Pengertian Headhunter, Cara Kerja, Ciri, Skill, dan Perusahaannya

Table of Contents
Pengertian Headhunter
Headhunter

A. Pengertian Headhunter

Headhunter adalah individu atau perusahaan yang menyediakan layanan perekrutan tenaga kerja atas nama pemberi kerja secara independen. Headhunter dipekerjakan oleh perusahaan untuk mencari bakat dan menemukan individu yang memenuhi persyaratan pekerjaan tertentu.

Istilah headhunter juga sering disebut dengan executive search consultant atau bisa juga diartikan sebagai perseorangan atau institusi yang khusus mencari pekerja profesional untuk direkrut. Perusahaan cenderung menggunakan bantuan headhunter ketika ada posisi yang harus diisi segera sementara tidak ada orang yang tepat untuk mengisi posisi tersebut di dalam perusahaan.

B. Cara Kerja Headhunter

1. Headhunter menganalisis pasar tenaga kerja, mempelajari tren, dan membuat daftar jenis-jenis pekerjaan yang paling dibutuhkan saat ini, termasuk pekerjaan yang membutuhkan skill langka.
2. Mereka akan mengidentifikasi orang-orang dengan kualifikasi tinggi untuk pekerjaan tersebut dengan memanfaatkan berbagai sumber dan jejaring.
3. Headhunter melakukan kurasi terhadap bakat-bakat tersebut berdasarkan kemampuan, keahlian, dan pengalaman, kemudian membuat database yang berisi profil kandidat potensial untuk direkrut.
4. Apabila profil yang dibutuhkan klien tidak ada di dalam database, maka headhunter akan mencari di luar, menandai target, dan menyarankannya ke klien.
5. Headhunter akan mendekati kandidat secara personal, berkomunikasi intensif, dan memberikan tawaran pekerjaan dari perusahaan klien.
6. Jika kandidat yang menjadi target sedang bekerja di perusahaan, maka mereka akan bernegosiasi untuk membujuk mereka agar bersedia bergabung di perusahaan klien.
7. Headhunter akan mempertemukan klien dengan kandidat untuk melakukan wawancara dan menyepakati tawaran kerja.
8. Setelah kandidat menjadi karyawan di perusahaan tersebut, mereka mendapat recruitment fee. Fee umumnya dihitung berdasarkan persentase gaji karyawan, sekitar 20%-30% dari gaji karyawan setahun.

C. Ciri Headhunter Kredibel

1. Rekam jejak yang baik ketika melakukan pekerjaannya dan banyak direkomendasikan oleh perusahaan-perusahaan lain yang sudah pernah menggunakan jasanya.
2. Ketika melakukan recruitment tenaga kerja, headhunter memiliki portofolio perusahaan klien. Sehingga dapat menceritakan berbagai kasus dan bisa mendapatkan tenaga kerja yang cocok dengan jenis perusahaan klien.
3. Pernah menghandel dan bekerja dengan berbagai model bisnis dan industri.
4. Networking luas, yaitu dengan memiliki database kandidat-kandidat tenaga kerja yang akan direkomendasikan kepada klien.
5. Headhunter memiliki akun media sosial resmi dan official website. Akun media sosial tersebut memberikan informasi dan penghubung antara perusahaan dengan klien selain dari kantor pusat dan kantor cabang perusahaan
6. Pelayanan jasa yang dilakukan tidak pernah menawarkan layanan khusus atau meminta sejumlah uang tertentu dengan menjanjikan hal-hal tertentu. Semua klien perusahaan akan dilayani dengan pelayanan yang sama dan perusahaan akan memberikan kandidat terbaik.

D. Skill Headhunter

1. Memahami lingkungan dan tren bisnis saat ini
Digitalisasi saat ini telah memengaruhi hampir seluruh aspek bisnis. Ini menjadi tantangan bagi headhunter, karena ia akan terus-menerus berhadapan dengan topik ini dalam percakapan dengan klien dan calon potensial.

Klien juga akan terus mencoba mencari tahu apakah headhunter selalu mengikuti perkembangan bisnis setidaknya dalam satu dekade terakhir. Dengan begitu, headhunter harus terus memperbaharui pengetahuan mereka seputar bisnis terkini.

2. Memiliki keterampilan sales
Headhunter ibarat seorang sales yang mampu “menjual” kemampuan kandidat yang ditawarkannya kepada perusahaan. Keterampilan sales ini terintegrasi dalam seluruh proses headhunting. Tidak hanya mampu menawarkan calon kandidat kepada klien, headhunter juga harus mampu menarik minat calon kandidat potensial pada posisi yang ditawarkan.

3. Mampu melakukan analisis
Biasanya, headhunter tidak mencari kandidat terbaik tetapi yang paling sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Proses tersebut tidak hanya mempertimbangkan kemampuan kandidat, namun juga kepribadian dan dinamika emosionalnya.

Oleh karena itu, ketika seorang headhunter mewawancarai kandidat potensial untuk pertama kalinya, ia harus mampu mengevaluasi bagaimana kandidat tersebut akan cocok dengan tim atau berinteraksi dengan manajer, tim manajemen, atau pemangku kepentingan.

4. Memahami teknologi
Selain memahami perkembangan teknologi saat ini, headhunter juga harus mampu mengelola berbagai aplikasi dan software yang digunakan dalam proses rekrutmen. Hal itu terutama aplikasi dan software yang berkaitan dengan menemukan informasi penting dengan cepat. Headhunter yang baik tidak hanya menggunakan email namun juga berbagai aplikasi media sosial untuk menemukan kandidat yang tepat.

5. Mampu membangun networking
Teknologi telah membuat semua informasi tersedia dengan cepat. Akan tetapi, membangun dan memelihara networking tetaplah penting. Terlepas dari kecepatan digitalisasi, manfaat networking memiliki pengaruh yang besar dalam proses headhunting. Sebagian besar headhunter mengandalkan networking yang telah dibangunnya untuk menemukan kandidat yang tepat.

6. Kerahasiaan
Terkadang, headhunter diminta untuk mencari kandidat yang dapat mengisi posisi-posisi penting. Posisi ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam perusahaan. Untuk itu, perusahaan cenderung meminta headhunter untuk mencari kandidat secara rahasia

E. Perusahaan Headhunter

Adapun perusahaan lokal dan asing yang menyediakan layanan Headhunter di Indonesia di antaranya,
1. Arcigee Indonesia: menghandle pencarian di berbagai level sampai perekrutan masal
2. Bo Le Associates: menghandle pencarian calon level atas/eksekutif
3. Boyden International: menghandle pencarian calon level atas/eksekutif
4. JAC Recruitment: kebanyakan menghandle klien dari Jepang
5. Kelly Services: menghandle semua level
6. Robert Walters: Headhunter baru yang sudah memiliki reputasi baik.
7. Egon Zehnder: menghandle level CEO
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment