Pengertian Bill Of Material, Elemen, Level, Fungsi, Jenis, dan Formatnya
Bill Of Material (BOM) |
A. Pengertian Bill Of Material (BOM)
Bill Of Material (BOM) adalah daftar lengkap dari semua item yang dibutuhkan untuk membangun sebuah produk, atau perakitan suatu barang. Selain itu, instruksi bagaimana tepatnya produksi dan perakitan harus bekerja juga merupakan bagian dari BOM.
Bill of material biasanya muncul dalam format hierarki, dengan level tertinggi menampilkan produk jadi dan level bawah menunjukkan komponen dan material individual. Intinya, Bill of material adalah daftar lengkap dari semua item yang diperlukan untuk membangun sebuah produk.
B. Elemen Bill Of Material (BOM)
BOM yang baik selalu menyertakan elemen penting tertentu di antaranya,
1. Tingkat BOM. Setiap bagian atau rakitan di BOM harus menerima nomor atau peringkat yang menjelaskan di mana ia cocok dengan hierarki BOM. Ini memudahkan siapa saja untuk memahami BOM.
2. Nomor bagian. BOM harus menetapkan nomor bagian untuk setiap item, yang memungkinkan siapa pun yang terlibat dalam siklus produksi untuk merujuk dan mengidentifikasi suku cadang secara instan. Untuk menghindari kebingungan, setiap bagian harus menerima hanya satu nomor bagian.
3. Nama bagian. Setiap bagian, bahan, atau rakitan juga harus menyertakan nama rinci dan unik yang memungkinkan siapa pun untuk mengidentifikasi bagian tersebut dengan mudah tanpa harus merujuk ke sumber lain.
4. Tahap. Pastikan untuk mencatat tahap siklus hidup setiap bagian di BOM. Misalnya, untuk suku cadang yang sedang dalam proses penyelesaian, istilah seperti “Dalam Produksi” dapat digunakan. Istilah lain, seperti “Unreleased” atau “In Design” dapat digunakan untuk suku cadang yang belum disetujui. Istilah tersebut sangat membantu selama pengenalan produk baru karena memungkinkan kemajuan dilacak dengan mudah.
5. Deskripsi. Deskripsi yang komprehensif dan informatif dari setiap materi atau bagian harus disertakan. Deskripsi ini membantu Anda dan orang lain mengidentifikasi bagian dan membedakan antara bagian dan bahan yang serupa.
6. Kuantitas. Jumlah setiap bagian yang digunakan di setiap perakitan harus ditentukan agar BOM berfungsi sebagai alat pembelian yang akurat.
7. Satuan ukuran. BOM harus menentukan satuan ukuran apa yang digunakan untuk mengukur bagian atau bahan. Istilah seperti “masing-masing”, “inci”, “kaki”, “ons”, dan pengenal kuantitas yang serupa dapat digunakan. Informasi ini membantu memastikan bahwa jumlah yang benar dibeli dan dikirim ke jalur perakitan.
8. Jenis pengadaan. Setiap bagian harus diidentifikasi sebagai sesuatu yang dibeli dari rak atau diproduksi sesuai dengan spesifikasi proyek.
9. Penunjuk referensi. Ketika produk menyertakan rakitan papan sirkuit cetak (PCBA), BOM harus memiliki penunjuk referensi yang menjelaskan secara rinci bagaimana bagian tersebut sesuai pada papan sirkuit.
10. Catatan BOM. Pastikan untuk memasukkan informasi tambahan yang diperlukan bagi mereka yang akan menggunakan BOM.
C. Level Bill Of Material (BOM)
Bill of Material (BOM) yang tradisional memperlihatkan daftar komponen tersebut dalam bentuk struktur produk dan dinyatakan dalam level manufaktur. Masing-masing komponen pada BOM di tempatkan dalam level-level yang didasari logika berpikir sebagai berikut di antaranya,
Level 0: Sebuah produk jadi yang tidak digunakan sebagai komponen pembentuk dari produk lain.
Level 1: Sebuah komponen pembentuk langsung dari produk dengan Level 0. Pada waktu bersamaan, komponen ini juga dapat merupakan sebuah produk jadi. Sebagai gambaran, ban mobil juga dapat dijual terpisah sebagai produk jadi yang siap pakai.
Level 2: Sebuah komponen pembentuk langsung dari produk dengan Level 1. Sebagaimana level 1, komponen pada level 2 juga dapat digunakan sebagai komponen pembentuk langsung pada level 0 atau sebagai produk jadi.
Level 3: Selanjutnya dapat didefinisikan dengan penjelasan yang sama.
Penggambaran Bill of Material dalam bentuk struktur produk itu memang lebih mudah dimengerti tetapi apabila jumlah dan level komponen sangat banyak maka penggambaran dengan struktur produk menjadi tidak efisien.
D. Fungsi Bill Of Material (BOM)
Sesuatu dibuat pasti ada tujuan dan fungsinya. Begitu pun dengan Bill of Material. BOM memiliki beberapa fungsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan di antaranya,
1. Dasar Perhitungan Harga Jual. Pertama, Bill of Material dapat digunakan sebagai dasar perhitungan harga jual produk. Melalui BOM, kita dapat mengetahui potensi keuntungan atau kerugian yang akan kita peroleh, berdasarkan harga jual produknya. Harga jual produk tersebut dapat kita peroleh dari biaya bahan baku ditambah biaya lainnya.
2. Dasar Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku. Selanjutnya, BOM berfungsi sebagai dasar dari perencanaan kebutuhan bahan baku. Tujuannya, Anda bisa mengetahui jumlah kebutuhan suatu bahan baku untuk suatu produksi, misalkan butuh pesan berapa buah sekrup untuk satu kali produksi, dan lain sebagainya.
3. Menghindari Kehabisan Bahan Baku. BOM ternyata juga dapat menghindari kemungkinan kehabisan bahan baku. Misalnya ketika suatu pabrik memproduksi banyak barang, lalu banyak barang yang di-reject. Sehingga stok barang tersebut menjadi terlalu banyak. Melalui BOM, Anda bisa memiliki semacam catatan pengingat agar tidak kehabisan atau kelebihan stok suatu barang.
4. Sebagai Acuan Perbaikan Produk. Kenapa dapat dikatakan sebagai acuan perbaikan produk? Hal ini dikarenakan BOM berisi catatan material dan komponen suatu produksi. Misalnya, terjadi kerusakan atau kekurangan komponen terhadap suatu produk, kamu bisa melihat catatan komponen yang dibutuhkan dalam Bill of Material-nya.
5. Menyatukan Fungsi dalam Perusahaan. Terakhir, fungsi dari Bill of Material adalah menyatukan fungsi-fungsi dalam perusahaan. BOM yang dimiliki perusahaan akan memudahkan hubungan dan koordinasi antar berbagai divisi. Khususnya mengenai hal yang terkait dengan produksi.
E. Jenis Bill Of Material (BOM)
Bill of Material digunakan di hampir semua bidang yang terkait dengan produksi. Karena penggunaan yang berkepanjangan, ada dua aktivitas yang dibuat dengan versi berbeda dari Bill of Material di antaranya,
1. Engineering Bill Of Material (EBOM). Engineering Bill Of Material (EBOM) mendefinisikan produk jadi seperti yang awalnya dirancang. Ini mencantumkan item, suku cadang, komponen, subassemblies, dan rakitan dalam produk seperti yang dirancang oleh teknik. EBOM sering dibuat oleh teknisi produk berdasarkan gambar CAD. Untuk produk jadi, lebih dari satu EBOM dapat dibuat.
2. Manufacturing Bill Of Material (MBOM). Jenis BOM ini adalah sekumpulan dokumen yang memiliki semua informasi yang berkaitan dengan rakitan yang diperlukan untuk menyelesaikan dan mengirimkan produk. Ini mencakup hal-hal seperti bahan pengemasan seperti kotak, panduan memulai cepat, CD, atau item terkait lainnya yang melengkapi pengemasan barang tertentu.
F. Format Bill Of Material (BOM)
Selain terbagi ke dalam beberapa jenis, ada juga beberapa format dalam Bill of Material di antaranya,
1. Single Level BOM. Format pertama ini menggambarkan hubungan sebuah induk dan komponen. Maksudnya, dalam format pertama ini, Anda bisa mendapat gambaran soal hubungan antara induk dengan satu level komponen pembentuknya.
2. Multi Level BOM. Pada format yang kedua ini, gambaran yang Anda dapatkan akan lebih lengkap. Hal tersebut karena format ini menggambarkan struktur produk secara lengkap, mulai dari level 0 sampai level paling bawah.
3. Indented BOM. Kalau format yang ini, BOM milikmu akan dilengkapi berbagai informasi di setiap komponen.
4. Summarized BOM. Terakhir adalah Summarized BOM. Pada format ini BOM akan dilengkapi oleh jumlah total tiap komponen yang dibutuhkan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment