Pengertian Conflict of Interest, Penyebab, Kategori, Dampak, Contoh, dan Solusinya

Pengertian Conflict of Interest
Conflict of Interest (COI)

A. Pengertian Conflict Of Interest (COI) dalam Bisnis
Conflict of Interest (COI) atau konflik kepentingan dalam bisnis adalah ketika seorang karyawan menempatkan kepentingannya sendiri di atas kepentingan organisasi, untuk kemudian melakukan hal yang membahayakan operasi, keuntungan, atau bahkan rahasia dagang organisasi.

Hal ini tentunya menciptakan potensi masalah kepercayaan antara individu dan bisnis, terutama jika individu mengarah pada tindakan hukum potensial atau menciptakan atmosfer yang buruk di tempat kerja yang dapat melumpuhkan semangat kerja karyawan. Konflik kepentingan pada bisnis ini harus dihindari agar bisnis menjadi baik dan stabil.

Istilah Conflict of interest ini sudah pasti familiar bagi sekumpulan orang yang terlibat dalam dunia bisnis. Sebab di dunia bisnis selalu bermunculan berbagai macam konflik dari setiap pribadi dan juga golongan tertentu. Sebenarnya konflik kepentingan ini bisa saja muncul saat seseorang atau suatu kelompok lebih memilih untuk menempatkan kepentingan pribadinya di atas kepentingan bersama.

Tentu saja hal ini bisa memberikan dampak yang sangat tidak baik terutama bagi sebuah organisasi. Terlebih lagi jika pencapaian kepentingan pada akhirnya dilakukan dengan berbagai hal yang sifatnya sangat merugikan bagi perusahaan.

B. Penyebab Conflict Of Interest (COI) dalam Bisnis
1. Kekuasaan
Berbagai hal bisa saja menjadi penyebab dari adanya conflict of interest atau konflik kepentingan. Salah satu hal yang menyebabkannya adalah kekuasaan. Dengan adanya kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang maka bisa saja muncul kepentingan pribadi yang ingin dicapai dengan menggunakan kekuasaannya sebagai sarana pencapaian tujuan atau pencapaian keinginan.

Hal ini pada akhirnya dapat memicu munculnya oknum di suatu perusahaan yang kemauan bertindak seenaknya sendiri dengan memanfaatkan wewenang dari kekuasaan yang dimilikinya. Maka timbullah konflik yang terjadi karena adanya kepentingan pribadi tersebut di perusahaan terkait.

2. Jabatan
Kekuasaan dan wewenang pada dasarnya berkaitan pula dengan adanya jabatan. Semakin tinggi jabatan kerja seseorang maka akan semakin besar pula kekuasaan dan wewenangnya untuk melakukan pengaturan terhadap organisasi yang sedang dikelolanya. Jabatan yang tinggi memang disertai pula dengan tanggung jawab yang besar pula.

Namun bukan tidak mungkin bahwa jabatan yang tinggi akan memperbesar peluang terjadinya tindakan yang menyimpang karena adanya kepentingan pribadi yang berbenturan dengan kepentingan orang lain ataupun kepentingan organisasi. Maka terjadilah suatu hal yang biasa disebut dengan penyalahgunaan jabatan. Umumnya pula penyalahgunaan jabatan terjadi dengan tujuan negatif yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama.

3. Pekerjaan
Suatu jenis pekerjaan juga dapat memicu terjadinya konflik kepentingan. Pada dasarnya ada berbagai macam jenis pekerjaan yang dapat mendorong munculnya konflik kepentingan di suatu organisasi atau perusahaan. Terlebih lagi jika pekerjaan yang dimaksud sangat dekat dengan peluang munculnya tindakan korupsi dan sejenisnya.

Kondisi kerja yang seperti ini berpeluang besar mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan yang dilandasi adanya kepentingan pribadi. Maka muncullah konflik di saat kepentingan pribadi ini ditemukan sangat bertentangan dengan kepentingan bersama dan kepentingan umum perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja perlu untuk diawasi dan dikontrol agar tidak sampai terjadi penyalahgunaan jabatan.

4. Hubungan
Bisa saja suatu kepentingan pribadi muncul karena adanya hubungan antara seseorang dengan orang lain yang memiliki jabatan tertentu. Peluang munculnya kepentingan pribadi akan semakin besar jika orang tersebut memiliki hubungan dengan pekerja yang memiliki jabatan tinggi. Di sebuah perusahaan juga bisa saja muncul kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama pada suatu kelompok atau golongan tertentu.

Hubungan antara pekerja yang satu dengan pekerja yang lain bisa saja memicu terjadinya kepentingan yang sama sehingga terjadi konflik di perusahaan. Konflik terjadi karena sekelompok orang di perusahaan ingin mencapai tujuannya sehingga kepentingan bersama dan kepentingan perusahaan menjadi semakin diabaikan.

C. Kategori Conflict Of Interest (COI) dalam Bisnis
1. Konflik Kepentingan Keluarga
Konflik Kepentingan keluarga  biasa terjadi ketika anggota keluarga menerima perlakuan khusus hanya berdasarkan pada hubungan mereka dengan orang lain dalam suatu bisnis. Istilah umum untuk praktik ini adalah nepotisme. Contohnya mungkin putra pemilik yang menerima perlakuan khusus ketika di jadikan kandidat untuk memimpin perusahaan daripada karyawan yang lebih layak atau kenaikan gaji yang tidak didasarkan pada kinerja.

2. Konflik Kepentingan Asmara
Konflik kepentingan karena asmara dari seseorang pada perusahaan tertentu akan mengakibatkan hal yang fatal bagi perusahaan. Bisa saja karena rasa suka dengan karyawan tertentu maka gajinya bisa dinaikkan atau diberikan perlakuan khusus. Padahal kinerja dari karyawan tersebut tidak begitu bagus. Pemilik perusahaan harus selektif akan kepentingan ini, kalau dibiarkan akan membuat citra perusahaan menjadi buruk.

3. Konflik Kepentingan Keuangan
Konflik finansial muncul ketika seorang karyawan (atau bahkan seorang direktur) mendapat manfaat dari pembayaran uang. Menerima hadiah dengan maksud tersirat untuk memengaruhi keputusan atau tindakan karyawan atau bahkan memberikan layanan dengan diskon yang menguntungkan karyawan tersebut.

Kepentingan keuangan ini biasa terjadi karena seorang karyawan tidak mempunyai gaji yang cukup untuk kehidupannya sehingga ia mulai melakukan kecurangan terhadap perusahaan. Untuk itu, pihak perusahaan harus mengetahui betul kondisi karyawannya agar konflik ini tidak terjadi.

4. Konflik Kepentingan yang Tersembunyi
Rahasia dagang biasanya merupakan komoditas berharga yang memberikan keunggulan bisnis pada persaingan. Rahasia dan cara yang dimiliki perusahaan dalam pengembangan bisnis ini tentu harus dijaga. Namun ada karyawan yang dengan sengaja berbagi informasi rahasia ini dengan perusahaan lain.

Perilaku seorang karyawan tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada suatu organisasi atau perusahaan. Bisa dikatakan karyawan ini tidak memiliki etika yang baik karena ia telah merugikan perusahaan.

D. Dampak Conflict Of Interest (COI) dalam Bisnis
Dampaknya adalah rusaknya reputasi karyawan, buruknya hubungan kerja dengan rekan kerja dan yang terakhir adalah berpotensi kehilangan pekerjaan karena pemecatan dari atasan. Sementara, bisnis dampak conflict of interest adalah berpotensi tidak ada orang percaya lagi dengan bisnis Anda, selain itu bisnis Anda akan menjadi buruk serta income akan menurun. Memang pada awalnya Anda mendapatkan keuntungan saat Anda mementingkan sesuatu dari pada tujuan bisnis Anda,  tetapi dampaknya juga jauh lebih buruk dari yang Anda kira sebelumnya.

Belum lagi, ada kemungkinan atmosfir di tempat kerja menjadi buruk akibat karyawan saling mencurigai. Seorang Pengusaha harus membuat buku pegangan karyawan yang dengan jelas menguraikan kode perilaku dan memberikan hukuman karena bertindak dengan cara yang bertentangan.

Conflict of interest yang diungkapkan dapat mengikis kepercayaan yang mungkin dimiliki perusahaan. Kepercayaan pada kemampuan karyawan untuk menjalankan tugas peran mereka dengan perusahaan. Hal tersebut dapat menimbulkan kecurigaan pada hubungan karyawan dengan klien atau pihak luar lainnya. Mungkin juga ada keengganan untuk membagikan informasi penting dengan karyawan. Namun, konflik kepentingan dapat beragam hingga melibatkan tindak pidana.

E. Contoh Conflict Of Interest (COI) dalam Bisnis
Berikut contoh-contoh kondisi di mana Conflict of Interest berpotensi muncul di antaranya,
1. Seorang karyawan menghubungi suatu supervisor secara personal untuk mengatur ulang kontrak kerja, gaji, dan promosi bagi mereka.
2. Adanya hubungan perasaan atau asmara antara manajer dengan bawahannya.
3. Seorang agen purchasing menjalin hubungan kerja sama dengan suatu vendor yang di mana vendor tersebut adalah saudaranya sendiri.
4. Seorang manajer memberikan layanan konsultasi berbayar pada akhir pekan kepada pelanggan atau pemasok perusahaan. Yang di mana itu tidak sesuai dengan SOP perusahaan.
5. Seorang anggota dewan komisaris perusahaan menerima biaya dan membocorkan informasi mengenai kompetitor kepada perusahaan. Ini menjadi masalah ketika kompetitor tersebut ditangani oleh anggota dewan komisaris dalam satu Board of Director yang sama.
6. Agen purchasing menerima gratifikasi dan kompensasi lebih dari suatu vendor agar dimenangkan dalam pelelangan tender.
7. Seorang CFO menegosiasikan dan merekomendasikan sebuah kesepakatan dalam rencana opsi saham kepada dewan komisaris. Di mana dari kegiatan tersebut CFO akan mendapatkan manfaat lebih.
8. Keputusan manajemen keuangan atau struktur modal yang berat sebelah. Di mana keputusan tersebut tidak memuaskan antara investor atau kreditur atau bahkan keduanya.

F. Solusi Conflict Of Interest (COI) dalam Bisnis
1. Menghormati Persaingan
Sebenarnya suatu konflik kepentingan bisa diredakan atau diatasi dengan baik. Conflict of interest bisa diatasi salah satunya dengan cara menghormati persaingan termasuk persaingan bebas. Persaingan bebas sendiri bisa dinilai secara positif oleh setiap orang termasuk orang yang terlibat dalam konflik tersebut misalnya dengan cara mengembangkan sikap menghormati persaingan yang terjadi di antara masing-masing orang.

Selama persaingan yang terjadi masih bersifat positif maka hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika persaingan sudah mengarah pada hal yang bersifat tidak sehat maka pengawasan dan kontrol dari jajaran atasan perusahaan bisa semakin ditingkatkan.

2. Melawan Tindak Korupsi
Tindak korupsi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Namun peluang terjadinya tindak korupsi akan menjadi lebih besar jika seseorang yang bekerja di sebuah organisasi perusahaan memiliki jabatan dan kekuasaan dan wewenang yang semakin besar. Tindakan korupsi yang terjadi di sebuah organisasi perusahaan tentu bersifat merugikan kepentingan orang banyak dan perusahaan.

Oleh karena itu tindakan korupsi ini haruslah dilawan oleh semua pihak. melalui adanya perlawanan terhadap tindakan korupsi yang merupakan bagian dari perilaku menyimpang maka conflict of interest bisa semakin ditekan dan juga diredakan.

3. Meningkatkan Interaksi
Terkadang konflik kepentingan terjadi karena tidak adanya hubungan antara orang yang satu dengan yang lain. Demikian pula di suatu perusahaan bisa saja terjadi hubungan yang tidak harmonis antara pekerja yang satu dengan yang lain. Atau mungkin hubungan yang tidak harmonis terjadi di antara pekerja dan jajaran atasan. Hubungan yang seperti ini tentu saja akan merenggangkan interaksi sehingga muncullah berbagai kepentingan yang saling berbeda dan saling berbenturan.

Untuk itu tingkatkan interaksi dengan setiap orang terutama dengan seluruh rekan kerja. Interaksi yang terjalin secara intens dan berlangsung baik nantinya akan menekan timbulnya perbedaan kepentingan. Sebab jalinan interaksi yang baik akan membuat hubungan terjalin semakin akrab dan harmonis sehingga bisa dilakukan pencapaian visi bersama.

4. Menambah Sikap Terbuka
Keterbukaan juga menjadi bagian dari solusi tepat untuk mengatasi conflict of interest. Keterbukaan misalnya mengenai kendala yang dihadapi dalam bekerja memang perlu disampaikan agar bisa diberikan jalan keluar yang paling tepat. Demikian pula keterbukaan juga perlu dilakukan dalam hal menyampaikan kelebihan dan kelemahan produk sehingga peluang terjadinya konflik kepentingan di suatu perusahaan bisa dicegah. Melalui keterbukaan inilah maka setiap anggota perusahaan bisa saling bekerja  sama untuk meningkatkan kualitas produk output dan menekan kepentingan pribadi masing-masing.

5. Menyertakan Partisipasi di Lingkungan Masyarakat
Sebuah konflik kepentingan juga bisa diatasi salah satunya dengan berpartisipasi di lingkungan masyarakat. termasuk pula turut mengambil peran dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini akan meningkatkan loyalitas sehingga peluang munculnya kepentingan pribadi atau golongan bisa semakin ditekan dan bahkan dihilangkan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Conflict of Interest, Penyebab, Kategori, Dampak, Contoh, dan Solusinya"