Pengertian Perusahaan Dagang, Karakteristik, Kegiatan Utama, Bukti Transaksi, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Perusahaan Dagang atau Trading Company
Trading Company

A. Pengertian Perusahaan Dagang (Trading Company)
Perusahaan dagang (trading company) adalah suatu bentuk perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan barang. Aktivitas utama trading company adalah membeli, menyimpan, dan menjual kembali barang-barang dagang untuk mencari keuntungan tanpa memberikan nilai tambah pada barang-barang tersebut.

Perusahaan dagang (trading company) membeli suatu barang dengan tujuan untuk dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi tanpa perlu memberi nilai tambah pada barang tersebut. Dalam hal ini yang dimaksud dengan memberikan nilai tambah adalah mengolah, mengubah bentuk/ sifat barang, sehingga nilai jualnya lebih tinggi.

Keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan adalah dari selisih harga jual-beli barang. Beberapa jenis barang yang diperjualbelikan di antaranya bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang komoditas, dan barang hasil industri.

Perusahaan Dagang (Trading Company) Menurut Para Ahli
1. Murti Sumarni, perusahaan dagang adalah sebuah bisnis perdagangan yang membuat sebuah produksi dan mengelola sumber daya dengan menjadi sebuah bahan untuk membuat sebuah produk yang nantinya akan didistribusikan pada konsumen yang menikmati hasil dari produksi itu.
2. Molengraffa, perusahaan dagang adalah sebuah keseluruhan perbuatan yang dilakukan dengan cara terus menerus dan bertindak keluar dan akan memperoleh penghasilan dengan mendagangkan produksi yang dikerjakan dalam sebuah perusahaan dagang.

B. Karakteristik Perusahaan Dagang (Trading Company)
Adapun karakteristik perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan di antaranya,
1. Aktivitas utamanya adalah membeli, menyimpan, dan menjual kembali barang-barang dagang.
2. Perusahaan tidak melakukan proses produksi terhadap barang-barang yang dijual.
3. Keuntungan yang diperoleh berasal dari Penjualan dikurangi biaya pembelian dan biaya operasional.
4. Bentuk usaha yang dilakukan adalah membeli dan menjual kembali barang-barang dagang tanpa ada proses pengolahan.
5. Kegiatan akuntansi pada perusahaan ini menggunakan akun persediaan barang, di mana perhitungan harga pokok penjualan dan laporan laba rugi memakai bentuk single step dan multiple step.

C. Kegiatan Utama Perusahaan Dagang (Trading Company)
Bentuk perusahaan ini memiliki beberapa kegiatan utama yang saling berhubungan satu dengan lainnya di antaranya,
1. Pembelian, yaitu kegiatan perusahaan yang mencakup pembelian aktiva perusahaan, pembelian barang-barang dagang, dan pembelian barang lainnya untuk kegiatan usaha.
2. Pengeluaran uang, yaitu kegiatan perusahaan yang mengeluarkan uang untuk membeli barang/ jasa, membayar pajak, membayar utang, dan keperluan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha.
3. Penjualan, yaitu kegiatan perusahaan menjual barang-barang perdagangan untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan.
4. Penerimaan uang, yaitu kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan penjualan barang. Penjualan barang akan sertai dengan penerimaan uang yang diperoleh dari pembayaran, pelunasan, piutang, penjualan barang, dan lain-lain.

D. Bukti Transaksi Perusahaan Dagang (Trading Company)
Sekalipun usaha dagang tidak termasuk perusahaan produksi (produsen) tetapi tetap ada bukti transaksi yang dikeluarkan di antaranya,
1. Faktur, adalah bukti penjualan produk dari perusahaan kepada konsumen dalam bentuk kredit. Catatan ini akan menjadi bukti jika sudah terjadi transaksi antara penjual dengan pembeli dengan nominal harga tertentu.
2. Memo Debit, adalah bukti transaksi kalau pihak pembeli mengembalikan barang disebabkan oleh adanya kerusakan, kesalahan pengiriman dan selainnya. Ini juga penting untuk dipersiapkan.
3. Memo Kredit, adalah kebalikan dari memo debit. Yang mana memo kredit merupakan bukti transaksi kalau pihak perusahaan sudah menerima pengembalian produk rusak dari pembeli.

E. Jenis Perusahaan Dagang (Trading Company)
Perusahaan dagang Dibedakan menjadi beberapa jenis di antaranya,
1. Berdasarkan Produk
a. Perusahaan Dagang Barang Produksi
Jenis yang pertama adalah usaha dagang barang produksi. Perusahaan jenis ini berfungsi untuk menjualkan produk  yang berupa barang baku. Nantinya oleh si pembeli akan diolah kembali menjadi produk jadi. Salah satu contoh barang yang dijual oleh perasaan ini adalah kayu untuk dibuat kertas. Begitu juga dengan kulit kambing untuk dibuat rebana atau sepatu.

b. Perusahaan Dagang Barang Jadi
Jenis usaha dagang yang kedua adalah usaha dagang barang jadi. Sesuai dengan istilahnya, maka perusahaan ini hanya menjual produk yang sudah jadi alias siap pakai. Yang termasuk produk perusahaan jenis ini adalah pakaian, tas, sepatu, televisi dan barang jadi lainnya. Barang-barang semacam inilah yang dijual oleh perusahaan kepada konsumen yang membutuhkannya.

2. Berdasarkan Konsumen
a. Perusahaan Dagang Besar
Jenis perusahaan dagang besar maksudnya usaha dagang yang membeli produk langsung dari pabriknya. Selain itu, produk yang dibeli juga berskala besar dan dijual kembali kepada konsumen dengan jumlah yang besar. Perusahaan  besar jenis ini disebut pedagang grosir. Biasanya perusahaan semacam ini membutuhkan modal yang tidak sedikit serta perlu ada manajemen khusus untuk menjalankannya.

b. Perusahaan Dagang Perantara
Jenis yang kedua adalah perusahaan dagang perantara. Perusahaan dagang jenis ini adalah perusahaan yang membeli produk dengan skala atau jumlah yang besar. Tetapi dijual kembali kepada konsumen dengan skala menurun hingga kapasitas sedang. Perusahaan ini lebih dikenal dengan istilah pedagang subgrosir. Biasanya perusahaan dijalankan dengan modal yang tidak terlalu besar tetapi tetap konsisten karena penjualannya juga stabil.

c. Perusahaan Dagang Pengecer
Jenis yang selanjutnya adalah usaha dagang pengecer. Ini merupakan perusahaan yang berhubungan langsung dengan konsumen. Artinya ada transaksi penjualan yang dijalankan antara pedagang dengan pembeli di tingkat terbawah. Usaha dagang yang masuk kategori ini ialah swalayan, warung, toko dan selainnya. Modal yang dibutuhkan tidak sebesar pedagang sub grosir apalagi grosir. Sedangkan penjualan juga tidak terlalu konsisten tergantung seberapa tinggi daya jual masyarakat di tempat tersebut.

F. Contoh Perusahaan Dagang (Trading Company)
Berikut beberapa contoh perusahaan dagang di Indonesia di antaranya,
1. PT. Bestoolindo, perusahaan ini berjenis Wholesaler dengan pembelian barang berjumlah besar dan menjual barang kembali berupa peralatan teknik maupun alat-alat mekanik. Seperti oxford, kennedy, senator, sherwood, tuffsafe, yamaloy, edison, matlock, indexa, osaki, q-torq, atlas, sherlock, dan sebagainya.
2. PT Matahari Putra Prima Tbk (Hypermart), perusahaan dagang ini berjenis Retailer dengan jenis barang yang dijual berupa kebutuhan rumah tangga untuk konsumen akhir. Bahan pangan, pakaian, dan sebagainya.
3. PT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart), perusahaan dagang ini berjenis Retailer dengan jenis barang yang dijual berupa kebutuhan konsumen akhir, mulai dari kebutuhan pokok, sekunder, dan tersier.
4. PT Hero Supermarket Tbk (Hero Supermarket), pada perusahaan dagang ini berjenis Retailer dengan jenis barang yang dijual berupa barang keperluan konsumen akhir. Bahan pangan, pakaian, dan rumah tangga lainnya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Perusahaan Dagang, Karakteristik, Kegiatan Utama, Bukti Transaksi, Jenis, dan Contohnya"