Pengertian Visual Merchandising, Jenis, dan Tipsnya
Visual Merchandising |
A. Pengertian Visual Merchandising
Visual merchandising adalah proses menyajikan atau menampilkan produk dengan cara yang membuatnya menarik dan diinginkan secara visual. Visual merchandising juga dapat diartikan sebagai praktik mendesain dan menampilkan barang dagangan dalam pengaturan tata letak ritel dengan tujuan menarik pembeli dan meningkatkan penjualan.
Tata letak yang menghadirkan visual menarik adalah cara ampuh untuk tampil berbeda dan menarik perhatian. Untuk merchandiser visual, pekerjaannya sangat bergantung pada arsitektur seluruh ruang ritel, baik itu toko, situs web, atau aplikasi seluler.
Peran utama merchandiser visual adalah merancang ruang yang menggabungkan nilai jual unik dari masing-masing produk dan estetika merek secara keseluruhan dengan cara yang mengkomunikasikan nilai setiap item dan merek secara keseluruhan.
B. Jenis Visual Merchandising
Sebagian besar merek dan retailer sudah memiliki tingkat dan strategi tata letak untuk visual barang yang dijual. Berikut beberapa jenis visual merchandising yang bisa dijadikan pertimbangkan di antaranya,
1. Tampilan Interaktif
Teknologi layar sentuh adalah cara terbaik untuk menarik orang lebih dalam ke visual tertentu untuk mempelajari lebih lanjut tentang produk tertentu atau lini produk. Interaktivitas tidak hanya harus datang dari solusi berteknologi tinggi. Misalnya, pemasaran lapangan adalah cara yang bagus untuk menunjukkan tentang diri Anda. Ini bisa sesederhana membiarkan pelanggan mencoba produk dan meminta mereka untuk memberikan umpan balik.
2. Windows Display
Kesan pertama yang Anda buat pada pelanggan bisa menjadi keuntungan besar bagi merek Anda jika Anda berhasil. Windows display yang menarik perhatian pembeli dan menarik minat mereka saat memasuki ruang ritel dapat membuat mereka melihat lebih dalam tentang penawaran Anda. Windows display sangat fleksibel dan dapat digunakan dengan berbagai cara untuk menyampaikan pesan berharga tentang produk dan promosi baru.
3. Manekin
Manekin adalah bahan pokok di hampir setiap toko ritel pakaian dan untuk alasan yang bagus. Mereka memungkinkan pelanggan untuk melihat seperti apa pakaian seseorang tanpa memaksa semua orang untuk mencobanya. Tetapi hanya karena mereka sudah ada cukup lama bukan berarti mereka ketinggalan zaman. Merchandiser visual yang cerdas menampilkan boneka dengan cara yang menarik dan tidak terduga untuk menarik perhatian dan mendobrak status quo pembeli pasif.
4. Signage
Sederhana tetapi efektif. Signage adalah teknik yang telah teruji waktu untuk menyampaikan banyak informasi dengan cara yang dapat dicerna dan menarik perhatian. Ini bisa sesederhana poster yang menunjukkan banyak hal, atau serumit tanda digital yang menghibur dan menginformasikan. Sama seperti windows display dan manekin, signage adalah alat sederhana yang dapat disesuaikan untuk semua jenis pesan.
C. Tips Visual Merchandising
Berikut beberapa tips untuk menggunakan visual merchandising secara efektif di antaranya,
1. Pahami Pelanggan Anda Secara Mendalam
Membuat visual merchandising yang efektif bukan hanya masalah membuat merek visual yang menarik dan membuat tampilan yang menarik. Bagaimana Anda mempresentasikan produk Anda juga harus diinformasikan oleh apa yang penting bagi pelanggan Anda.
Apakah pelanggan Anda mencari nilai terbaik dengan harga murah? Apakah mereka mencari perasaan mewah dan diferensiasi? Apakah mereka mencoba untuk tetap mengikuti tren mode terkini? Strategi merchandising Anda harus mempertimbangkan semua ini saat merencanakan tampilan visual toko dan saluran digital Anda.
2. Bercerita
Pelanggan membuat keputusan yang hampir seketika tentang apakah akan melihat sesuatu dengan cermat atau terus berjalan di toko atau menggulir di laman toko online. Itulah mengapa sangat penting untuk menceritakan sebuah cerita yang dimulai dengan sebuah ajakan. Begitu minat terbentuk, tunjukkan kepada mereka apa yang mereka dapatkan saat membeli sesuatu.
Jadilah kreatif dan pikirkan bagaimana Anda dapat menarik lebih dari sekadar indra penglihatan pelanggan Anda. Adakah cara untuk menggunakan suara, sentuhan, rasa, atau bahkan bau untuk menciptakan pengalaman multi-dimensi? Anda harus selalu mengaudit toko Anda untuk memahami di mana barang dagangan Anda efektif dan di mana tidak.
3. Pertimbangkan Pencahayaan, Warna, dan Suasana Hati
Berbicara tentang indra, penting untuk menggunakan desain toko dan visual merchandising untuk mengatur suasana hati. Pencahayaan dapat mengarahkan mata pembeli ke tempat yang Anda inginkan. Warna-warna cerah dengan latar belakang netral bisa menjadi magnet bagi orang-orang yang rasa ingin tahunya terusik.
Tampilan interaktif dapat berbicara tentang sesuatu yang menarik yang membuat orang berhenti dan mendengarkan. Bahkan jenis musik yang Anda putar di toko Anda menunjukkan sesuatu tentang barang dagangan dan mereknya.
4. Temukan Peluang untuk Cross-Merchandise
Produk apa yang Anda miliki yang saling melengkapi? Menempatkannya bersama-sama di display akan membuat pelanggan membeli bersama-sama dan meningkatkan ukuran keranjang secara keseluruhan. Toko grosir adalah contoh paling nyata dari penerapan prinsip ini. Selai selalu ada di dekat roti, kecuali tepung, yang tentunya di dekat bahan pembuat makanan lainnya.
Tetapi sebagian besar pengecer lain menggunakan prinsip bundling produk yang sama. Pengecer elektronik memiliki film Blu-ray di samping pemutar Blu-ray. Jam tangan pintar berada di dekat tali jam tangan pintar, dll. Menggunakan kecerdasan ritel untuk memahami produk mana yang sering dibeli bersama dan untuk harga apa yang dapat memberi Anda keunggulan di sini.
Dari berbagai sumber
Post a Comment