Pengertian Manajemen Industri, Fungsi, dan Tingkatannya

Pengertian Manajemen Industri
Manajemen Industri

A. Pengertian Manajemen Industri
Manajemen industri adalah kemampuan manajemen suatu industri dalam upaya pengembangan industri dengan prinsip Planning hingga Controlling, pemenuhan fungsi manajerial untuk mencapai tujuan usaha, tingkatan manajemen yang didukung keterampilan yang dibutuhkan untuk menggerakkan sumber daya manusia (SDM) hingga pasar.

Manajemen industri sering juga disebut sebagai manajemen operasi. Manajemen operasional atau manajemen industri adalah upaya untuk mengelola secara optimal penggunaan sumber daya atau faktor-faktor suatu produksi selama proses pengubahan bahan baku dan tenaga kerja menjadi produk dan jasa yang berbeda.

B. Fungsi Manajemen Industri
Terdapat empat fungsi utama dalam manajemen industri di antaranya,
1. Planning
Salah satu peran utama dari seorang manajer adalah menyusun rencana yang matang untuk memenuhi tujuan dan target industri itu sendiri. Rencana tersebut bisa melibatkan pengalokasian terhadap sumber daya karyawan dan tanggung jawab dari pendelegasian dan juga menetapkan jadwal dan standar yang dinilai realistis untuk diselesaikan.

Perencanaan tersebut harus dilakukan oleh mereka yang berada dalam peran manajemen untuk terus memeriksa kemajuan tim di dalamnya agar mampu membuat penyesuaian yang tepat dan mempertahankan gambaran yang jelas terkait tujuan dan juga target  industri yang lebih besar.

Sebagian besar dari fungsi perencanaan tersebut terdiri dari menentukan tanggung jawab tentang apa yang harus diberikan kepada pihak karyawan, menetapkan tingkat prioritas serta beberapa tugas tertentu, dan juga melakukan penjadwalan.

2. Organizing
Seiring dengan dilakukannya perencanaan, keterampilan dari organisasi mampu membantu manajemen industri berjalan dengan lancar. Dengan menetapkan proses dan juga struktur internal hingga mengetahui karyawan atau tim mana yang nantinya paling sesuai untuk melakukan beberapa tugas spesifik, menjaga seluruh karyawan dan seluruhnya secara terorganisir adalah salah satu fungsi penting dari manajemen.

Jadi, pihak manajemen perusahaan tidak melulu harus memberikan tugas secara efisien dan memastikan karyawannya mempunyai apa yang dibutuhkan untuk bisa menyelesaikan tugas mereka, tapi manajemen juga harus mampu mengatur dan juga merespons segara tantangan baru. Cara ini akan bisa dilakukan dalam bentuk penyesuaian waktu untuk suatu proyek ataupun mengalokasikan kembali tugas dari tim yang satu ke tim yang lainnya.

3. Leading
Proses kepemimpinan juga harus bisa dibawa ke arah yang lebih kuat saat ditetapkan agar bisa dikomunikasikan pada proses, produk dan juga layanan terbaru, atau kebijakan dari  internal industri. Seorang pemimpin bisa memanifestasikan dirinya dengan berbagai cara, seperti mengenali kapan karyawan memerlukan dorongan tertentu dan pujian tertentu untuk bisa menangani konflik yang terjadi antar anggota tim secara lebih tegas dan adil. Sehingga, kerap kali seorang manajer harus menjadi pemimpin bahkan selama interaksi terjadi untuk bisa mendukung, mendorong dan juga memotivasi bawahannya.

4. Control
Agar mampu memastikan seluruh fungsi di atas bisa berjalan menuju kesuksesan suatu industri, maka pihak manajer harus mampu memantau performa karyawan, kualitas kerjanya, dan juga efisiensi proyek yang sedang diselesaikan. Kontrol dalam hal manajemen adalah tentang memastikan target akhir industri secara lebih memadai dengan menciptakan perubahan yang memang dibutuhkan.

C. Tingkat Manajemen Industri
Sesuai dengan pengertian manajemen industri, dalam suatu usaha umumnya tingkatan manajemen ini dapat dibagi menjadi dua kelompok di antaranya,
1. Secara Vertikal. Tingkat manajemen secara vertikal dapat dibagi menjadi 3 bagian di antaranya,
a. Manajemen Puncak (Top Management/ Coorporate), biasanya disebut dengan Chief Executive Officer (CEO) yang terdiri dari beberapa orang pemimpin. CEO memiliki tugas dan kewajiban membuat berbagai kebijakan strategis untuk jangka panjang dan sifat pekerjaannya lebih kepada tugas manajerial.
b. Manajemen Menengah (Midle Management/ Business), biasanya disebut dengan Divisional Manager. Manajer divisi ini memiliki tugas dan tanggung jawab dalam membuat perencanaan dan pelaksanaan yang taktis.
c. Manajemen Bawah (First Line Management/ Fungsional), umumnya dikenal dengan sebutan functional manager. Manajemen bawah ini ada penyelia/ supervisor dan mandor yang bertugas untuk memberikan arahkan pekerjaan operasional kepada pelaksana berdasarkan perencanaan yang dibuat oleh para manager tingkat atas.

2. Secara Horizontal. Pada umumnya tingkat manajemen secara horizontal terdiri dari 3 bagian di antaranya,
a. Administrasi, bagian atau divisi yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pembuatan, pengarsipan, dan ekspedisi surat menyurat dari dan untuk organisasi/ perusahaan.
b. Akuntan, bagian atau divisi yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mencatat semua transaksi keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran. Divisi ini juga bertanggungjawab dalam membuat laporan neraca laba rugi secara berkala.
c. Keuangan, bagian atau divisi yang memiliki tugas untuk mengelola dan mengalokasikan dana suatu organisasi agar dapat memenuhi keperluan dana untuk semua divisi dalam organisasi tersebut.
d. Personalia, bagian atau divisi yang bertugas dalam pengelolaan sumber daya manusia, baik pengadaan dan pemeliharaannya. Tugas divisi ini misalnya mengadakan training, menilai prestasi kerja, hingga memberikan promosi.
e. Produksi, bagian atau divisi yang bertugas dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian produksi. Pekerjaan yang dilakukan misalnya mengolah bahan baku menjadi produk/ jasa yang punya nilai jual.
f. Litbang, bagian atau divisi yang bertugas dalam kegiatan riset pasar, pengembangan produk/ jasa baru, melakukan analisis persaingan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Manajemen Industri, Fungsi, dan Tingkatannya"