Pengertian Pekerja Kerah Putih dan Kerah Biru, serta Perbedaannya

Pengertian Pekerja Kerah Putih dan Kerah Biru
Pekerja Kerah Biru

A. Pengertian Pekerja Kerah Putih dan Kerah Biru
Dalam dunia kerja, umumnya terdapat dua tipe pekerja kerah putih (white collar) dan pekerja kerah biru (blue collar). Istilah pekerja kerah biru mulai diperkenalkan oleh seorang novelis Upton Sinclair pada tahun 1920 dan mulai sering digunakan pada tahun 1923.

Sementara pekerja kerah putih juga diperkenalkan oleh orang yang sama, yaitu Upton Sinclair. Namun, istilah kerah putih mulai populer digunakan sejak 1935. Kedua istilah tersebut sebenarnya sudah memiliki stigma tertentu di dunia kerja. Pekerja kerah biru dianggap lebih rendah dari pekerja kerah putih.

B. Perbedaan Pekerja Kerah Putih dan Kerah Biru
1. Pekerja Kerah Biru
Pekerja kerah biru adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan bersifat teknis dan melibatkan kerja fisik. Dulu, pekerja kerah biru sering mengenakan seragam berwarna biru agar tidak cepat kotor, mengingat pekerjaan mereka sering berada di lapangan. Pekerja kerah biru harus memiliki keterampilan dan bahkan sertifikasi di bidang khusus.  

Pekerjaan yang melibatkan kerah biru antara lain pekerjaan tidak tetap, pertambangan, konstruksi, manufaktur, dan lain-lain. Gaji yang diberikan kepada pekerja kerah biru berdasarkan upah per jam atau upah harian. Ada berbagai stereotipe tentang pekerjaan kerah biru. Labeling yang paling melekat dengan pekerja kerah biru adalah pekerja kelas rendah dan sering dipandang sebelah mata.

2. Pekerja Kerah Putih
Istilah pekerja kerah putih mengacu pada pekerjaan administratif dalam level staf, manajerial, atau profesional. Para pekerja kerah putih biasa bekerja di lingkungan perkantoran dan harus mengenakan pakaian formal seperti kemeja, celana panjang, dan dasi, Sementara dari segi pemberian gaji, para pekerja kerah putih biasa menerima gaji bulanan.

Para pekerja kerah putih harus memiliki latar belakang pendidikan tinggi, analisis tajam, wawasan yang luas di bidang keahlian tertentu. Pekerja kerah putih sering dinilai lebih unggul dibandingkan pekerja kerah biru. Paradigma tersebut terbentuk karena pekerja kerah putih menerima gaji bulanan dan bekerja di lingkungan kerja yang jauh lebih tenang.

3. Perbedaan Finansial
Dari sisi finansial, pekerja kerah biru memiliki penghasilan kurang stabil karena bekerja dengan upah per jam atau dibayar untuk setiap barang yang diproduksi atau dirakit. Semua pekerjaan mereka pun bergantung pada perjanjian kontrak dengan pihak tertentu atau bahkan pekerjaan yang bersifat sementara. Di sisi lain, pekerja kerah putih dinilai lebih stabil karena mereka memperoleh pekerjaannya melalui proses perekrutan yang lebih ketat.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Pekerja Kerah Putih dan Kerah Biru, serta Perbedaannya"