Pengertian Flexi Time, Jenis, dan Keuntungannya

Pengertian Flexi Time atau Flexible Working Time
Flexible Working Time

A. Pengertian Flexi Time (Flexible Working Time)
Flexi Time (Flexible Working Time) adalah sistem pengaturan kerja yang memberikan lebih banyak kebebasan kepada karyawan dalam mengatur jam kerja mereka dengan prinsip bahwa jam kerja karyawan tidak mutlak, asalkan pekerjaan selesai tepat waktu dengan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan, serta bisa memenuhi jumlah jam yang sudah disepakati dalam perjanjian kerja, yaitu 40 jam per minggu.

Perusahaan yang memiliki sistem Flexi time ini juga biasanya membebaskan tempat bekerja para karyawan sehingga mereka tidak perlu ke kantor setiap hari. Flexi Time telah banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan, khususnya di Indonesia dan menggantikan sistem konvensional, yaitu jam kerja 9 to 5. Generasi sekarang yang biasa disebut dengan millenial tidak lagi tertarik dengan konsep kerja yang disebut 9 to 5.

B. Jenis Flexi Time (Flexible Working Time)
Terdapat beberapa jenis Flexi Time yang sering digunakan di antaranya,
1. Fixed Working Hours
Model fixed working hours yaitu sistem kerja di mana jumlah jam kerja sudah ditentukan untuk semua karyawan. Namun distribusi pembagian jamnya dibebaskan kepada karyawan itu sendiri. Sebagai contoh, setiap karyawan harus memiliki jumlah jam kerja sebanyak 40 jam per minggu. Kemudian perusahaan memberi kebebasan kepada karyawan untuk memilih jam kerja dengan ketentuan 25% karyawan bekerja pada jam 07.00-15.00; 25% karyawan bekerja pada jam 08.00-16.00; 25% karyawan bekerja pada jam 09.00-17.00; dan 25% terakhir dari karyawan bekerja pada jam 10.00-18.00.

2. Flexible Working Hours
Model ini adalah sistem kerja di mana karyawan tidak dibatasi jam kerjanya setiap hari. Syarat terpenting yang harus dipenuhi karyawan adalah 40 jam per minggu. Jika karyawan ingin memiliki 4 hari jam kerja, maka ia harus bekerja 10 jam per hari. Atau 5 hari kerja dengan 8 jam per hari seperti karyawan pada umumnya, dan seterusnya. Namun jumlah jam ini tidak harus sama setiap harinya karena dibebaskan oleh para karyawan.

3. Variable Working Hours
Model Flexi Time satu ini adalah sistem kerja yang membebaskan karyawan memilih jam kerja yang diinginkan namun ada jam-jam tertentu yang harus dihadiri. Artinya ada jumlah jam tertentu yang harus dipenuhi dan dikerjakan di kantor. Sebagai contoh, karyawan harus masuk setiap jam 09.00-13.00 setiap harinya. Sehingga mereka harus menambah 4 jam lagi yang tidak harus dikerjakan di kantor.

C. Keuntungan Flexi Time (Flexible Working Time)
1. Produktivitas Karyawan Meningkat
Evaluasi kepuasan kinerja karyawan yang menurun bisa jadi disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah ketidaktepatan penerapan sistem jam kerja. Perusahaan dapat menjadikan jam kerja fleksibel sebagai solusinya.

Menurut penelitian The Motley Fool, jam kerja fleksibel dapat meningkatkan produktivitas 60% karyawan daripada mereka harus bekerja di kantor dengan jam kerja rutin karena mereka bisa memiliki manajemen waktu yang lebih baik. Produktivitas karyawan dapat meningkat karena mereka bekerja pada waktu yang paling maksimal menurut mereka sehingga risiko kesalahan akibat human error dan lembur kerja dapat dihindari.

2. Karyawan Memiliki Pola Hidup Seimbang dan Bahagia
Penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan karyawan meningkat 10% ketika mereka lebih bebas mengatur jam kerja mereka sendiri. Kemudian 74% responden menyatakan kehidupan pribadi mereka dan kehidupan pekerjaan menjadi lebih seimbang ketika jam kerja mereka lebih fleksibel.

Bahkan penelitian Powwownow juga menyatakan bahwa 67% karyawan berharap perusahaan mereka memiliki sistem jam kerja flexi time. Selain itu, perusahaan dengan penerapan sistem jam kerja fleksibel di dalamnya akan lebih menguntungkan bagi keluarga yang suami istri sama-sama bekerja.

Keduanya akan tetap bisa mengatur jam kerja tanpa mengganggu waktu mengurus anak-anak dan rumah tangga. 84% karyawan yang sudah memiliki anak menjadikan sistem jam kerja fleksibel sebagai faktor paling penting dalam memilih pekerjaan.

3. Retensi Karyawan Meningkat
Melihat begitu banyak manfaat yang akan diterima karyawan, baik secara materiil maupun secara psikis, tentu mereka akan semakin loyal terhadap perusahaan. Karyawan akan menghilangkan keinginan untuk keluar dari perusahaan dengan sistem jam kerja fleksibel.

Artinya, retensi karyawan akan meningkat dan turnover rate karyawan semakin menurun. Flexi time dapat menjadi salah satu strategi Anda mempertahankan karyawan perusahaan.

4. Daya Tarik Perekrutan Karyawan
Flexi time juga dapat menjadi salah satu daya tarik besar dalam merekrut karyawan. Penelitian menunjukkan 70% calon karyawan lebih tertarik pada pekerjaan yang memiliki jam kerja fleksibel.

Bahkan 30% calon karyawan akan memilih pekerjaan dengan gaji yang tidak terlalu tinggi tetapi memiliki jam kerja fleksibel daripada pekerjaan dengan gaji yang tinggi tetapi tidak menggunakan sistem jam kerja fleksibel.

5. Karyawan Lebih Hemat
Karyawan akan menekan biaya transportasi karena tidak harus ke kantor setiap hari. Selain biaya, potensi mengalami kecelakaan kerja saat berangkat ke kantor juga terhindari. Secara tidak langsung, kemacetan jalan juga akan berkurang.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Flexi Time, Jenis, dan Keuntungannya"