Pengertian Ekonomi Maritim, Pilar, Pengembangan, dan Contohnya

Pengertian Ekonomi Maritim
Ekonomi Maritim

A. Pengertian Ekonomi Maritim
Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi, termasuk transportasi laut, pembuatan kapal, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan, serta pemeliharaan industri dan jasa terkait. Ekonomi maritim dapat juga dipahami sebagai suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh negara kepulauan untuk memeratakan ekonomi pembangunan negaranya. Sasaran ekonomi maritim terkait dengan peningkatan daya saing, peningkatan porsi kargo dalam armada, dan pengembangan industri pembuatan kapal strategis dengan rantai hilir yang panjang.

Indonesia merupakan negara dengan ekonomi maritim terbesar di dunia. Ini harus digunakan dengan baik. Potensi sumber daya alam laut di wilayah perairan Indonesia sangat kaya. Memiliki luas laut 5,8 juta kilometer persegi, termasuk 3,1 juta kilometer persegi wilayah dan 2,7 juta kilometer persegi ZEEI, lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 95.000 kilometer garis pantai. Sungguh kekayaan yang luar biasa. Sayangnya, kekayaan sebesar itu belum dimanfaatkan sepenuhnya, hanya sekitar 10% saja. Dengan kekayaan laut yang besar, Indonesia harus mengembangkan ekonomi kelautannya.

B. Pilar Ekonomi Maritim
Joko Widodo menjelaskan bahwa ada lima pilar utama pembangunan dalam sektor industri maritim di perairan Indonesia.
1. Membangun kembali budaya maritim yang ada di Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar, karena itulah semestinya bangsa Indonesia bisa menyadari dan juga melihat dirinya sebagai suatu bangsa yang memiliki identitas lebih. Identitas lebih yang dimaksud adalah kekayaan sumber daya alam lautnya yang luar biasa. Mulai dari hasil laut sampai dengan perindustriannya. Untuk itulah pembangunan di bidang ini sebaiknya terus menerus dilakukan.
 
2. Menjaga serta mengelola sumber daya laut
Menjaga dan mengelola ini terkesan mudah tapi dalam pelaksanaannya tidaklah begitu mudah. Pemerintah dan juga masyarakat selayaknya bisa bekerjasama untuk fokus dalam membangun dan meningkatkan pangan kedaulatan laut. Hal ini bisa dilakukan melalui pengembangan industri  perikanan, dan bisa juga dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utamanya.
 
3. Memberikan prioritas pada pengembangan infrastruktur dan juga konektivitas maritim
Prioritas pengembangan pada poin ini bisa dilaksanakan dengan cara membangun tol laut, logistik, deep sea port, industri di bidang perkapalan, sampai ke pariwisata maritim.
 
4. Membangun diplomasi maritim
Diplomasi maritim dilaksanakan dengan tujuan agar mampu menghilangkan berbagai sumber konflik yang berada di laut. Banyak. Kasus pelanggaran kedaulatan wilayah laut, pencurian ikan, sengketa wilayah, perompakan, dan juga pencemaran lingkungan laut adalah beberapa contoh konflik yang sering terjadi. Caranya adalah dengan merangkul seluruh pihak dan mitra di Indonesia untuk mau bekerja sama dalam bidang kelautan. Laut semestinya bisa menyatukan negara, bukan malah memisahkan.
 
5. Kewajiban dalam membangun kekuatan dan pertahanan maritim.
Sebagai negara yang menjadi titik silang antara dua samudra, Indonesia dirasa memiliki kewajiban tersebut. Hal ini bukan hanya penting untuk menjaga kedaulatan dan juga kekayaan maritim, melainkan juga sebagai upaya tanggung jawab pemerintah Indonesia dalam menjaga keselamatan dan keamanan maritim.

C. Pengembangan Ekonomi Maritim
Indonesia memandang ekonomi maritim sebagai sektor utama kesejahteraan masyarakat. Indonesia memiliki lautan yang sangat luas, dan kondisi alamnya menyediakan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Perairan Indonesia juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi, seperti perikanan, wisata laut dan pelayaran.

Indonesia memiliki kekayaan alam di bidang samudra, di mana kekayaan tersebut dapat kita olah untuk memberikan manfaat ekonomi. Sehingga mampu sejahterakan masyarakat Indonesia. Selama ini potensi alam Indonesia belum dikelola atau dimanfaatkan secara optimal.

Tak heran, pemerintah kemudian mengambil tindakan dengan mengubah arah pembangunan. Pembangunan berbasis darat (pembangunan berbasis lahan) menjadi pembangunan laut. Pembangunan berbasis kelautan ini mendukung pembangunan kelautan dan mempercepat pembangunan infrastruktur kelautan.

Pemerintah juga telah menyiapkan lima pelabuhan untuk menghadapi daya saing ASEAN. Kelima pelabuhan tersebut adalah Belawan (Sumatera Utara), Pelabuhan Batu Ampar (Batam), Pelabuhan Tanjung Priuk (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang) dan Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya).

D. Contoh Ekonomi Maritim
industri yang memasuki ekonomi maritim adalah semua industri yang terkait dengan kapal, pelabuhan, dan transportasi laut.
1. Industri pembuatan kapal
Indonesia memiliki 17.000 pulau, termasuk pulau besar dan kecil. Tentunya untuk memasuki semua pulau tersebut dibutuhkan transportasi laut yang disebut dengan kapal laut. Nah, untuk itulah industri galangan kapal Indonesia sangat dibutuhkan untuk mendukung permintaan tersebut. Misalnya, industri perkapalan juga bisa mendukung pariwisata.

Peraturan Presiden No. 5/2005 mendukung perkembangan industri perkapalan, dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa angkutan laut, khususnya kapal, harus berbendera Indonesia. Sayangnya, Inpres tidak seimbang dalam hal memproduksi kapal.

Tidak dapat dipungkiri bahwa industri perkapalan merupakan industri yang membutuhkan banyak modal dan sumber daya manusia. Yang membuat sulitnya mendapatkan dana dari bank dan bunga modal yang tinggi menjadi beban para pedagang industri pelayaran. Selain itu, pajak yang dikenakan kepada pelaku industri dua kali lipat dari pelaku industri lainnya.

Masalah lainnya adalah industri galangan kapal besar yang berada di kawasan pelabuhan, di mana hak pengelolaan lahan dikuasai oleh PT Pelindo. Faktor politik dan keuangan telah memperlambat pertumbuhan industri pembuatan kapal. Padahal, industri ini sangat dibutuhkan untuk mendukung perekonomian kelautan.

2. Perikanan dan bioteknologi
Industri perikanan dan bioteknologi Indonesia bernilai miliaran dolar setahun. Sayangnya, sektor ini belum mendapatkan pekerjaan yang serius, sehingga Indonesia dapat kehilangan miliaran dolar dari sektor produk bioteknologi. Dilihat dari daftar Departemen Bioteknologi Laut PKSPL IPB, terdapat sekitar 35.000 spesies biota laut.

Di sisi lain, meskipun sumber daya alam seperti Inggris atau Amerika Serikat terbatas, ekonomi maritimnya dapat dikelola dengan baik. Hasilnya, Amerika Serikat dapat menghasilkan $ 4,6 miliar setahun, sedangkan Inggris dapat menghasilkan $ 2,3 miliar setahun dari sektor ini.

Manfaat dari industri perikanan dan bioteknologi dapat mencakup banyak industri lainnya. Misalnya obat-obatan, kosmetik, bioenergi, makanan dan minuman. Semua ini diberikan kepada negara Indonesia secara gratis. Kelola saja. Contoh produk yang dapat dihasilkan dari sumber biologi laut antara lain tablet, pasta gigi, cat, tekstil, karet, perekat, film, tablet, salep, shampoo, lotion, dll.

Saat ini Indonesia hanya pemasok bahan baku dan hanya berhasil memanfaatkan sumber daya lautnya. Belum memungkinkan untuk memproduksi produk secara langsung untuk digunakan konsumen. Strategi ekonomi pemanfaatan samudera belum terintegrasi dengan baik. Nampaknya terobosan baru harus dilakukan agar potensi alam tidak menggantung di dasar laut.

3. Industri Pertahanan dan Keamanan
Industri pertahanan dan keamanan tidak lepas dari konsep Indonesia sebagai kekuatan maritim. Hal tersebut harus berwujud agar Indonesia dapat menjaga kedaulatannya dengan tetap menjaga sumber daya alam lautnya. Banyak sumber daya alam di Indonesia yang bisa dimanfaatkan.

Misalnya industri baja. Kedua industri tersebut dapat dikatakan sebagai industri yang berkontribusi terhadap pertahanan dan keamanan nasional, karena dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kapal perang (seperti kapal perang atau persenjataan).

Alih-alih menjualnya, justru harus dikelola oleh Indonesia sendiri untuk mendukung industri pertahanan dan keamanan. Nantinya, industri pertahanan dan keamanan nasional juga akan melindungi aset laut yang dimiliki negara. Itulah tujuan tentara dan alutsista pantai.

Tentunya negara asing tertarik dengan kekayaan yang dimiliki Indonesia-sumber daya alam dan energi. Hal ini membuat mereka tidak ingin Indonesia mengalami kemajuan dalam pengelolaan bahan baku untuk mendukung dunia militer.

4. Industri Maritim
Perekonomian maritim Indonesia juga membutuhkan industri transportasi maritim, baik itu transportasi internasional maupun kebutuhan transportasi lokal. Industri pariwisata juga membutuhkan transportasi laut, terutama untuk tempat wisata yang terpencil. Potensi industri transportasi laut masih besar. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan secara geografis.

5. Industri Pertambangan dan Energi
Indonesia memiliki banyak tempat dengan sumber daya mineralnya. Mereka semua tersebar di wilayah perairan Indonesia. Beberapa sumber tersebut antara lain: bahan bangunan, gas alam, minyak bumi, emas dan perak, monasit dan zirkon, pasir kuarsa, timbal, bintil dan sisik mangan, kromit, fosfor, pasir besi, mineral hidrotermal, dan agregat biogas laut. .

6. Jalan Laut
Tol laut yang merupakan konsep yang diusulkan oleh Presiden Jokowi merupakan sarana transit logistik yang menghubungkan semua pelabuhan utama di Indonesia. Dengan adanya tol laut ini diharapkan kelancaran distribusi kargo ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Keberadaan jalan laut juga sangat bermanfaat, sehingga harga logistik bisa sama antar berbagai daerah di Indonesia, minimal tidak terlalu tinggi.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Ekonomi Maritim, Pilar, Pengembangan, dan Contohnya"