exchange Traded Fund (ETF)

Kelebihan yang paling menarik dari reksa dana ETF adalah para investor dapat membangun diversifikasi dengan sangat mudah. Perlu diketahui, diversifikasi merupakan suatu kunci guna meraih sukses dalam berinvestasi pada pasar modal. Seperti kalimat bijak, “jangan menyimpan telur-telur Anda hanya dalam satu keranjang saja,“ mekanisme diversifikasi adalah membeli saham dari lebih dari satu perusahaan.
 
Sebenarnya Anda dapat melakukan diversifikasi sendiri tetapi tentunya hal itu akan membutuhkan dana relatif besar. Meskipun diversifikasi sangat disarankan oleh banyak ahli keuangan, ternyata ini adalah perkara yang cukup sulit. Dengan ETF, Anda hanya perlu membeli satu saham saja, dan itu sudah mewakili beberapa perusahaan.

Contohnya, investor dapat membeli unit Exchange Traded Fund berbasis S&P 500 di pasar Amerika Serikat (AS). Ini artinya, pemodal telah berinvestasi pada 500 saham perusahaan di pasar AS dalam satu saham sekaligus.

Ada pun kelemahan ETF adalah likuiditas yang terbatas. Karena masih belum populer, reksa dana jenis ini sulit diperdagangkan di BEI. Anda dapat mengalami kerugian karena harga beli saham yang tinggi tetapi terpaksa dijual dengan harga rendah, atau bahkan tak dapat dijual sama sekali.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment