Pengertian Zero-Based Budgeting, Implementasi, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangannya

Pengertian Zero Based Budgeting
Zero-Based Budgeting (ZBB)

A. Pengertian Zero-Based Budgeting (ZBB)
Zero-Based Budgeting (Yang kemudian disingkat ZBB) adalah metode penganggaran berdasarkan perkiraan tiap kegiatan tanpa mengacu pada rencana kegiatan atau hasil kegiatan di periode sebelumnya atau dengan kata lain penganggaran mulai dari nol. Sehingga segala alokasi yang disusun berdasarkan visi dan juga rencana program pada periode saat itu.

ZBB biasanya digunakan oleh perintis usaha di awal periode, penyelenggara event, dan juga instansi pemerintahan. ZBB digunakan dalam rangka mengidentifikasi, merencanakan dan mengawasi program atau kegiatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Biasanya perusahaan menggunakan metode ZBB guna memangkas biaya-biaya tertentu yang terjadi pada periode sebelumnya.

B. Implementasi Zero-Based Budgeting (ZBB)
Anggaran tak bersisa sejatinya terdiri dari proses diskusi beberapa unit manajemen dalam memutuskan alokasi uang pada tiap sumber daya. Proses-proses tersebut di antaranya,
1. Identifikasi unit-unit keputusan
Struktur organisasi atau perusahaan pasti memiliki pusat pertanggungjawaban. Setiap pusat-pusat pertanggungjawaban terdiri dari unit pembuat keputusan. Unit-unit keputusan juga melibatkan pada keputusan level terkecil. Hasil keputusan ini yang akan menjadi dasar dalam penganggaran ZBB.

2. Penentuan Paket Keputusan
Penentuan paket keputusan dapat menjamin tersedianya informasi bagi manajemen. Penentuan paket keputusan berguna untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai bagian-bagian yang akan dianggarkan dan sebagai bahan evaluasi secara individu.

Paket keputusan dibuat oleh manajer pusat dan harus memperlihatkan secara detail estimasi biaya pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk perolehan manfaat. Terdapat dua jenis paket keputusan di antaranya,
a. Paket Keputusan Mutually-Exclusive. Yaitu penentuan paket yang memiliki fungsi yang serupa. Penentuan yaitu dengan paket mana yang lebih efektif dan memberi keuntungan.
b. Paket Keputusan Incremental. Penentuan paket yang berbeda. Paket diputuskan berdasarkan biaya dengan tingkat usaha yang berbeda dalam melaksanakan aktivitas.

3. Evaluasi dengan Membuat Peringkat Paket Keputusan
Setelah penentuan paket keputusan, tahap selanjutnya adalah memberi peringkat paket-paket berdasarkan manfaat yang diperoleh bagi organisasi atau perusahaan. Tahapan ini menjembatani proses alokasi sumber daya di antara berbagai kegiatan.

C. Contoh Kasus Zero-Based Budgeting (ZBB)
Salah satu contoh kasus sederhana dalam penerapan anggaran tak bersisa atau zero based budgeting misalnya; Anda produsen makanan ringan dan biasanya Anda menyewa tenaga desain grafis untuk keperluan promosi. Namun, Anda merasa dengan menyewa tenaga desain grafis dari luar dirasa lebih memakan biaya lebih.

Lalu Anda memutuskan untuk merekrut tenaga desain grafis internal. Pada contoh kasus ini, Anda harus menyusun anggaran tak bersisa atau zero-based budgeting karena periode sebelumnya Anda belum pernah menyewa tenaga desainer grafis secara internal.

D. Kelebihan dan Kekurangan Zero Based Budgeting (ZBB)
1. Kelebihan
a. Akurasi. Bertentangan dengan metode penganggaran reguler yang mendasarkan beberapa perubahan menurut data pada anggaran tahun sebelumnya, zero based budgeting membuat setiap departemen mengambil kembali setiap item arus kas dan menghitung biaya operasi mereka. Proses ini sampai taraf tertentu membantu dalam pengurangan biaya karena memberikan gambaran yang jelas tentang biaya terhadap kinerja yang diinginkan.
b. Efisiensi. Ini membantu dalam alokasi sumber daya yang efisien (berdasarkan departemen) karena tidak melihat angka historis tetapi melihat angka sebenarnya
c. Pengurangan dalam aktivitas yang berlebihan. Ini mengarah pada identifikasi peluang dan cara yang lebih hemat biaya untuk melakukan sesuatu dengan menghilangkan semua aktivitas yang tidak produktif atau berlebihan.
d. Mengurangi inflasi anggaran. Karena setiap item baris harus dijustifikasi, anggaran berbasis nol mengatasi kelemahan penganggaran tambahan dari inflasi anggaran.
e. Koordinasi dan komunikasi. Ini juga meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam departemen dan memotivasi karyawan dengan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan.

2. Kekurangan
1. Menghabiskan Banyak Waktu. Penganggaran tak bersisa adalah proses  yang sangat memakan waktu bagi perusahaan atau entitas yang didanai pemerintah untuk dilakukan setiap tahun dibandingkan dengan penganggaran tambahan, yang merupakan metode yang jauh lebih mudah.
2. Persyaratan Tenaga Kerja Tinggi. Membuat seluruh anggaran dari awal mungkin memerlukan keterlibatan sejumlah besar karyawan. Banyak departemen mungkin tidak memiliki waktu dan sumber daya manusia yang memadai untuk hal yang sama.
3. Membutuhkan Keahlian. Menjelaskan setiap item baris dan setiap biaya adalah tugas yang sulit dan membutuhkan pelatihan para manajer.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Zero-Based Budgeting, Implementasi, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangannya"