Pengertian Brand Guidelines, Cara Membuat, dan Manfaatnya

Table of Contents
Pengertian Brand Guidelines atau brand style guide
(Brand Guidelines)

A. Pengertian Brand Guidelines

Brand guideline (brand style guide) adalah suatu pedoman untuk mengatur komposisi, desain, dan tampilan umum dari suatu brand. Brand guideline juga diartikan sebagai suatu himpunan aturan yang di dalamnya menggambarkan seperti apa brand ketika menampilkan figurnya di hadapan publik. Aturan ini mencakup banyak hal, seperti palet warna, pemilihan font, foto, pemilihan kata, dan lain-lain.

Brand guideline merupakan suatu referensi yang bisa digunakan dalam menjaga tampilan brand agar bisa tetap tampil konsisten di mata audiens. Saat suatu brand memiliki brand guideline, ia bisa dengan mudah menentukan seperti apa konten blog, konten media sosial, atau tampilan dari logo, dan iklan. Brand guideline juga akan membantu para desainer grafis, marketer, web developer, hingga content team berpegang pada pedoman yang sama.

B. Cara Membuat Brand Guidelines

Beberapa langkah membuat brand guide di antaranya,
1. Kumpulkan inspirasi
Cara pertama untuk membuat brand guide adalah dengan mengumpulkan inspirasi terlebih dahulu. Diskusikan dengan tim apakah logo, font, atau kata-kata merek sesuai dengan target pasar. Bandingkan juga dengan apa yang dimiliki pesaing Anda. Cari tahu apakah logo mereka lebih unik dan apakah cara mereka menyampaikan pesan kepada pelanggan lebih menarik. Setelah memahami kelebihan dan kekurangan desain dan nada merek, pasti akan membawa inspirasi baru.

2. Identifikasi elemen penting dari pedoman merek
Saat merumuskan pedoman merek, jelas bahwa enam elemen penting harus disertakan. Keenam elemen tersebut adalah cerita merek, panduan logo, palet warna, tipografi dan panduan font, panduan gambar dan suara merek.

Anda dapat berdiskusi dengan tim untuk membahas masing-masing elemen tersebut secara detail. Oleh karena itu, Anda akan mengetahui panduan apa yang paling tepat untuk digunakan merek tersebut. Misalnya, saat mengembangkan pedoman logo, Anda bisa berdiskusi langsung dengan desainer. Kemudian, untuk brand voice, Anda bisa berdiskusi dengan tim konten untuk menemukan tone yang tepat untuk brand tersebut.

3. Buat panduan untuk setiap produk dalam merek
Cara membuat brand style guide selanjutnya adalah dengan membuat guide untuk setiap produk yang dimiliki brand tersebut. Misalnya, merek Anda hanya memiliki produk digital. Tentu saja, Anda perlu mengembangkan pedoman untuk menyesuaikan tata letak gambar atau pemilihan tampilan di situs web.

Selain itu, jika Anda memiliki produk fisik, jangan lupa untuk membuat pedoman desain kemasan produk. Setiap produk pasti memiliki pedoman tersendiri agar bisa konsisten dari waktu ke waktu.

4. Buat garis besar pedoman merek
Setelah membahas setiap elemen pedoman merek dan menentukan pedoman untuk setiap produk, langkah selanjutnya adalah membuat garis besar. Misalnya, untuk elemen cerita merek, Anda dapat membuat garis besar dengan menuliskan visi, misi, dan nilai merek.

Kemudian, untuk elemen logo, perhatikan ide di balik pemilihan logo. Jadi, bagaimana cara menggunakan tanda yang benar dan apa saja yang melarang pembuatan tanda. Jangan lupa untuk menguraikan setiap elemen pedoman merek sehingga setiap karyawan dapat memahaminya.

Ini seperti SOP (Standard Operating Procedure), setiap pegawai selalu harus menjalankan tugasnya masing-masing. Oleh karena itu, harus dinyatakan sejelas mungkin agar tidak membingungkan karyawan lain yang membacanya.

Setelah membuat outline, sebaiknya segera tentukan apakah panduan tersebut berupa file digital seperti PDF atau versi cetak. Ingat, pedoman merek adalah dokumen kerja yang penting, jadi harus selengkap mungkin.

C. Manfaat Brand Guideline

Setidaknya terdapat dua manfaat utama yang bisa dirasakan oleh perusahaan saat mampu menerapkan brand guideline dengan baik di antaranya,
1. Menetapkan Standar
Manfaat yang pertama dari menerapkan brand guideline adalah guna menetapkan suatu standar. Seperti yang sudah kita singgung di atas, standar tersebut dibuat agar setiap karyawan mampu menghasilkan karya yang sudah sesuai dengan aturan yang sebelumnya sudah ditetapkan.

Hal tersebut mulai dari standar dalam membuat konten instagram, twitter, iklan, dan blog. Hal ini menjadi sangat penting mengingat tujuan iklan adalah sebagai sarana branding dan mengajak setiap audiens untuk melakukan pembelian.

Untuk itu, iklan tersebut harus dibuat sesuai dengan brand guideline, mulai dari pemilihan warna, font, hingga tone of voice-nya.

2. Brand Lebih Mudah Diingat
Ada banyak sekali hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan brand awareness, mulai dari membuat logo yang menarik sampai membuat tagline yang terdengar unik. Strategi dalam meningkatkan brand awareness ini hanya akan berjalan efektif bila dibuat sesuai dengan brand guideline yang dimiliki oleh suatu brand.

Misalnya saja dalam pembuatan logo, seorang desainer grafis harus mampu memperhatikan aturan yang sudah tercantum di dalam brand guideline. Selain itu, proses pembuatan tagline yang unik pun harus sesuai dengan tone of voice dari brand tersebut.

Jadi dalam hal ini, brand guideline bisa dijadikan sebagai pedoman yang mampu mengatur tampilan brand agar lebih mudah diingat oleh audiens.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment