Pengertian Rasio Keuangan, Analisa, Fungsi, Jenis, dan Rumusnya

Pengertian Rasio Keuangan
Rasio Keuangan

A. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah metode analisa keuangan yang digunakan sebagai indikator penilaian perkembangan perusahaan, dengan mengambil data dari laporan keuangan selama periode akuntansi. Sehingga dapat diketahui kinerja maksimum keuangan perusahaan. Rasio keuangan digunakan manajemen perusahaan untuk memutuskan kebijakan-kebijakan penyelamatan aset perusahaan.

Rasio Keuangan Menurut Para Ahli
1. Syafri (2008:297), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan dan sebagainya.
2. Sawir (2009:6), Rasio keuangan merupakan salah satu alat untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.

B. Analisa Rasio Keuangan
Analisa rasio keuangan dapat memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditur dan investor dan memberikan pandangan tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh. Analisa rasio keuangan meliputi dua jenis perbandingan di antaranya,
1. Analisa dalam memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk perusahaan yang sama (perbandingan internal). Jika rasio keuangan disajikan dalam bentuk suatu daftar untuk periode beberapa tahun, analisa dapat mempelajari komposisi perubahan-perubahan dan menetapkan apakah telah terdapat suatu perbaikan atau bahkan sebaliknya di dalam kondisi keuangan dan prestasi perusahaan selama jangka waktu tersebut. Rasio keuangan juga dapat diperhitungkan berdasarkan laporan keuangan performa atau proyeksi dan diperbandingkan dengan rasio sekarang atau masa lalu.
2. Perbandingan meliputi perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada suatu titik yang sama (perbandingan eksternal). Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran relatif tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan hanya dengan cara membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis seorang analis dapat memberikan pertimbangan yang realistis.

C. Fungsi Rasio Keuangan
Fungsi rasio ini cukup vital dalam sebuah keputusan perusahaan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk dipelajari. Terlebih data-data yang menjadi acuannya yaitu berupa laporan keuangan di mana data-data tersebut merupakan hal yang paling penting. Dengan demikian, memiliki fungsi di antaranya,
1. Mengetahui Optimalisasi Keuangan. Optimalisasi keuangan yaitu suatu analisa rasio keuangan untuk melihat penggunaan keuangan yang lebih optimal. Penggunaan keuangan yang jelas. Termasuk di antaranya apabila terjadi kecurangan dalam laporan keuangan, atau penggunaan yang keuangan yang tidak efisien.
2. Melihat Efektivitas Manajemen Operasional. Manajemen operasional meliputi penggunaan biaya, dan efektivitas penggunaan keuangan untuk operasional perusahaan. Oleh sebab itu, mengacu pada rasio tersebut dapat melihat seberapa efektif kinerja manajemen operasional dalam penggunaan biaya untuk kegiatan operasional.
3. Melihat Optimalisasi Penggunaan Aktiva. Aktiva merupakan hal yang tidak kalah pentingnya untuk dievaluasi mengenai penggunaannya. Besaran aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, menjadikan bahan pertimbangan manajemen perusahaan untuk memutuskan kebijakan. Sehingga dari rasio tersebut bisa diketahui optimalisasi penggunaannya.
4. Melihat Tingkat Kesehatan Keuangan Dalam Perusahaan. Kesehatan keuangan perusahaan berarti selalu mendapatkan laba dari setiap aktivitas bisnisnya. Dengan demikian, bisa diketahui tingkat kesehatan keuangan berdasarkan rasio tersebut. Sehingga dapat dianalisa seberapa lama perusahaan dapat tetap bertahan dan berkembang
5. Acuan Untuk Menganalisa Kemampuan Perusahaan Untuk Berkembang. Pengembangan bisnis sering kali dilakukan oleh sebuah perusahaan agar perusahaan tersebut dapat terus bertahan. Pengembangan bisnis, meliputi pendirian cabang, perluasan wilayah pemasaran, peluncuran produk baru. Semua itu diperlukan analisa keuangan yang lebih seksama, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan.

D. Jenis Rasio Keuangan
Rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antara item-item pada laporan keuangan (neraca dan laporan rugi-laba). Ada 5 jenis rasio keuangan (Lukas Prasetya, 2001 : 415) di antaranya,
1. Leverage ratios, memperlihatkan berapa hutang yang digunakan untuk perusahaan
2. Liquidity ratios, mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo.
3. Efficiency atau Turnover atau Asset Management Ratios, mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya.
4. Profitability Ratios, mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
5. Market-Values Ratios, memperlihatkan bagaimana perusahaan dinilai oleh investor di pasar modal.

Beberapa rasio memiliki aplikasi umum dalam analisis keuangan, sementara lainnya bersifat unik untuk situasi atau industri yang spesifik. Analisis rasio dalam bagian ini diterapkan dalam tiga area penting analisis laporan keuangan (J Wild John, K R Subramanyam, dan Robert F Halsey, 2005:38-39) di antaranya,
1. Analisis Kredit (Risiko)
a. Likuiditas, untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek
b. Struktur Modal dan Solvabilitas, untuk menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang.

2. Analisis Profitabilitas
a. Tingkat pengembalian atas investasi (Return On Investment-ROI). Untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang.
b. Kinerja Operasi, untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi
c. Pemanfaatan aktiva (Asset Utilization), untuk menilai efektivitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran (Turn Over)

3. Penilaian
Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham)

E. Rumus Rasio Keuangan
Masing-masing jenis rasio keuangan tersebut terdapat rumusnya. Hal tersebut untuk mempermudah proses analisa keuangan dalam pengambilan keputusan keuangan.
1. Rasio Laba ( Ratio of Profitability)
a. Perhitungan Rasio Dengan Pendekatan Margin Laba Kotor
Rumus ini untuk melihat perbandingan laba kotor dengan penjualan. Semakin besar rasionya, maka semakin sehat keuangan dalam sebuah perusahaan.
Persentase Laba Kotor = (Laba kotor / penjualan).

b. Perhitungan Rasio Dengan Pendekatan Laba Operasional
Seberapa besar perbandingan rasio laba operasional perusahaan terhadap penjualan, dapat menggunakan metode ini. Sehingga dapat diketahui, efektivitas penjualan terhadap laba operasional.

c. Perhitungan Rasio Dengan Pendekatan Laba Bersih
Setiap penjualan harus menghasilkan laba, laba bersih merupakan hasil dari penjualan setelah dipotong pajak. Untuk mengetahui rasio laba bersih terhadap penjualan maka menggunakan metode ini, yaitu: Laba bersih dibagi penjualan.

d. Perhitungan Profitability Rasio Dengan Pendekatan ROA (Return On Aset)
Metode ini untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dapat digunakan untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Rumusnya adalah Laba bersih dibagi total aset.

e. Perhitungan Rasio Dengan Pendekatan Return On Investment (ROI)
Profitability rasio untuk menganalisa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap investasi yang dilakukan. Rumusnya yaitu: Laba bersih dibagi nilai investasi.

2. Rasio Hutang Jangka Pendek (Ratio of Liquidity)
Rasio likuiditas dibedakan menjadi tiga jenis, rasio lancar dan rasio cepat, dan rasio kas. Masing-masing rumus tersebut di antaranya,
a. Current Ratio  ( Rasio Lancar).
Rumus ini akan dipakai untuk menganalisa kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lancarnya.
(Aktiva lancar:hutang lancar).

Dengan demikian, dapat diketahui besaran aktiva yang dapat digunakan untuk membayar hutang

b. Quick Ratio (Rasio Cepat )
Memprediksi dan menganalisa seberapa besar kemampuan perusahaan dalam melunasi total kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan metode yang lebih cepat, dengan tidak memasukkan nilai persediaan.
((aktiva lancar – persediaan):hutang lancar) X 100 %.

Dengan demikian dapat diketahui struktur keuangan yang sehat atau tidak dari kemampuannya untuk membayar hutang.

c. Rasio Kas (Ratio of Cash)
Rumus ini digunakan sebagai perbandingan kas dan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rumusnya antara lain:
((kas +aktiva setara kas) /hutang lancar) X 100 %

Aktiva setara kas adalah jenis aktiva yang bisa dengan cepat untuk diuangkan.
 
3. Solvency Ratio (Rasio Hutang )
Rumus ini untuk melihat kemampuan perusahaan melunasi semua hutangnya dengan dua metode pendekatan, yaitu:
a. Rasio Hutang Melalui Pendekatan Aktiva
Analisa dana yang berasal dari hutang. Rumus yang digunakan antara lain:
(Total hutang/total aktiva) x100 %.

Semakin kecil nilai persentase tersebut, maka memiliki keuangan yang semakin besar.

b. Hutang Melalui Pendekatan Modal (Equity)
Rumus yang digunakan untuk menganalisa jumlah hutang dengan perbandingan modal. Disarankan besarnya jumlah hutang tidak melebihi nilai modal itu sendiri. Dengan demikian, semakin kecil perhitungan persentase dari rumus tersebut, semakin menunjukkan nilai keuangan yang sehat.

4. Rasio Aktivitas (Ratio of activity)
Dalam mengelola perusahaan. Mempertimbangkan keputusan berdasarkan rasio keuangan sangatlah penting. Untuk itu pentingnya mengetahui salah satu dari jenis rasio, yaitu rasio aktivitas ini, yang mengukur analisa keuangan dengan 4 metode pendekatan, yaitu:
a. Rumus Rasio  Aktivitas dengan Perputaran Piutang
Rumus ini digunakan untuk menghitung jumlah piutang yang beredar. Semakin besar jumlah piutang yang beredar, semakin baik nilai keuangan. Rumusnya yaitu:
Perputaran Piutang = total Piutang:rata-rata Piutang

Mengukur Rasio aktivitas dengan pendekatan piutang yang beredar ini dapat menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang sehat. Pasalnya, piutang merupakan komponen penjualan yang memiliki peluang untuk menambah modal.

b. Rumus Rasio Aktivitas Dengan Metode Pendekatan perputaran aktiva tetap
Rumus ini digunakan untuk mengetahui maksimum penjualan dengan menggunakan aktiva tetap. Semakin besar nilai rasionya, maka semakin bagus analisa keuangan perusahaan.
Rumus yang digunakan untuk perputaran aktiva tetap = penjualan : aktiva tetap

c. Rumus Rasio Aktivitas dengan metode persediaan
Kegunaannya untuk menghitung penjualan dengan pendekatan persediaan. Semakin tinggi nilai rasionya, maka semakin menunjukkan pengelolaan persediaan yang semakin baik.
Perputaran persediaan=harga pokok penjualan / persediaan

d. Rumus Rasio Aktivitas Dengan Metode Perputaran Total Aktiva
Rumus ini untuk melihat perbandingan penjualan dengan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Aktiva yang dimaksud terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap atau keseluruhan yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus yang digunakan yaitu:
Siklus total aktiva = penjualan dibagi total aktiva.

Semakin besar nilai rasio yang dihasilkan, maka semakin baik pula optimalisasi penjualan dengan menggunakan total aktiva
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Rasio Keuangan, Analisa, Fungsi, Jenis, dan Rumusnya"