Pengertian Burn Rate, Manfaat, Cara Menghitung, dan Menurunkannya

Pengertian Burn Rate
Burn Rate

A. Pengertian Burn Rate
Burn rate adalah perhitungan yang dilakukan untuk memperkirakan biaya dari uang venture capital yang dikeluarkan sebuah perusahaan baru untuk overhead sebelum mendapatkan cash flow positif dari operasionalnya. Burn rate merupakan cara mengukur cash flow negatif sebuah perusahaan yang baru didirikan.

Burn rate disebut juga sebuah aliran arus kas yang negatif. Penyebabnya adalah dana perusahaan yang banyak berasal dari venture capital belum mengalir secara maksimal. Hanya ada pengeluaran-pengeluaran di bulan awal perusahaan berdiri.

Biasanya, perhitungan burn rate menampilkan berapa jumlah uang yang dikeluarkan dalam sebulan oleh sebuah perusahaan. Jika setelah dihitung ternyata perusahaan mengeluarkan uang satu juta rupiah untuk biaya overhead, burn rate-nya pun satu juta rupiah.

B. Manfaat Mengetahui Burn Rate
Rata-rata perusahaan akan perlu menghitung dan memperkirakan berapa biaya yang dikeluarkan di luar proses produksi. Bahkan, biaya tersebut bisa jadi sangat berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengetahu manfaat dari perhitungan burn rate di antaranya,
1. Mengetahui Kelayakan Suatu Bisnis
Selain melihat produktivitas perusahaan, ukuran kelayakan dapat dilihat dari total biaya yang dikeluarkan. Tak hanya biaya produksi, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan biaya yang tidak ada kaitannya dengan proses produksi. Salah satunya adalah biaya di luar kegiatan produksi atau burn rate. Hal tersebut dapat menjadi ukuran bagi manajemen atau bahkan investor dalam menilai layak atau tidaknya bisnis tersebut untuk dijalankan.

2. Memprediksi Perubahan Modal Perusahaan
Besarnya modal perusahaan adalah salah satu indikator bagaimana bisnis bisa tetap bertahan. Dengan menghitung dan mengetahui burn rate, pihak manajemen perusahaan dapat menghitung berapa kira-kira besar modal yang dikeluarkan untuk biaya tersebut. Tak hanya itu, dengan mengetahui jumlah burn rate, perusahaan juga dapat memprediksi jumlah modal perusahaan akibat biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan di luar proses produksi.

3. Memperkirakan Waktu untuk Perkembangan Perusahaan
Dengan mengetahui jumlah burn rate, perusahaan akan dapat memperkirakan waktu yang dimiliki untuk menciptakan inovasi dan merealisasikannya. Semakin tinggi biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan di luar produksi, maka waktu perusahaan untuk berkembang secara finansial akan semakin tersendat. Jadi jumlah burn rate dapat menjadi acuan untuk memperkirakan lamanya waktu perusahaan akan untung atau malah rugi jika tidak memaksimalkan kegiatan bisnisnya.

4. Mengendalikan Pengeluaran Perusahaan
Pengeluaran besar jadi salah satu faktor yang dapat menjadi hambatan bagi perusahaan. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk mengetahuinya, terutama dari jumlah burn rate. Baiknya, dengan mengetahui jumlah burn rate, perusahaan akan berupaya untuk lebih bijak dalam mengeluarkan biaya atau mengatur ulang anggarannya.

C. Cara Menghitung Burn Rate
Konsep dasar keuangan sejatinya harus dipahami oleh pelaku usaha. Salah satu keuntungannya adalah mengetahui berapa tingkat BR perusahaan. Cara menghitungnya memerlukan cash flow perusahaan pada satu periode. Perhitungan BR dibagi menjadi 2 di antaranya,
1. Gross Burn Rate
Menghitung gross burn rate adalah sama dengan menghitung berapa pengeluaran bulanan dari perusahaan. Misalnya saja biaya gaji bulanan, biaya sewa, biaya listrik dan berbagai biaya bulanan lainnya. Mengetahui berapa GBR dari perusahaan memudahkan perusahaan melakukan efisiensi dari pengeluaran bulannya.
GBR = kas/jumlah pengeluaran bulanan

Contoh kasus:
Perusahaan startup di bidang Pupuk kandang sedang berusaha menghitung tingkat BR. Setelah didata ternyata uang kas yang dimiliki berjumlah 10 juta rupiah. Biaya bulanan yang dikeluarkan mencapai 2 juta per bulan untuk gaji, sewa dan pembelian bahan baku.
GBR = 10juta/2juta= 5

Maksud dari nilai 5 adalah perusahaan hanya punya waktu 5 bulan sebelum semua uang kas yang dimiliki habis.

2. Net Burn Rate
Metode penghitungan selanjutnya adalah metode burn rate. Cara inilah yang paling sering digunakan perusahaan dalam menghitung burn rate yang dimiliki. Rumus burn rate ini menggunakan pembagian antara kas yang dimiliki dengan jumlah kerugian pada periode tersebut.
NBR = kas/kerugian periode tersebut

Contoh kasusnya:
Perusahaan start-up A, mulai melakukan penjualan dengan pendapatan sebesar 2 juta perbulan. Catatan pengeluaran perusahaan bulan tersebut mencapai 3 juta perbulan. Perusahaan menderita kerugian 1 juta pada bulan tersebut. Uang kas yang dimiliki adalah 10 juta rupiah. Penghitungannya adalah
NBR =10 juta/1 juta = 10

Jadi nilainya adalah 10. Artinya perusahaan hanya punya jangka waktu 10 bulan sebelum uang untuk operasi perusahaan habis.

Perhitungan ini kebanyakan akan bersifat sementara. Burn rate tidak akan digunakan ketika aliran kas sudah mencapai titik positif. Walaupun begitu mengetahui cara penghitungan metode ini akan sangat membantu di awal perusahaan berdiri.

D. Cara Menurunkan Burn Rate
1. Layoff dan penurunan gaji atau kompensasi
Jika burn rate perusahaanmu tinggi, salah satu alternatif yang bisa dipertimbangkan adalah mengurangi jumlah pekerja atau besar kompensasi yang diberikan. Biasanya, taktik ini dilakukan oleh startup yang berusaha menyusun strategi yang lebih efisien atau berusaha membuat kesepakatan dengan seorang investor yang menyarankan hal tersebut. Meskipun hal ini sulit dilakukan, strategi ini dapat secara signifikan menurunkan burn rate perusahaan.

2. Pengembangan bisnis
Untuk menurunkan burn rate, tentu bisnis perlu mendapatkan lebih banyak keuntungan. Salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk mengurangi burn rate perusahaan adalah dengan melaksanakan proyek atau upaya-upaya pengembangan bisnis yang bisa meningkatkan perekonomian bisnis. Dengan melakukan ini, biaya tetap seperti overhead dan R&D bisa ditutup.

3. Marketing
Untuk menumbuhkan sebuah bisnis dan mengurangi burn rate, marketing adalah suatu aspek yang tidak boleh dilupakan. Bisnis mana pun, baik kecil maupun besar, pasti akan menghabiskan banyak biaya untuk marketing agar produk maupun jasanya bisa sampai ke konsumen.

Namun, permasalahan yang sering dialami startup atau bisnis rintisan adalah dana untuk melakukan hal ini. Meski demikian, ada alternatif-alternatif strategi marketing yang tidak mahal namun tetap efektif. Jadi, marketing tetap menjadi hal yang wajib meski minim modal.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Burn Rate, Manfaat, Cara Menghitung, dan Menurunkannya"