Pengertian Job Enrichment, Tujuan, Desain, Indikator, Manfaat, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangannya

Pengertian Job Enrichment atau Pengayaan Pekerjaan
Job Enrichment

A. Pengertian Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan)
Job enrichment (pengayaan pekerjaan) adalah penambahan pekerjaan kepada karyawan melalui peningkatan kewenangan dan tanggung jawab sehingga memungkinkan pekerjaan dilakukan lebih lengkap, memiliki kebebasan dalam merencanakan, mengatur, dan mengevaluasi pekerjaan dengan tujuan memuaskan pekerja akan pertumbuhan, pengakuan dan tanggung jawab.

Dengan menambahkan tugas dan wewenang kepada karyawan, diharapkan karyawan dapat tertantang dan termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja. Sehingga karyawan bisa merasakan kepuasan kinerja yang jauh lebih tinggi.

Job enrichment merupakan desain pekerjaan yang melibatkan sejumlah variasi isi pekerjaan, tingkat pengetahuan dan keahlian yang lebih tinggi, tanggung jawab dan otonomi yang lebih besar untuk merencanakan, mengarahkan, dan mengontrol pekerjaan. Job enrichment memberikan karyawan kesempatan untuk mengambil kontrol yang lebih besar atas bagaimana untuk melakukan pekerjaan mereka.

Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan) Menurut Para Ahli
1. Mathis, R.L dan J.H. Jackson (2006), Job enrichment adalah peningkatan kedalam sebuah pekerjaan dengan menambah tanggung jawab untuk merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pekerjaan.
2. Wijayanto Dian (2012, p144), Job enrichment merupakan penambahan pekerjaan melalui peningkatan kewenangan. Dalam pengayaan pekerjaan, pekerjaan tertentu menjadi lebih besar tanggung jawabnya, biasanya dikaitkan dengan proses perencanaan maupun evaluasi pekerjaan.
3. Robbins, Stephen dan Judge (2009), job enrichment adalah meningkatkan sejauh mana pekerja itu mengendalikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari kerjanya sehingga memungkinkan pekerjaan dilakukan lebih lengkap, meningkatkan kebebasan dan ketidaktergantungan karyawan itu, meningkatkan tanggung jawab dan memberikan umpan baik sehingga seorang individu akan mampu menilai dan mengoreksi kinerjanya sendiri.
4. Simamora (2004), job enrichment adalah merancang pekerjaan dengan cara membantu para pemangku jabatan memuaskan kebutuhan mereka akan pertumbuhan, pengakuan, dan tanggung jawab.

B. Tujuan Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan)
Supaya karyawan termotivasi sehingga meningkatkan kinerjanya, maka dari itu HRD perlu melakukan penambahan tugas dan wewenang kepada karyawan. Tujuan dari metode ini di antaranya,
1. Membuat pekerjaan karyawan memiliki makna lebih dan menyenangkan
2. Memberikan wewenang dan tanggung jawab lebih kepada karyawan
3. Membuka kesempatan besar untuk mengembangkan karier
4. Mendukung proses pembelajaran dalam perusahaan
5. Mendorong perkembangan karyawan

C. Desain Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan)
Job enrichment adalah mendesain ulang pekerjaan sehingga para pekerja memiliki lebih banyak otonomi, tanggung jawab, dan umpan balik. Job enrichment disebut juga dengan vertical loading karena memindahkan pengambilan keputusan lebih rendah dalam struktur, contohnya atasan mengizinkan pekerjanya untuk melakukan suatu tugas secara lengkap dan menilai kinerjanya sendiri.

Menurut Robbins, Stephen dan Judge (2009), job enrichment atau pengayaan pekerjaan dapat dilakukan dalam beberapa bentuk desain pekerjaan di antaranya,
1. Menggabungkan tugas. Gabungan berbagai bentuk aktivitas kerja untuk memberikan yang lebih menantang dan kompleks pada tugas pekerjaan. Hal ini memungkinkan pekerja untuk menggunakan berbagai macam keterampilan, variasi tugas yang dapat membuat pekerjaan terasa lebih bermakna dan penting. Hal ini meningkatkan keanekaragaman dan identitas tugas.
2. Menciptakan unit kerja alami. Salah satu cara memperkaya pekerjaan adalah melalui pembentukan unit kerja yang alami di mana pegawai mendapatkan kepemilikan pekerjaan. Unit kerja berarti bahwa tugas pekerja dilakukan sama, mengartikan dan mengidentifikasi seluruhnya. Kenaikan pekerjaan pada setiap pekerja menunjukkan kemungkinan bahwa pekerja akan meninjau pekerjaannya yang berarti dan penting yang tidak begitu relevan dan membosankan.
3. Menampilkan hubungan pelanggan. Pekerja sangat jarang kontak dengan pengguna produk ataupun jasanya. Jika hubungan tersebut dapat dibangun, komitmen kerja dan motivasi biasanya akan meningkat. Hal ini meningkatkan keanekaragaman otonomi, dan umpan balik bagi karyawan.
4. Memperluas pekerjaan vertikal. Ketika kesenjangan (gap) antara melakukan dan mengontrol dikurangi vertical loading terjadi, khususnya tanggung jawab yang sebelumnya merupakan tanggung jawab manajemen sekarang didelegasikan kepada pegawai sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Ketika pekerjaan dibebani secara vertikal, otonomi naik, pekerja merasa tanggung jawab personal dan akuntabilitas untuk outcomes/dampak dari usaha mereka.
5. Membuka saluran feedback. Dengan meningkatkan umpan balik, pekerja tidak hanya belajar bagaimana sebaiknya mereka menyamakan pekerjaannya, tetapi hanya dengan memperbaiki kinerja mereka, memperburuk atau mengulang pada tingkat yang tetap. Idealnya umpan balik ini menyangkut kinerja yang dapat diterima langsung seperti pekerja melakukan pekerjaannya dan perlu kebiasaan dasar manajemen.

D. Indikator Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan)
Job enrichment atau pengayaan pekerjaan memiliki beberapa indikator menurut Greenberg dan Baron (2003) di antaranya,
1. Variasi ketrampilan yang dibutuhkan (skill variety). Tingkat di mana seseorang karyawan perlu menggunakan berbagai ketrampilan dan kemampuannya untuk melakukan pekerjaan. Pekerjaan yang mempunyai keragaman tinggi ini membuat karyawan menggunakan beberapa ketrampilan dan bakat untuk menyelesaikan tugas tersebut.
2. Prosedur dan kejelasan tugas (task identity). Tingkat di mana suatu pekerjaan itu memerlukan penyelesaian yang menyeluruh dan dapat diidentifikasikan.
3. Kepentingan tugas (task significant). Tingkat di mana suatu pekerjaan itu dapat memberikan pengaruh besar pada kehidupan atau pekerjaan orang lain. Dengan kata lain, sejauh mana tingkat kepentingan pekerjaan tersebut.
4. Kewenangan dan tanggung jawab (autonomy). Tingkat atau keadaan di mana suatu pekerjaan itu memberi kebebasan kepada karyawan untuk dapat merancang dan memprogramkan aktivitas kerjanya sendiri.
5. Umpan balik dari tugas yang telah diselesaikan (feedback). Tingkat di mana karyawan mendapat umpan balik dari pengetahuan mengenai hasil dari pekerjaannya. Umpan balik mengacu pada informasi yang diberikan kepada seorang karyawan atas prestasi yang dicapainya dalam pekerjaan.

E. Manfaat Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan)
Tujuan utama dari menambah wewenang dan tugas kepada karyawan adalah untuk  memotivasi sehingga karyawan bisa bekerja lebih unggul dibandingkan sebelumnya. Manfaat dari Job enrichment yang paling terlihat di antaranya,
1. Aktualisasi diri karyawan
2. Menumbuhkan sense of belonging
3. Menurunkan employee turnover rate
4. Merangsang tingkat kepuasan kinerja
5. Meningkatkan rasa bangga karyawan atas perusahaan tempat bekerja

F. Contoh Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan)
Adapun contoh pengayaan pekerjaan atau job enrichment dalam dunia industri yang bisa kita jumpai di antaranya,
1. Misalkan ada seorang teknisi mesin tertentu pada sebuah perusahaan, kemudian teknisi tersebut ditugaskan untuk menangani mesin jenis baru yang lebih kompleks.
2. Seorang mahasiswa yang di pilih untuk menjadi asisten dosen
3. Seorang koki masakan jepang dimintai pihak restoran untuk memasak masakan lain

G. Kelebihan dan Kekurangan Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan)
1. Kelebihan Job Enrichment
Beberapa kelebihan yang bisa dirasakan ketika menerapkan konsep ini  di antaranya,
a. Membuat karyawan menjadi semakin bangga sudah bekerja di perusahaan
b. Alat bagi karyawan untuk melakukan aktualisasi diri
c. Membuat pelanggan menjadi puas atas kinerja yang dihasilkan

2. Kekurangan Job Enrichment
Tidak hanya kelebihan, namun job enrichment ini juga memiliki beberapa kekurangan. Hal tersebut tidak bisa dipungkiri sebab terkadang karyawan justru merasa bahwa dirinya tidak sanggup untuk menyelesaikan pekerjaan tambahan yang ada. Beberapa kekurangan tersebut di antaranya,
a. Karyawan terkadang banyak yang menentang tugas tambahan
b. Hanya bisa dilakukan dengan maksimal oleh karyawan yang sudah sangat terampil
c. Terkadang hasil yang diharapkan jauh dari perkiraan
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Job Enrichment, Tujuan, Desain, Indikator, Manfaat, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangannya"