Pengertian Berpikir Strategis, Karakteristik, dan Caranya

Table of Contents
Pengertian Berpikir Strategis
Berpikir Strategis

A. Pengertian Berpikir Strategis

Berpikir strategis adalah konsep berpikir yang bermula dari refleksi atas inti utama yang terdapat dalam suatu persoalan yang ditangani dan tantangan-tantangan utama yang dihadapi (Peter Senge: 1994). Berpikir secara strategis lebih berupa proses untuk memahami dua hal pokok yang saling terkait yaitu fokus dan kesadaran atas waktu (timing).

Fokus mengacu pada kemampuan dalam menempatkan perhatian kita. Sementara kesadaran waktu (timing) mengacu pada pemahaman akan dinamika perubahan yang sangat erat kaitannya dengan panjang-pendeknya waktu yang dibutuhkan untuk suatu perubahan.

Kemampuan berpikir strategis pun tercermin dalam mengangkat beragam dilema yang mendasar, baik dalam kehidupan individual maupun organisasional. Dilema ini selalu menunjukkan adanya konflik atas pilihan mana yang mesti di ambil antara dua alternatif yang tampaknya sama-sama menarik.

B. Karakteristik Berpikir Strategis

Terdapat beberapa karakteristik seseorang yang memiliki kemampuan berpikir strategis di antaranya,
1. Berbasis Masa depan. Mereka mengantisipasi perubahan dan mencari peluang yang mungkin timbul.
2. Penasaran. Mereka tertarik pada apa yang sedang terjadi di seluruh departemen mereka, organisasi, industri, dan lingkungan bisnis yang lebih besar.
3. Fokus pada Jangka panjang. Mereka bersedia untuk berinvestasi hari ini untuk mendapatkan hasil yang lebih baik besok.
4. Bersedia untuk mengambil Risiko. Mereka tidak terbatas pada masa lalu atau pemikiran saat ini dan bersedia untuk mencoba metode baru.
5. Mampu membuat prioritas. Mereka tidak menyamakan sibuk dengan menjadi efektif. Mereka menempatkan nilai tinggi pada proyek-proyek dengan potensi dampak yang besar dan kembali.
6. Gesit. Mereka mampu menyesuaikan dan mengubah pendekatan mereka.
7. Selalu Belajar. Mereka secara proaktif mencari pengetahuan dan keterampilan dan bersedia untuk mengajar orang lain.
8. Kreatif. Mereka sering membuat ide-ide yang tidak lazim

C. Cara Berpikir Strategis

Berikut beberapa tips atau cara bagaimana mengembangkan kemampuan berpikir strategis di antaranya,
1. Berorientasi pada Masa Depan
Berpikir strategis kerap kali dikaitkan dengan membuat rencana. Oleh karena itu, kamu perlu memiliki orientasi terhadap masa depan agar terbiasa berpikir strategis. Ketika dihadapkan dengan suatu proyek atau pekerjaan, mulailah dengan memprediksi apa yang akan menjadi rintangan-rintangan di masa depan serta bagaimana solusinya.

Kamu pun dapat terlatih untuk selalu berpikir inovatif dan kreatif dengan memiliki orientasi terhadap masa depan. Buat beberapa rencana untuk menyelesaikan masalahmu, lalu coba satu persatu untuk mengetahui mana yang berhasil dan tidak.

Hal ini juga dapat menghemat waktumu untuk tidak berlarut-larut dalam pekerjaan atau permasalahan yang sama. Ketika memiliki orientasi terhadap masa depan, kamu perlu menyingkirkan rasa takutmu untuk menciptakan segala sesuatu yang baru. Lihatlah banyak produk yang ditolak atau dianggap aneh oleh masyarakat bertahun-tahun lalu, namun sekarang menjadi mungkin dan nyata.

2. Coba Berbagai Hal Baru
Kemampuan berpikir strategis akan menuntutmu untuk memiliki wawasan yang luas. Oleh karena itu, kamu perlu keluar dari zona nyamanmu untuk mengetahui hal-hal baru dan menambah wawasanmu. Pengalaman baru dapat menjadi pelajaran untukmu dalam mengembangkan berbagai strategi baru.

Memiliki wawasan atau pengetahuan yang cukup juga membuat kamu memiliki keahlian untuk memperhitungkan berbagai risiko dan tantangan yang dihadapi. Bahkan, kamu dapat belajar dari pengalaman barumu untuk meminimalisir risiko dan rintangan yang akan dihadapi.

Tidak perlu melakukan hal-hal ekstrem, kamu cukup lakukan hal-hal yang belum pernah kamu coba terkait pekerjaanmu. Misalnya, kamu dapat mencoba sendiri produk atau jasa yang kamu jual dan menganalisisnya atau kamu bisa menanyakan saran dan pendapat langsung dari beberapa konsumen. Hal tersebut dapat membuat kamu memiliki pikiran yang terbuka dan fresh.

3. Latih Manajemen Waktu dan Prioritas
Hampir seluruh pekerjaan atau kegiatan memerlukan keahlian manajemen waktu dan skala prioritas. Apalagi untuk mengasah kemampuan berpikir strategis yang berkaitan dengan pembuatan rencana dan sejenisnya. Rencana yang bagus sekali pun kemungkinan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa manajemen waktu dan penyusunan skala prioritas yang baik.

Oleh karena itu, skill satu ini selain dibutuhkan untuk mengembangkan pola pikir strategis, juga berguna untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan. Kamu dapat memulai melatih manajemen waktu dan penyusunan skala prioritas dari kegiatan sehari-hari.

Misalnya, dengan mengatur kegiatan mulai dari bangun tidur hingga akan tidur kembali lalu lihat dan analisa apakah kamu menjadi lebih produktif dengan manajemen waktu yang baik. Kamu juga dapat mencoba beberapa pola kegiatan kemudian pilih yang paling cocok untuk jadi rutinitasmu.

4. Melibatkan Berbagai Faktor saat Membuat Rencana
Seseorang dengan pola pikir strategis akan melihat hal-hal seperti jaring, yaitu melihat segala sesuatunya berkaitan. Oleh karena itu, latihlah pola pikir saat membuat rencana dengan melibatkan sebanyak-banyaknya faktor terutama ide, kesempatan, dan sumber daya.

Untuk menemukan ide, kamu dapat mencoba dengan meluangkan waktu sejenak dari rutinitas dan mengambil pengalaman-pengalaman baru atau bahkan bertemu dengan orang-orang baru. Hal tersebut dapat memicu ide-ide baru karena memberimu inspirasi.

Sedangkan untuk melihat kesempatan, kamu perlu memperhatikan apa yang kompetitor lakukan lalu buatlah sebuah riset persaingan. Dengan begitu kamu dapat mengetahui berapa banyak atau besarnya kesempatan yang bisa kamu dapatkan.

Lalu untuk sumber daya, kamu dapat melakukan riset langsung jika mencari bahan baku atau jika berupa sumber daya manusia, kamu dapat terbuka perihal diskusi dan komunikasi. Dengan melibatkan banyak faktor, maka risiko-risiko yang akan dihadapi pun akan dapat terlihat dan mudah untuk diperhitungkan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment