Pengertian Preferensi Konsumen, Sifat Dasar, dan Proses Pengambilan Keputusan

Pengertian Preferensi Konsumen
Preferensi Konsumen

A. Pengertian Preferensi Konsumen (Consumer Preference)
Preferensi konsumen (consumer preference) mengacu pada kecenderungan konsumen untuk menyukai atau lebih menyukai sesuatu daripada alternatif lain. Preferensi adalah cerminan dari loyalitas pelanggan, kekuatan merek, dan taktik pemasaran yang sukses.

Preferensi konsumen dapat berubah karena perubahan mode, kebiasaan, dan faktor lainnya. Perubahan preferensi tentunya mempengaruhi tingkat permintaan untuk berbagai barang. Mengetahui dan memahami preferensi pelanggan sangat penting untuk kesuksesan pemasaran.

Perusahaan harus mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau menyesuaikan produk yang ada untuk membangun pengalaman yang lebih kuat. Dengan begitu, mereka bisa menjual secara lebih menguntungkan.

B. Sifat Dasar Preferensi Konsumen (consumer preference)
Hubungan preferensi konsumen diasumsikan memiliki tiga sifat dasar menurut Nicholson (1989) di antaranya,
1. Kelengkapan (Completeness). Jika A dan B merupakan dua kondisi/situasi, maka tiap orang selalu harus bisa menspesifikan apakah A lebih disukai daripada B, B lebih disukai daripada A atau A dan B sama-sama disukai. Dengan dasar ini tiap orang diasumsikan tidak pernah ragu dalam menentukan pilihan, sebab mereka tahu mana yang baik dan mana yang buruk, dan dengan demikian selalu bisa menjatuhkan pilihan di antara dua alternatif.
2. Transitivitas (Transitivity). Jika seseorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, dan lebih menyukai A daripada C, maka ia harus lebih menyukai A daripada C. Dengan demikian seseorang tidak bisa mengartikulasikan preferensinya yang saling bertentangan.
3. Kontinuitas (Continuity). Jika seseorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, ini berarti segala kondisi di bawah A tersebut disukai daripada kondisi di bawah pilihan B.

Menurut Jeremy Bentham dalam Nicholson (1989) mengatakan bahwa barang yang lebih diminati menyuguhkan kepuasan yang lebih besar daripada barang yang kurang diminati. Ukuran kepuasan ini dipengaruhi oleh bermacam faktor. Jadi kepuasan yang diterima tidak hanya ditentukan oleh bentuk atau jenis barang tersebut, tetapi juga oleh sikap psikologis (psychological attitudes), tekanan kelompok (group pressures), pengalaman pribadi dan lingkungan.

C. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Pada dasarnya konsumen mengikuti proses atas tahapan dalam pengambilan keputusan di mana proses pengambilan keputusan konsumen yang paling kompleks terdiri dari lima tahap (Mowen dan Minor, 2002) di antaranya,
1. Pengenalan masalah. Proses pembelian konsumen diawali saat menyadari adanya masalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh berbagai rangsangan bak internal maupun eksternal konsumen. Rangsangan internal konsumen biasanya dalam pemenuhan kebutuhan normal seseorang seperti rasa haus dan lapar sehingga pada suatu saat akan meningkat menjadi dorongan, ataupun suatu kebutuhan dapat timbul karena disebabkan oleh rangsangan-rangsangan dari luar dirinya.
2. Pencarian informasi. Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi ini terbagi menjadi dua tingkat, yaitu tingkat perhatian yang menguat dan tingkat pencarian aktif informasi. Menurut Kotler (2005), sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga), sumber komersial (iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan), sumber publik (media massa, organisasi penentu tingkat konsumen), dan sumber pengalaman (penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk).
3. Evaluasi alternatif. Sebelum konsumen menentukan pembelian maka dia akan melakukan evaluasi terhadap alternatif-alternatif produk dengan menggunakan informasi yang tersimpan dalam ingatan serta informasi lain yang datang dari luar.
4. Keputusan pembelian. Keputusan pembelian akan diambil setelah konsumen membentuk preferensi atas merek dan atribut dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai, di mana niat dan keputusan pembelian dipengaruhi oleh sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.
5. Perilaku pasca pembelian. Setelah membeli produk, konsumen mengharapkan dampak dari pembelian tersebut, apakah konsumen puas atau tidak puas. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen itulah yang akan mempengaruhi pembelian selanjutnya atas suatu produk.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Preferensi Konsumen, Sifat Dasar, dan Proses Pengambilan Keputusan"