Pengertian Spionase, Tujuan, Ciri, Penyebab, Dampak, dan Contohnya

Pengertian Spionase
Spionase

A. Pengertian Spionase
Spionase dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penyelidikan secara rahasia terhadap data kemiliteran dan data ekonomi negara lain; segala sesuatu yang berhubungan dengan seluk-beluk spion; pemata-mataan. Istilah “spionase” dari bahasa Prancis “espionage” yang artinya pengintaian.

Spionase secara umum adalah suatu aktivitas mengintai atau memata-matai suatu organisasi/ lembaga dengan tujuan untuk mengambil informasi penting/ rahasia tanpa seizin organisasi tersebut. Aktivitas spionase tidak hanya mengintai dan mengumpulkan informasi rahasia, tetapi juga dapat membocorkannya ke pihak lain atau umum dengan tujuan tertentu.

Awalnya tindakan spionase dilakukan untuk menemukan informasi rahasia di bidang politik atau militer suatu negara. Namun, saat ini aksi spionase juga banyak terjadi di bidang industrial atau perusahaan (spionase industrial).
 
Spionase Menurut Para Ahli
1. Kamus Hukum Black (Black Law), spionase adalah suatu aktivitas mengumpulkan, mengirimkan, atau menghilangkan suatu informasi penting/ rahasia yang berhubungan dengan pertahanan nasional suatu negara.
2. Miriam Webster, spionase adalah praktik penggunaan mata-mata yang mana pelaksanaannya ditujukan mendapatkan informasi mengenai rencana dan kegiatan. Sering kali yang erat kaitannya dengan dari sistem pemerintahan atau perusahaan.
3. Cambridge Dictionary,  spionase adalah pengumpulan dan pelaporan informasi yang sifatnya sangat rahasia khususnya yang terkait dengan permasalahan politik, militer, bisnis dan industri rahasia. Spionase biasanya dilakukan menggunakan mata-mata terlatih karena dilakukan secara diam-diam dalam suatu negara atau organisasi.
4. Handar S., spionase merupakan kegiatan memata-matai yang melibatkan pemerintah atau individual saja guna mendapatkan informasi rahasia penting tanpa izin pemiliknya.
5. AIVD (Algemene Inlichtingen- en Veiligheidsdienst), spionase adalah aktivitas mengumpulkan informasi tentang perkembangan negara lain secara diam-diam. Adapun informasi yang dikumpulkan adalah yang berhubungan dengan politik, ekonomi, teknologi, IPTEK, dan rahasia perdagangan.
6. CPNI (Centre for the Protection of National Infrastructure), spionase adalah suatu proses mendapatkan informasi yang tidak tersedia untuk umum dengan memanfaatkan agen rahasia atau peretasan komputer. Aksi spionase biasanya juga akan melibatkan upaya untuk mempengaruhi pembuat kebijakan dan pembentuk opini guna memberikan keuntungan bagai kekuatan asing.

B. Tujuan Spionase
1. Mendapatkan Rahasia Politik Negara. Setiap negara memiliki rahasia politik yang mencakup hal-hal berkaitan informasi politik, keamanan, informasi ekonomi krusial, informasi kebijakan dalam negara, dan lain-lain. Dengan mengetahui informasi rahasia politik suatu negara maka pihak pelaku spionase akan memiliki keuntungan di bidang hubungan internasional dan operasi intelijen.
2. Menetralisir Keunggulan Militer. Aktivitas spionase sering ditujukan pada bidang militer untuk mengumpulkan informasi rahasia rincian teknis sistem persenjataan, jumlah pasukan, dan sistem pertahanan suatu negara. Dengan mengetahui informasi rahasia di bidang militer maka pelaku spionase dapat menemukan titik lemahnya.
3. Mengganggu Perekonomian Negara. Aktivitas spionase ada juga yang bertujuan untuk mengganggu atau merusak perekonomian suatu negara. Hal tersebut dilakukan dengan mengambil informasi rahasia mengenai produk dan rencana perusahaan di masa depan. Pelaku spionase bisa juga mencuri ide penting dan melakukan inovasi lebih dulu sehingga selalu menguasai pasar karena lebih unggul dibanding negara lain.
4. Mengganggu Stabilitas Negara. Bukan rahasia lagi bahwa ada pemerintah asing yang melakukan spionase di suatu negara dan mengupayakan gerakan pemberontakan di negara tersebut. Tujuan dari aksi ini tentu saja untuk mengganggu stabilitas negara lain sehingga dapat dikendalikan.

C. Ciri Spionase
Karakteristik yang ada dalam spionase di antaranya,
1. Dilakukan secara rahasia. Spionase sejatinya dilakukan secara sembunyi dan terselubung. Spionase ini tidak menggunakan sumber terbuka seperti media masa, konferensi pers, acara diplomatik, pameran dagang maupun kontak terbuka dengan wakil pemerintah.
2. Bertujuan mengambil informasi penting negara atau perusahaan (non publik). Tujuan dari spionase adalah mengambil dan memantau informasi penting terkait perkembangan politik, ekonomi dan militer suatu negara. Sehingga negara asing bisa melakukan intervensi kebijakan luar negeri, komersial dan militer.
3. Dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya. Spionase menggunakan perlengkapan canggih atau memerlukan pemikiran yang cerdas. Sehingga spionase lekat dengan menggunakan teknologi informasi melalui target penelitian ilmiah, pertahanan, penerbangan, elektronik serta bidang lainnya.
4. Memiliki banyak wajah. Pelaku spionase bisa beroperasi di bawah perlindungan non resmi guna menyembunyikan fakta bahwa mereka bekerja kepada intelijen. Pelaku juga bisa berpura-pura sebagai pebisnis, mahasiswa, jurnalis dan sebagainya. Selain itu, pelaku juga bisa berperan dalam operasi khusus dengan nama dan kebangsaan palsu.
5. Pelaku juga bisa menjadi sebuah jaringan. Terdapat agen yang secara diam-diam memberikan informasi kepada intelijen. Meskipun tidak menjadi mata-mata, namun memiliki beberapa instruksi dasar dalam upaya spionase.

D. Penyebab Dilakukannya Spionase
Spionase merupakan tindakan yang sifatnya terpaksa harus dilakukan untuk memenuhi tujuan tertentu. Suatu pihak yang sudah kehabisan cara akan memilih untuk melakukan ini. Yang tentunya sangat mempermudah mereka untuk menyusun strategi yang tepat. Berikut beberapa faktor penyebab spionase di antaranya,
1. Spionase dilakukan untuk menyamakan kekuatan di bidang militer
Saat melakukan konfrontasi militer tentunya pihak lawan membutuhkan sedikitnya informasi ilegal mengenai strategi ataupun senjata yang akan digunakan oleh musuhnya. Untuk itu sangat diperlukan adanya tindakan memata matai.

2. Bertujuan untuk merusak target ekonomi yang  berkaitan dengan persaingan bebas
Tindakan spionase yang dilakukan ini dilatarbelakangi dengan adanya keinginan untuk merusak perekonomian pihak tertentu. Yang nantinya pihak yang berperan sebagai pelaku akan mencuri informasi penting yang berkaitan dengan produk dan tata perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam hal ini pihak pelaku sangat ingin mencuri berbagai ide dan juga inovasi pihak lawan. Yang tentunya hal tersebut nantinya membawa keuntungan baginya. Dengan inovasi pihak lawan, mereka berharap dapat menguasai mekanisme yang ada di pasar.

3. Untuk mendapatkan rahasia politik suatu negara
Spionase seringkali digunakan oleh negara untuk mendapatkan keuntungan politik. Tentunya tindakan spionase ini sangat berpengaruh dalam jalinan hubungan internasional.

4. Menghancurkan organisasi atau kelompok pemberontak
Tindakan spionase ini tidak hanya digunakan untuk kepentingan golongan saja, melainkan juga kepentingan bersama. Seperti contohnya, spionase yang digunakan untuk membongkar jaringan atau kelompok yang sifatnya radikal. Tentunya eksistensi dari organisasi ini sangat mengancam keutuhan negara. Dan tentunya juga dapat membahayakan kepentingan semua masyarakat. Oleh karenanya, untuk mengetahui rencana, tujuan, dan strategi yang digunakan oleh organisasi itu pemerintah melakukan spionase. Yang mana dalam pelaksanaannya juga ditujukan untuk menghancurkan dan melawan mereka.

E. Dampak Spionase
Aktivitas spionase yang dilakukan organisasi atau negara akan menimbulkan berbagai dampak, baik bagi korban maupun pelaku spionase di antaranya,
1. Kedaulatan Negara Terancam. Informasi rahasia yang terungkap ke publik dapat menimbulkan konflik di berbagai lapisan masyarakat. Hal ini bisa berpotensi menimbulkan kerusuhan yang akan mengancam kedaulatan  suatu negara.
2. Intervensi Asing di Dalam Negeri. Intervensi negara asing terhadap suatu negara dapat terjadi karena informasi rahasia telah diketahui. Hal tersebut dapat menimbulkan kekacauan politik di suatu negara.
3. Perekonomian Melemah. Aktivitas spionase dapat mengakibatkan pihak korban kalah bersaing dengan negara lain di pasar bebas sehingga terjadi monopoli perdagangan oleh negara asing. Hal tersebut pada akhirnya membuat perusahaan asing mengalahkan badan usaha milik negara atau pengusaha lokal.
4. Ancaman Terhadap Keamanan Negara. Spionase yang mengumpulkan informasi rahasia di bidang militer dan keamanan suatu negara tentu saja akan menjadi ancaman besar terhadap keamanan negara tersebut. Misalnya pelaku spionase mengetahui kelemahan kerukunan masyarakat di suatu negara adalah rasa fanatisme beragama yang berlebihan. Pelaku spionase dapat melakukan adu domba antar dua agama yang berbeda sehingga menimbulkan perang saudara.
5. Putusnya Hubungan Internasional. Aktivitas spionase yang terungkap pada akhirnya akan membuat hubungan kerjasama internasional dua negara akan putus. Dengan putusnya hubungan internasional antar dua negara maka berbagai kerjasama antar negara tersebut di berbagai bidang akan terhenti.

F. Contoh Spionase
1. Spionase Israel pada Iran
Pada tahun 2017 Mahkamah Agung Iran memvonis hukuman mati kepada akademisi Iran karena bertindak sebagai mata-mata Israel. Tersangka merupakan dokter medis dan dosen di Institut Karolinska, Stockholm. Tersangka divonis melakukan spionase, yaitu memberikan informasi kepada Israel untuk membantu membunuh beberapa ilmuan nuklir senior. Ilmuan tersebut sedang mengembangkan energi nuklir.

Pada akhirnya, tersangka mengaku bahwa ia telah menjadi mata-mata dan memberikan informasi kepada intelijen Mossad dari Israel. Informasi berupa rencana dan personil nuklir Iran didapat dari menginfeksi sistem komputer Kementerian Pertahanan dengan virus.

2. Spionase Iran pada Amerika Serikat
Iran melakukan cyber espionage atau serangan siber dengan melumpuhkan bank terbesar Amerika Serikat. Spionase yang dilakukan Iran membuat situs bank Amerika Serikat menjadi down. Melalui injeksi malware, Iran menyusup ke server dan mengambil data dari beberapa bank. Tujuan dari adanya spionase ini adalah untuk melumpuhkan atau mencari data keuangan Amerika Serikat.

3. Spionase Korea Utara pada Korea Selatan
Melalui serangan cyber espionage, Korea Utara menghapus data dan informasi dari penyimpanan perangkat komputer guna mencuri rahasia militer Korea Selatan. Berdasarkan periset Amerika, Korea Utara menggunakan malware dalam melakukan spionase. Pada malware tersebut terdapat beberapa kata kunci yang dicari oleh Korea Utara antara lain “pasukan AS di Korsel”, “latihan perang”, dan “rahasia”.

4. Spionase Cina pada Australia
Australia memperkuat undang-undangnya berkaitan dengan intervensi asing. Alasannya adalah semakin kuatnya aksi spionase Cina dalam urusan politik dalam negeri Australia. Spionase dilakukan dengan meretas informasi penting Australia seperti “kerja sama”, “hubungan luar negeri”, “posisi diplomatik”, “militer”, dan “ekonomi”. Akibat spionase yang dilakukan, Cina bisa menyerang dan turut campur tangan politik dalam negeri Australia. Misalnya penyuapan pejabat tinggi PBB.

5. Spionase Amerika Serikat pada Jerman
Pihak Amerika Serikat telah melakukan penyadapan telphon. Selain itu, Amerika Serikat melalui mata-matanya yang bernama Rouseff meretas surat elektronik (e-mail). Dia mengungkapkan ketidaksenangannya atas penundaan kunjungan kenegaraan Amerika Serikat. Spionase yang dilakukan menyebabkan kecurigaan dan rasa tidak percaya Jerman kepada Amerika Serikat. Kemudian, Jerman segera berpikir ulang mengenai kesepakatan perdagangan bebas antara Uni Eropa dengan Amerika Serikat
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Spionase, Tujuan, Ciri, Penyebab, Dampak, dan Contohnya"