Pengertian Product Placement, Dimensi, Strategi, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Pengertian Product Placement atau Penempatan Produk
Product Placement

A. Pengertian Product Placement (Penempatan Produk)
Produk placement (Penempatan Produk) adalah teknik pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk secara tidak langsung melalui teknik non tradisional, biasanya melalui kemunculan di film, televisi atau media lain.

Bentuk penggunaan pemasaran melalui penempatan produk dapat melalui penggunaan alat-alat elektronik dengan merek tertentu. Penggunaan product placement pertama kali digunakan pada 1930 di sebuah film Hollywood dan mulai umum digunakan pada opera sabun di era 1950-an (Rosemary dan Ferraro, 2000).

Product Placement (Penempatan Produk) Menurut Para Ahli
1. Hackley dkk, product placement mampu menggambarkan kegiatan konsumsi barang atau merek yang bersangkutan secara natural seolah-olah kegiatan konsumsi tersebut merupakan bagian kehidupannya sehari-hari. Penonton dapat mengidentifikasi gambaran informasi tersebut dengan sekaligus menyerap informasi mengenai merek yang ditampilkan.
2. Belch dan Belch, product placement adalah sebuah cara untuk meningkatkan promosi sebuah produk atau jasa dengan menampilkan produknya dengan kesan bahwa keberadaan produk tersebut seolah-olah menjadi bagian dari cerita film dan acara televisi (Tandiono dan Rumambi, 2008).
3. Balasubramanian (2006), product placement merupakan pesan berbayar yang berusaha untuk memengaruhi penonton media tanpa adanya kesadaran akan adanya usaha untuk memengaruhi.
4. Subianti dan Hudrasyah (2013), product placement adalah bentuk iklan dan promosi di mana produk ditempatkan dalam acara televisi dan atau film untuk mendapatkan eksposur.

B. Dimensi Product Placement (Penempatan Produk)
Terdapat tiga dimensi product placement menurut Kumalawati dan Julivan (2012) di antaranya,
1. Visual Dimension, merupakan tampilan sebuah merk dalam sebuah layar atau yang lebih dikenal sebagai screen placement. Bentuk dimensi ini memiliki tingkatan yang berbeda-beda tergantung dari jumlah tampilan dalam layar, gaya pengambilan kamera atau angle dan juga sebagainya.
2. Auditory Dimension, merupakan penyebutan suatu merek dalam sebuah dialog atau lebih dikenal dengan script placement. Dimensi ini memiliki variasi tingkatan tergantung dari frekuensi penyebutan merek, penekanan dalam menyebut merek, gaya bahasa, intonasi, penempatan dalam dialog dan juga aktor atau aktris yang menyebutkan merek tersebut.
3. Plot Connection Dimension (PCD), merupakan gabungan semua dimensi penempatan merek dalam cerita sebuah film. PCD yang tinggi akan memperkuat tema elemen cerita. Dimensi placement ini paling sering dilakukan dan dapat dikatakan paling efektif karena biasanya memiliki dampak yang besar dalam mengkomunikasikan sebuah merek.

C. Strategi Product Placement (Penempatan Produk)
Product placement dapat memberikan pengaruh pada peningkatan salience brand tetapi belum tentu dapat mempengaruhi peningkatan brand evaluation. Product placement lebih efektif daripada iklan dalam hal asosiasi merek, intensi untuk membeli merek, sikap terhadap pesan komersial dan sikap terhadap merek. Terdapat dua faktor utama yang menentukan keberhasilan strategi product placement menurut Balasubramanian (2006) di antaranya,
1. Execution Factors (faktor eksekusi implementasi dalam music video). Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan product placement dalam film adalah execution factors. Hal ini berkaitan dengan teknis implementasi yang sponsor pilih ketika menempatkan produk atau merek dalam music video.
2. Individual Difference Factor (faktor perbedaan secara individual). Faktor kedua yang memepengaruhi keberhasilan product placement adalah faktor-faktor yang terkait dengan individu (dalam hal ini penonton) itu sendiri.

D. Jenis Product Placement (Penempatan Produk)
Terdapat tiga jenis product placement menurut Astous dan Seguin (1998) di antaranya,
1. Implicit Product Placement . Jenis dari product placement dimana sebuah merek, produk atau perusahaan tampil dalam sebuah film atau program tanpa disebutkan secara formal. Sifat product placement ini pasif, sehingga nama merek, logo ataupun nama perusahaan muncul tanpa adanya penjelasan apapun mengenai manfaat atau kelebihan.
2. Integrated Explicit Product Placement. Jenis dari product placement dimana sebuah merek, produk atau perusahaan disebutkan secara formal dalam sebuah program. Sifat product placement ini aktif. Pada tipe ini manfaat ataupun keunggulan produk dikomunikasikan.
3. Non Integrated Explicit Product Placement. Jenis dari product placement dimana sebuah merek, produk atau perusahaan disebutkan secara formal dalam sebuah program tapi tidak terintegrasi dalam isi program atau film. Nama sponsor dimunculkan pada 23 awal atau pertengahan dan mungkin di akhir acara ataupun merupakan bagian dari nama program atau film.

E. Kelebihan dan Kekurangan Product Placement
1. Kelebihan
Terdapat enam kelebihan atau keunggulan menggunakan product placement (Belch dan Belch, 2004) di antaranya,
a. No Mute Button, yaitu iklan yang dibuat tidak berada di antara program tertentu tetapi dibuat di dalam programa atau suatu acara dan perhatian penonton akan tertuju pada produk itu sendiri tanpa adanya pengaruh untuk membeli.
b. Implied Endorsement, yaitu penerapan product placement dengan menjadikan artis, program, dan sebuah acara menjadi endorsement suatu produk tetapi tanpa membayarnya.
c. Low Cost, yaitu biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan product placement relatif lebih murah dibandingkan dengan bentuk kegiatan promosi lainnya.
d. Less Obstrusive, yaitu product placement tidak mengganggu jalannya cerita atau isi dari program acara.
e. High Profile, yaitu mempromosikan suatu acara sehingga dapat meraih perhatian penonton sebelum acara tersebut diluncurkan. Tingkat perhatian yang dimiliki penonton terhadap acara tersebut pada akhirnya akan beralih kepada brand yang tampil pada acara tersebut.
f. Far Reach (Life and Global), yaitu besarnya tingkat pencapaian yang dialami product placement dipengaruhi oleh perkembangan industri film dan program televisi secara global. Saat ini film atau program televisi dalam suatu negara sudah dapat disaksikan di berbagai belahan dunia. Bahkan untuk film, siklusnya dapat menjadi sangat panjang, suatu film yang bagus akan terus diulang-ulang bahkan hingga puluhan tahun.

2. Kekurangan
Sedangkan kekurangan penggunaan product placement di antaranya,
a. Time of exposure, walaupun produk menerpa audience tidak ada jaminan audience sadar terhadap produk tersebut.
b. Limited appeal, dalam penempatan produk, produk memiliki keterbatasan dalam menjelaskan kelebihan dan informasi mengenai produk. Cara pendemontrasian produk dilakukan secara tidak langsung dan terikat dengan media produk placementnya.
c. Lack of control, pemasar tidak dapat meminta dimana produk akan ditempatkan, karena semua diatur dan disesuaikan dengan media produk placementnya.
d. Public reaction, penempatan produk yang terlalu ekstrim bisa membuat audience bepikir negatif terhadap produk.
e. Competition, terdapat kompetisi dalam melakukan penempatan produk, terutama dalam satu media, karena penempatan produk dalam medianya tidak dibatasi dengan satu merek, bias terdapat berbagai macam produk dengan merek lain.
f. Negative placement, penempatan produk pada adegan yang negatif dapat menyebabkan terbentuknya citra yang negatif terhadap produk.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Product Placement, Dimensi, Strategi, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya"