Pengertian Debit, Perbedaan, dan Klasifikasinya
Debit |
A. Pengertian Debit
Debit adalah pencatatan akuntansi di mana aset dan biaya mengalami peningkatan. Debit berasal dari kata debere yang merupakan bahasa latin. Debit biasanya berada di sisi sebelah kiri dan pertambahan asset bisa berupa penambahan uang, alat hingga hal yang tidak berwujud secara langsung seperti sewa ataupun piutang.
Entri debit dalam akuntansi diposting ketika ada penambahan dalam aset, biaya, kerugian atau pengurangan pendapatan, keuntungan, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Dalam neraca, jumlah total debit harus sama dengan jumlah total kredit. Jika sisi debit dari akun melebihi sisi kredit, itu dianggap sebagai saldo debit.
Debit juga bisa diartikan sebagai suatu piutang atau uang yang harus ditagihkan ke orang lain.
B. Perbedaan Debit dan Kredit
Setiap kali transaksi akuntansi dibuat, setidaknya dua akun selalu terpengaruh. Akun tersebut adalah entri debit dicatat pada satu akun dan entri kredit dicatat terhadap akun lainnya. Tidak ada batas atas jumlah akun yang terlibat dalam transaksi namun minimum tidak kurang dari dua akun.
Total dari debit dan kredit untuk setiap transaksi harus selalu sama satu sama lain, sehingga transaksi akuntansi selalu dikatakan dalam keseimbangan. Jika suatu transaksi tidak seimbang, maka tidak mungkin membuat laporan keuangan.
Dengan demikian, penggunaan debit dan kredit dalam format pencatatan transaksi dua kolom adalah yang paling penting dari semua kontrol atas akurasi akuntansi. Dengan acuan di antaranya,
1. Debit mengacu pada sisi kiri akun buku besar sedangkan kredit berhubungan dengan sisi kanan akun buku besar. Dalam rekening pribadi, penerima di debet sedangkan pemberi dikreditkan.
2. Apa pun yang masuk maka artinya masuk di-debit dalam akun neraca, sementara apapun yang keluar maka artinya akan dikreditkan di dalamnya.
3. Untuk laporan laba rugi semua pengeluaran dan kerugian didebit, namun, semua pendapatan dan keuntungan dikreditkan.
4. Peningkatan debit disebabkan oleh kenaikan cash, inventaris, pabrik dan mesin, tanah dan bangunan, pengeluaran seperti gaji, asuransi, pajak, dividen, dan lain-lain. Peningkatan kredit ini disebabkan oleh kenaikan dana pemegang saham, biaya keanggotaan, pendapatan sewa , laba ditahan, hutang, dan lain-lain.
Dari paparan tersebut berikut perbedaan debit dan kredit di antaranya,
1. Debit adalah pencatatan pengurangan nominal uang, sedangkan kredit adalah pencatatan penambahan nominal uang.
2. Transaksi debit dapat diartikan sebagai aktivitas menabung di bank, sedangkan kredit adalah aktivitas mengeluarkan uang di bank atau bisa juga meminjam uang di Bank.
3. Debit merupakan pencatatan pembukuan tentang pengurangan deposito
C. Klasifikasi Akun yang Menentukan Debit dan Kredit
Berikut beberapa klasifikasi yang harus diperhatikan dalam menentukan debit dan kredit dalam bidang akuntansi di antaranya,
1. Aset (Harta yang dimiliki perusahaan)
2. Liabilitas atau kewajiban (Utang perusahaan)
3. Ekuitas Pemilik (peminjam modal perusahaan)
4. Penghasilan atau Income (pendapatan perusahaan)
5. Pengeluaran atau Expenses (pengeluaran atau pembelanjaan perusahaan)
Dari berbagai sumber
Post a Comment