Pengertian Pasar Monopsoni, Faktor, Ciri, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya

Pengertian Pasar Monopsoni
Pasar Monopsoni

A. Pengertian Pasar Monopsoni
Pasar Monopsoni adalah bentuk pasar yang di dalamnya terdapat satu konsumen (biasanya pelaku usaha) yang menjadi pembeli tunggal dan menguasai pasar komoditas. Pasar monopsoni merupakan kebalikan dari pasar monopoli yang dikuasai oleh satu penjual besar.

Karena pasar monopsoni hanya mempunyai satu pembeli dan beberapa penjual saja, maka para pedagang pada pasar tersebut hanya bisa bergantung pada satu pembeli tersebut. Hal ini terjadi karena beberapa alasan, seperti kondisi pasar yang kurang memadai, lokasi yang sulit dijangkau, tingginya biaya operasional, dan lain-lain.

Pasar monopsoni adalah salah satu bentuk persaingan yang tidak sempurna, yang mana pasar tersebut belum terorganisir secara baik. Pasar Monopsoni biasanya terbentuk di daerah-daerah industri ternak potong dan perkebunan di mana petani tidak berada pada posisi yang baik dalam hal tawar menawar.

Pasar Monopsoni Menurut Para Ahli
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Monopsoni adalah keadaan pasar barang tertentu yang pembelinya hanya dilakukan oleh seorang atau sekelompok pembeli sehingga dapat menentukan tingkat harga (monopsony).
2. Wikipedia. Monopsoni adalah keadaan di mana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.

B. Faktor Terbentuknya Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni biasa terjadi di daerah industri hewan potong atau perkebunan, yang mana para petani tidak memiliki hak dalam hal tawar menawar harga. Selain itu terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan terbentuknya pasar monopsoni di antaranya tidak adanya pembeli yang antusias di pasar tersebut, lokasi produsen yang sulit dijangkau, serta tingginya biaya operasional.

C. Ciri Pasar Monopsoni
Pasar ini termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar yang belum terorganisir dengan baik. Terdapat beberapa ciri pasar monopsoni di antaranya,
1. Hanya Ada Satu Pembeli. Pada pasar ini hanya terdapat satu pembeli saja. Sehingga pembeli memiliki keuntungan dari segi harga dan kualitas produk yang dibeli. Para produsen umumnya pada posisi menerima penawaran dari pembeli agar produknya dapat terjual, meskipun sering kali harga yang ditawarkan murah. Umumnya pembeli adalah pelaku usaha yang menjual kembali produk dari produsen. Pelaku usaha ini kemudian menjual kembali produk tersebut dengan harga yang lebih mahal untuk mendapatkan keuntungan.
2. Harga Ditentukan oleh Pembeli. Pembeli memiliki kuasa penuh atas pembentukan harga di pasar ini. Tidak jarang harga yang ditawarkan oleh pembeli tidak sesuai dengan harapan produsen namun tetap diterima karena sulit untuk mendapatkan pembeli lain. Namun, meskipun pembeli memiliki kuasa atas pembentukan harga, tetap ada ketentuan dan aturan yang harus dipertimbangkan, misalnya disesuaikan dengan harga pasaran.
3. Produknya Adalah Bahan Mentah. Sebagian besar produk yang diperjualbelikan di pasar monopsoni adalah produk mentah di mana pembeli kemudian akan menjualnya kembali ke pihak lain.
4. Pendapatan Tidak Merata. Pada pasar ini sering terjadi ketidakadilan di mana produsen tidak memiliki peran dalam hal penentuan harga dan sulit berkembang karena sering menjual produknya dengan harga murah. Sebaliknya, para pembeli akan semakin kaya karena dapat mengambil keuntungan dari dua pihak, yaitu dari produsen dan dari konsumen akhir yang membeli produk darinya.
5. Sering Terjadi Perselisihan. Perselisihan antara pembeli dan penjual bukan hal yang aneh di pasar ini. Hal tersebut terjadi karena harga yang diberikan pembeli jauh dari harapan penjual sehingga membuat penjual merasa dirugikan. Perselisihan juga timbul karena belum adanya pihak ketiga, misalnya pemerintah, yang mengatur mengenai harga produk agar kedua belah pihak saling menguntungkan.

D. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopsoni
1. Kelebihan Pasar Monopsoni
a. Kualitas produk terjamin, karena pembeli hanya mau membeli barang yang berkualitas.
b. Penjual termotivasi untuk selalu melakukan inovasi terhadap usahanya.
c. Penentuan harga lebih mudah karena tidak terpengaruh inflasi.
d. Penjual akan lebih mudah menemukan pembeli tanpa perlu melakukan promosi.
e. Alur penjualan lebih mudah diatur karena proses produksi akan selalu berjalan dan dijual langsung kepada pembeli.

2. Kekurangan Pasar Monopsoni
a. Pembeli berlaku semena-mena, khususnya dalam penentuan harga.
b. Keluhan penjual tidak didengar karena pembeli terlalu egois memikirkan keuntungan yang didapatnya.
c. Masalah ekonomi hanya ditanggung penjual, seperti inflasi, deflasi, hingga kelangkaan bahan baku.

E. Contoh Pasar Monopsoni
Contoh pasar monopsoni adalah pasar sayuran dan peternakan sapi perah yang berada di daerah terpencil dan sulit dalam hal distribusi ke tempat lain untuk menjual produknya ke konsumen. Kesulitan dalam hal distribusi produk membuat para petani dan peternak menjual produk mereka ke satu pembeli secara borongan dengan harga yang murah.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Pasar Monopsoni, Faktor, Ciri, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya"