Pengertian Customer Lifetime Value, Keuntungan, Perhitungan, Variabel, dan Langkahnya
Customer Lifetime Value (CLV) |
A. Pengertian Customer Lifetime Value (CLV)
Customer lifetime value (CLV) adalah salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan nilai dari pelanggan sebuah perusahaan. Secara harfiah, CLV berarti nilai umur pelanggan, yaitu rentang waktu ia menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. Tentunya CLV ini diharapkan agar bisa semakin maksimal sehingga pelanggan akan selalu setia untuk membeli produk yang sama.
CLV merupakan sebuah metrik untuk memperkirakan total nilai pelanggan terhadap sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu (mengikuti durasi hubungan bisnis keduanya). CLV tentunya berkaitan dengan adanya kualitas produk yang diterima oleh customer atau pelanggan terhadap harga yang dibayarkan untuk mendapatkan produk tersebut. Metrik ini dinilai akurat sehingga banyak digunakan oleh perusahaan dalam menghitung nilai pelanggan mereka.
B. Keuntungan Customer Lifetime Value (CLV)
Terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan adanya Customer Lifetime Value di antaranya,
1. Memperkirakan biaya maksimal
Melakukan perhitungan CLV pada akhirnya dapat membuat Anda bisa mengetahui perkiraan biaya maksimal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Apakah perusahaan akan mengadakan promo atau reward ataukah program yang lain untuk menarik dan memuaskan pelanggan tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan menghitung CLV maka Anda bisa mempersiapkan dana semaksimal mungkin sehingga keuangan bisnis atau perusahaan Anda bisa tetap seimbang.
2. Mengetahui pelanggan dengan nilai tertinggi
Pelanggan yang kembali datang untuk membeli produk yang sama berarti memiliki nilai cukup tinggi. Kepuasannya terhadap produk yang ditawarkan sebanding pula dengan harga produk yang harus dibayar. Anda bisa mencari pelanggan yang bagaimana yang memiliki nilai tinggi sehingga Anda bisa membuat pemasaran produk menjadi lebih tepat sasaran.
3. Mengetahui produk yang paling laris
Penghitungan CLV juga akan membantu Anda dalam mencari jenis produk yang paling laris di kalangan masyarakat. Anda bisa mengetahuinya dengan melakukan analisis terhadap produk yang paling sering dibeli oleh customer. Tentunya produk tersebut memiliki nilai yang paling tinggi sebab pelanggan terus kembali untuk melakukan pembelian terhadap produk yang sama tersebut.
C. Perhitungan Customer Lifetime Value (CLV)
Customer Lifetime Value (CLV) dihitung dengan rumus berikut,
CLV = Total T pada saat T0 * (eT – aT / (1 + i) * T)
T adalah lamanya hubungan bisnis. eT adalah pendapatan dari satu pelanggan. aT adalah biaya yang dikeluarkan untuk layanan pelanggan. i adalah tingkat perhitungan yang menggunakan durasi seluruh hubungan pelanggan sebagai kuantitas perhitungan.
Nilai rata-rata sering digunakan untuk seluruh siklus pelanggan. Dalam model lain, aspek seperti faktor sosiodemografi (pendapatan, latar belakang sosial atau nilai referensi lainnya) atau data yang diberikan oleh pelanggan sebagai nilai informasi dapat dimasukkan dalam perhitungan.
D. Variabel Customer Lifetime Value (CLV)
Sementara untuk perhitungan variabel Customer Lifetime Value ini meliputi,
1. Nilai waktu
Nilai waktu mengacu pada kontinuitas seorang pelanggan dalam melakukan pembelian produk. Semakin tinggi kontinuitas tersebut maka semakin tinggi pula nilai CLV sebab frekuensi kunjungan bisa menunjukkan kepuasan pelanggan terhadap produk.
2. Banyaknya cross selling
Cross selling atau pembelian silang juga turut menjadi variabel dalam menghitung CLV. Cross selling yang dilakukan oleh pelanggan dalam mencari produk alternatif juga turut berpengaruh pada nilai terhadap perusahaan.
3. Nilai average pembelanjaan
Yang terakhir adalah nilai average pembelanjaan yang dilakukan di setiap transaksi. Nilai average pembelanjaan ini turt berpengaruh terhadap tinggi atau tidaknya nilai terhadap perusahaan terutama terhadap produk yang telah dikeluarkannya.
E. Langkah Peningkatan Customer Lifetime Value (CLV)
Supaya Customer Lifetime Value bisa meningkat tajam, sebaknya lakukan cara dan langkah berikut,
1. Mengadakan program promosi
Promosi produk umumnya selalu ditunggu-tunggu oleh customer. Saat harga promo tiba maka customer dapat membeli produk dengan biaya yang lebih rendah. Tentu saja customer akan merasa sangat puas dengan tarif rendah yang sedang diberlakukan pada produk yang biasa dibelinya.
2. Mempermudah sistem pembelian
Pada dasarnya customer lebih menyukai produk yang bisa dibeli dengan cara mudah dan murah. Oleh karena itu sebaiknya Anda memberikan fasilitas pada konsumen berupa sistem pembelian yang mudah untuk dilakukan oleh customer. Cara pembelian produk yang mudah tentu akan membuat customer menjadi semakin loyal dengan perusahaan dan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
3. Memberikan program rewards
Reward atau hadiah akan selalu menarik baik bagi customer maupun bagi prospek bisnis Anda. Dengan adanya reward yang diberikan baik melalui permainan dan sebagainya maka customer akan berlomba-lomba untuk bisa mendapatkannya. Cara ini juga diperkirakan dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar keinginan customer untuk memiliki sebuah produk.
4. Menyisipkan upsell
Yang dimaksud dengan upsell dalam hal ini adalah penawaran produk lain sehingga bisa dibeli oleh customer. Pembelian produk ini akan dilakukan oleh customer saat customer sedang berbelanja. Anda mungkin bisa menyisipkan upsell kepada sales sehingga customer dapat membelinya saat sedang berbelanja. Tentu hal ini akan menjadi lebih menarik bagi customer.
5. Meningkatkan kualitas layanan
Mempertahankan kepuasan pelanggan sudah tentu harus dilakukan oleh tiap perusahaan. Pelanggan yang puas terhadap produk perusahaan yang dibeli maka akan menjadi customer loyal. Untuk itu Anda mungkin perlu memberikan fasilitas lainnya yang dapat membuat pelanggan semakin puas. Seperti misalnya layanan customer service yang ramah dan juga cepat respon. tentu pelanggan tidak akan kecewa terhadap perusahaan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment