Pengertian Value for Money, Indikator, Pengukurannya, dan Manfaatnya

Table of Contents
Pengertian Value for Money
Value for Money

A. Pengertian Value for Money

Value for money adalah konsep penilaian kerja suatu organisasi di sektor publik yang dinilai berdasarkan tingkat keberhasilan suatu program kerja dengan acuan tiga elemen utama yaitu efisiensi, efektivitas, dan ekonomi. Melalui konsep value for money, bisa didapatkan informasi mengenai sebuah indikator apakah dana yang telah digunakan mampu menghasilkan nilai tertentu bagi masyarakatnya.

Penilaian sektor publik yang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana dan institusi yang selalu merugi memberikan tuntutan agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money dalam menjalankan aktivitasnya. Melalui metode value for money, selain penilaian finansial, terdapat pula penilaian kinerja yang bersifat non finansial, yaitu penilaian pada kualitas pelayanan dengan memperhatikan kualitas yang konsisten, yakni memenuhi ekspektasi pelanggan sasaran.

Anggaran seringkali digunakan sebagai alat perencanaan suatu aktivitas publik yang kemudian dinyatakan dalam satuan moneter. Anggaran juga bisa digunakan sebagai suatu alat pengendalian supaya fungsi perencanaan dan pengawasan berjalan dengan baik. Demi berjalan sesuai dengan fungsinya, seluruh pencatatan atas sistem anggaran harus dicatat dengan sistematis. Termasuk juga seluruh penerimaan dan pengeluaran di dalamnya.

Bisa dikatakan, value for money adalah suatu rangkaian indikator yang segala unsurnya berbentuk satu kesatuan dari input, output, ataupun outcome. Dengan adanya value for money, suatu organisasi diharapkan mampu memenuhi prinsip ekonomi, efektivitas, dan juga efisiensi secara bersamaan.

Value For Money Menurut Para Ahli
1. Nordiawan dan Hertianti (2010), value for money adalah indikator yang memberikan informasi kepada kita apakah anggaran (dana) yang dibelanjakan menghasilkan suatu nilai tertentu bagi masyarakatnya.
2. Mahmudi (2015), value for money adalah konsep dalam organisasi sektor publik yang memiliki pengertian penghargaan terhadap nilai uang. Pengukuran kinerja value for money adalah pengukuran kinerja untuk mengukur ekonomi, efisiensi, dan efektivitas suatu kegiatan, program, dan organisasi.
3. Mardiasmo (2002), value for money adalah konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yakni ekonomi, efisiensi dan efektivitas.
4. Ardila (2015), value for Money adalah suatu konsep untuk menilai kinerja suatu organisasi sektor publik yang tidak hanya di tinjau dari aspek keuangan saja, tetapi juga dapat diinjau dari non keuangan untuk menilai tingkat keberhasilan suatu program kerja sektor publik.

B. Indikator Value for Money

Value for money adalah suatu konsep pengelolaan organisasi di sektor publik berdasarkan tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi, dan juga efektivitas.
1. Ekonomi
Indikator ekonomi merupakan perolehan input dengan kualitas tertentu yang didapatkan dengan harga terendah. Ekonomi adalah suatu perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Indikator satu ini juga berhubungan dengan kemampuan suatu organisasi mampu meminimalkan input resources yang digunakan. Salah satu cara paling umum dengan menghindari adanya pengeluaran yang tidak diperlukan.

2. Efisiensi
Indikator efisiensi merupakan pencapaian output yang maksimal dengan input tertentu. Bisa juga dikatakan sebagai penggunaan input yang terendah demi mencapai output tertentu. Selain itu, efisiensi ini juga merupakan nilai yang didapatkan dari hasil perbandingan jumlah output ataupun input yang dihubungkan dengan suatu standar kinerja tertentu.

3. Efektivitas
Indikator yang terakhir adalah efektivitas. Bisa dikatakan, efektivitas adalah suatu tingkat pencapaian hasil program dengan target sederhana yang telah ditetapkan. Pada dasarnya, efektivitas adalah perbandingan dari outcome dan output.

Prinsip value for money menuntut nilai-nilai ekonomis atau hemat dalam pengadaan beserta alokasi sumber daya yang dimaksud. Sementara efisien berarti penggunaan atau pengorbanannya diminimalkan, tetapi hasilnya maksimal. Begitu juga dengan efektif atau berhasil guna yang dalam arti pencapaian suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan.

C. Pengukuran Value for Money

Terdapat empat langkah dalam pengukuran Value for Money (Mardiasmo, 2009:133) di antaranya,
1. Pengukuran Ekonomi. Ekonomi merupakan pengukuran relatif, pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang dipergunakan. Pertanyaan sehubungan dengan pengukuran ekonomi di antaranya,
a. Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh organisasi?
b. Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi lain yang sejenis yang dapat diperbandingkan?
c. Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya secara optimal?

2. Pengukuran Efisiensi
Efisiensi merupakan hal penting dalam konsep Value for Money. Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar output dibanding input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi.

3. Pengukuran Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif. Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Biaya boleh jadi melebihi apa yang telah dianggarkan, boleh jadi dua kali lebih besar atau bahkan tiga kali lebih besar daripada yang telah dianggarkan. Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Pengukuran Outcome
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output , karena output hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat, sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak yang dihasilkan. Pengukuran outcome memiliki dua peran, yaitu peran retrospektif yang terkait dengan penilaian kinerja masa lalu dan peran prospektif yang terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang akan datang.

D. Manfaat Value for Money

Manfaat value for money dalam pengukuran kinerja keuangan organisasi sektor publik sangat membantu suatu instansi pemerintah agar dapat memberikan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik. Selain itu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan tepat dan sesuai sasaran sehingga terciptanya mutu pelayanan yang baik dengan penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.

Manfaat penerapan value for money bagi sektor publik dan masyarakat menurut Mardiasmo (2002) di antaranya,
1. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran.
2. Meningkatkan mutu pelayanan publik.
3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan dalam penggunaan input.
4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.
5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment