Pengertian Koordinasi, Ruang Lingkup, Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Koordinasi
Koordinasi

A. Pengertian Koordinasi
Koordinasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perihal mengatur suatu organisasi atau kegiatan sehingga peraturan dan tindakan yang akan dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang siur. Kata “koordinasi” dari bahasa Inggris “coordination” yang artinya tindakan mengatur, menertibkan, atau membuat segala sesuatunya berjalan lancar bersama.

Demikian, koordinasi adalah pengaturan dan pengorganisasian berbagai elemen yang kompleks sehingga semuanya terintegrasi dan dapat bekerjasama secara harmonis dan efektif. Sementara dalam manajemen, koordinasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan tujuan dan rencana kerja yang telah ditetapkan pada semua unsur, bidang fungsional dan departemen, untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis secara efektif dan efisien.

Koordinasi Menurut Para Ahli
1. George Robert Terry, koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
2. E.F.L. Brech, koordinasi adalah menyeimbangkan dan menjaga tim dengan memastikan alokasi tugas yang sesuai untuk berbagai anggota dan melihat bahwa tugas dilakukan dengan harmoni di antara anggota itu sendiri.
3. David H. McFarland, koordinasi adalah suatu proses di mana pimpinan mengembangkan pola usaha kelompok secara teratur di antara bawahannya dan menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama.
4. James D. Mooney and Alan C. Riley, koordinasi adalah proses yang teratur dari upaya kelompok untuk menghasilkan suatu kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama.
5. Sondang P. Siagian, koordinasi adalah pengaturan keterkaitan terhadap usaha bersama dalam rangka mencapai keseragaman tindakan untuk meraih tujuan bersama.

B. Ruang Lingkup Koordinasi
Menurut George R Terry dalam bukunya yang berjudul Principles of Management (1964), koordinasi memiliki empat ruang lingkup di antaranya,
1. Koordinasi dalam Individu
Bila dilihat dari sudut pandang manajemen organisasi, koordinasi individu tidak berhubungan langsung dengan manajemen suatu organisasi. Meskipun demikian, ternyata keahlian atau kemampuan individu dalam mengatur dan menyelesaikan suatu tanggung jawab yang diberikan organisasi akan memberikan dampak dalam pencapaian dan tujuan pribadi.

2. Koordinasi Antara Individu-Individu dari Suatu Kelompok
Koordinasi antara individu dalam suatu kelompok merupakan salah satu kunci keberhasilan kelompok itu sendiri. Ini bisa kita lihat pada sebuah perusahaan ataupun tim olah raga. Adanya koordinasi antar individu dalam kelompok serta pembagian tugas dan komunikasi yang baik akan membuat kelompok tersebut dapat bersinergi. Dengan begitu, pencapaian tujuan dari kelompok tersebut akan dapat tercapai.

3. Koordinasi Antara Kelompok pada Suatu Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki divisi atau departemen yang menangani bidang-bidang tertentu. Koordinasi antar divisi atau departemen harus berjalan dengan baik dan selaras agar proses kegiatan dan pencapaian tujuan dapat dilakukan.

4. Koordinasi Antara Perusahaan dan Berbagai Macam Peristiwa Dunia
Hubungan dengan pihak luar sering kali dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh organisasi. Kegiatan koordinasi dengan pihak luar tersebut tentunya harus disesuaikan dengan lingkungan eksternal. Sebagai contoh; organisasi menyesuaikan diri dengan peraturan pemerintah, kondisi ekonomi dan politik, tingkat persaingan bisnis, dan berbagai peristiwa yang terjadi secara global.

C. Syarat Koordinasi
Terdapat beberapa syarat yang harus ada dalam proses koordinasi menurut George Robert Terry di antaranya,
1. Memiliki perasaan untuk bekerja sama (Sense of Cooperation), yaitu adanya perasaan untuk saling bekerja sama, bukan per orang tapi dari sudut bagian per bagian bidang pekerjaan.
2. Memiliki rasa persaingan (Rivalry), perusahaan besar biasanya diadakan persaingan antar departemen dengan tujuan agar setiap departemen berlomba melakukan yang terbaik untuk mencapai kemajuan.
3. Memiliki semangat tim (Team Spirit), artinya setiap orang atau setiap bagian dalam organisasi harus saling menghargai satu sama lainnya.
4. Memiliki rasa setia kawan (Esprit de corps), artinya setip orang atau setiap bagian dalam organisasi harus memiliki rasa setia kawan.

Dalam sebuah organisasi, semua departemen harus menjalankan bagian dari unit secara kohesif untuk mengoptimalkan kinerja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa fungsi koordinasi adalah untuk mengatur berbagai upaya sinkronisasi tindakan agar dapat mencapai tujuan bersama.

D. Tujuan Koordinasi
Setidaknya terdapat tiga tujuan koordinasi Menurut Taliziduhu Ndraha di antaranya,
1. Untuk menciptakan dan menjaga efektivitas organisasi sebaik mungkin dengan sinkronisasi, penyerasian, kebersamaan, dan kesinambungan, antar berbagai kegiatan dependen suatu organisasi.
2. Untuk mencegah terjadinya konflik dan menciptakan efisiensi setinggi mungkin pada setiap aktivitas inter-dependen yang berbeda-beda melalui berbagai kesepakatan yang mengikat semua pihak yang bersangkutan.
3. Untuk menciptakan dan menjaga suasana dan sikap saling peduli dan tanggap di kalangan unit kerja interdependen dan independen yang berbeda-beda sehingga prestasi unit kerja tidak dirusak oleh unit kerja yang lain. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dengan jaringan komunikasi dan informasi yang efektif.

E. Manfaat Koordinasi
Organisasi akan mendapatkan beberapa manfaat bila melakukan koordinasi yang efektif Menurut T. Hani Handoko (2003) di antaranya,
1. Menghindari adanya perasaan terlepas satu sama lain, antara satuan-satuan organisasi atau pejabat di dalam organisasi.
2. Menghindari adanya pendapat atau perasaan bahwa satuan organisasi atau pejabat tertentu merupakan yang terpenting.
3. Mencegah potensi timbulnya pertentangan antara bagian dalam organisasi.
4. Mencegah terjadinya kekosongan pekerjaan pada suatu aktivitas dalam organisasi.
5. Mendorong adanya kesadaran para pegawai untuk saling membantu.

F. Jenis Koordinasi
Pada proses pelaksanaannya, koordinasi terbagi menjadi dua di antaranya,
1. Koordinasi Berdasarkan Ruang Lingkup
Koordinasi yang dibedakan berdasarkan ruang lingkup terbagi menjadi dua bagian. Pertama koordinasi internal, yang memiliki arti hubungan antar tingkat manajer, departemen, eksekutif, cabang, divisi, dan karyawan atau siapa saja yang bekerja dalam suatu organisasi dengan tujuan guna menyelaraskan tujuan dan kegiatan unit kerja yang terdapat di dalam organisasi tersebut.

Kedua koordinasi eksternal, yaitu suatu bentuk hubungan antar organisasi dan karyawan dengan lingkungan luarnya, seperti konsumen, masyarakat, supplier, lembaga keuangan, lembaga pemerintah, kompetitor, dan lain-lain.

2. Koordinasi Berdasarkan Alirannya
Jika dilihat berdasarkan alirannya, maka koordinasi terbagi menjadi dua, yaitu koordinasi vertikal dan koordinasi horizontal. Koordinasi vertikal adalah bentuk koordinasi yang dilakukan oleh setiap orang dalam organisasi dan harus bisa memastikan seluruh orang tersebut bisa melakukan tugas yang terintegrasi dan sesuai dengan aturan organisasi.

Koordinasi vertikal ini berhubungan dengan pengarahan serta penyatuan instruksi yang berasal dari setiap atasan unit kerja, seperti seorang manajer marketing yang mengkoordinasikan tugas dengan supervisornya. Tapi di lain hal, seluruh supervisor marketing tersebut harus bekerja secara selaras dengan manajer penjualannya.

Sedangkan koordinasi horizontal adalah bentuk koordinasi yang terjalin antar beberapa unit departemen kerja pada tingkatan hierarki manajemen yang sama. Contohnya adalah koordinasi antar pihak departemen marketing dengan departemen pergudangan.

G. Contoh Koordinasi
Contoh koordinasi bisa kita lihat pada berbagai situasi dan tempat, seperti lingkungan kerja atau sekolah.
1. Koordinasi di Lingkungan Sekolah
Misalnya koordinasi yang dilakukan oleh wali kelas dengan berbagai pihak, baik secara horizontal maupun vertikal. Pada umumnya wali kelas akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait prestasi belajar siswa. Mulai dari koordinasi dengan pimpinan sekolah, guru mata pelajaran tertentu, guru bimbingan dan konseling, termasuk orang tua siswa.

2. Koordinasi di Lingkungan Kerja
Misalnya koordinasi yang dilakukan oleh seorang manajer penjualan dengan pihak terkait dalam sebuah perusahaan, baik secara horizontal maupun vertikal. Seperti kita ketahui, manajer penjualan bertanggungjawab dalam proses penjualan produk yang dipasarkan oleh perusahaan.

Pada pelaksanaan tugasnya, manajer penjualan akan banyak melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari koordinasi dengan internal organisasi, seperti; general manager, bagian produksi, supervisor penjualan, staf, hingga koordinasi dengan pihak eksternal, seperti; mitra bisnis dan konsumen.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Koordinasi, Ruang Lingkup, Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis, dan Contohnya"