Pengertian Ekonomi Kreatif, Sejarah, Ciri, Manfaat, dan Contohnya

Pengertian Ekonomi Kreatif
Ekonomi Kreatif

A. Pengertian Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya.

Ekonomi kreatif ini lebih mengedepankan kreativitas, pengetahuan, dan ide dari manusia sebagai aset untuk membuat perekonomian bergerak maju. Konsep ekonomi kreatif ini sudah terbukti dapat mengembangkan sektor perekonomian. Pertumbuhan sektor ekonomi ini meningkat hingga 5,76% dibandingkan sektor pertambangan dan penggalian, listrik, pertanian, dan sektor lainnya.

Ekonomi Kreatif Menurut Para Ahli
1. John Howkins, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang. Karena bagi masyarakat ini, menghasilkan ide merupakan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan.
2. United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), ekonomi kreatif adalah konsep ekonomi yang berkembang berdasarkan pada aset kreatif yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Dengan kata lain, konsep creative economy lebih mengedepankan kreativitas, ide, dan pengetahuan manusia sebagai aset utama dalam menggerakkan ekonomi.
3. Kementerian Perdagangan Indonesia, ekonomi kreatif merupakan suatu upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan.

B. Sejarah Ekonomi Kreatif
John Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How People Make Money from Ideas pertama kali memperkenalkan istilah ekonomi kreatif. Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat pada tahun 1997, Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) senilai 414 miliar dolar yang menjadikan HKI sebagai barang ekspor nomor satu di Amerika Serikat.

Dalam cetak biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, ekonomi kreatif didefinisikan sebagai "Era baru ekonomi setelah ekonomi pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi informasi, yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya."

C. Ciri Ekonomi Kreatif
Terdapat beberapa karakteristik yang terdapat pada creative economy di antaranya,
1. Terdapat beberapa unsur utama seperti kreativitas, keahlian, dan talenta yang memiliki nilai jual melalui penawaran kreasi intelektual.
2. Produk yang dihasilkan (barang dan jasa) memiliki siklus hidup singkat, margin tinggi, beranekaragam, persaingan tinggi, dan dapat ditiru.
3. Terdiri atas penyediaan produk kreatif langsung pada pelanggan dan pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan pelanggan.
4. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara berbagai pihak yang berperan dalam industri kreatif, seperti kaum intelektual, dunia usaha, dan pemerintah.
5. Creative economy berbasis pada ide atau gagasan.
6. Pengembangan industri kreatif tidak terbatas dan dapat diterapkan pada berbagai bidang usaha.
7. Konsep creative economy yang dibangun bersifat relatif.

D. Manfaat Ekonomi Kreatif
Manfaat ekonomi kreatif di antaranya,
1. Menciptakan lapangan kerja baru
2. Membuat masyarakat menjadi lebih kreatif
3. Mengurangi angka pengangguran
4. Meningkatkan inovasi di berbagai bidang
5. Menciptakan kompetisi bisnis yang lebih sehat

E. Contoh Ekonomi Kreatif
Banyak sekali usaha-usaha yang bisa dijalankan dengan menggunakan konsep ekonomi kreatif. Berikut beberapa contoh di antaranya,
1. Advertising (Periklanan)
Sebenarnya dari dulu untuk membuat suatu iklan memang dibutuhkan orang yang memiliki ide-ide kreatif. Agar iklan yang dibuat bisa menarik perhatian konsumen. Periklanan ini bisa dijadikan sebagai ajang para pelaku ekonomi kreatif untuk menawarkan jasanya dalam membuat iklan. Pembuatan iklan ini tidak hanya memuat ide kreatif saja, tetapi juga menggunakan strategi pemasaran yang tepat.

Periklanan ini bisa dilakukan melalui media elektronik seperti smartphone, radio, dan televisi maupun dari media cetak seperti surat kabar dan majalah. Dengan memasukkan konsep ekonomi kreatif ke dalam periklanan dapat dipastikan jika iklan yang dihasilkan akan terlihat berbeda dan lebih menarik pastinya.

2. Arsitektur
Konsep ekonomi kreatif juga bisa dilakukan dalam bidang pembangunan atau arsitektur. Hal ini tentu saja bisa, karena di jaman yang semakin maju ini banyak generasi-generasi milenial yang ingin mempunyai konsep rumah atau hunian yang unik.

Tidak hanya untuk membangun rumah saja, ekonomi kreatif ini bisa dimasukkan dalam semua bidang terkait arsitektur. Seperti perencanaan kota, kegiatan teknik sipil, pembangunan taman kota, dan masih banyak lagi. Ekonomi kreatif ini sangat cocok dan pas untuk semua bidang terkait arsitektur.

3. Pasar Barang Seni
Hal ini tentu saja sangat membutuhkan konsep ekonomi kreatif di dalamnya. Karena seni memang berhubungan erat dengan ide kreatif dan inovatif. Semua seni membutuhkan kreativitas yang tinggi seperti patung, lukisan, hingga musik. Para seniman bisa menambahkan konsep ekonomi kreatif ini ke dalam kehidupan seni mereka. Hal ini bisa dilakukan untuk melakukan lelang atau pameran seni.

4. Craft (Kerajinan)
Para pengrajin bisa memasukkan konsep ekonomi kreatif dalam usaha kerajinan. Walaupun kerajinan biasa diproduksi dalam jumlah yang relatif sedikit, tetapi hal tersebut bukan menjadi penghalang bagi para pengrajin untuk memakai konsep ekonomi kreatif.

Karena walaupun kerajinan yang dihasilkan tidak banyak, tapi kualitas dari kerajinan tersebut yang bisa mengangkat nama para pengrajin. Kerajinan pada umumnya memang masih dibuat dengan cara tradisional. Di sinilah dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan ide kreatif untuk menciptakan kerajinan yang berkualitas. Jika para pengrajin di Indonesia menerapkan hal ini maka bisa dipastikan jika kerajinan dari Indonesia bisa mendunia nantinya.

Para pengrajin bisa memasukkan konsep ekonomi kreatif dalam usaha kerajinan. Walaupun kerajinan biasa diproduksi dalam jumlah yang relatif sedikit, tetapi hal tersebut bukan menjadi penghalang bagi para pengrajin untuk memakai konsep ekonomi kreatif. Karena walaupun kerajinan yang dihasilkan tidak banyak, tapi kualitas dari kerajinan tersebut yang bisa mengangkat nama para pengrajin. Kerajinan pada umumnya memang masih dibuat dengan cara tradisional.

Di sinilah dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan ide kreatif untuk menciptakan kerajinan yang berkualitas. Jika para pengrajin di Indonesia menerapkan hal ini maka bisa dipastikan jika kerajinan dari Indonesia bisa mendunia nantinya.

5. Desain
Kegiatan desain memang sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kreatif di bidang ini. Mulai dari mendesain sebuah produk, desain grafis, desain interior, dan lainnya sangat membutuhkan kreativitas di dalam pembuatannya.

6. Fashion
Konsep ekonomi kreatif juga dapat merambah ke dunia fesyen. Para perancang busana biasanya sangat membutuhkan orang-orang yang dapat memberinya ide dan masukkan kreatif mengenai busana yang akan dirancangnya. Mulai dari merancang busana hingga aksesoris-aksesoris yang akan digunakannya. Di sini para perancang harus bisa berpikir inovatif agar rancangannya bisa terlihat berbeda dari para perancang lain.

7. Musik
Para musisi haruslah memiliki ide yang kreatif dan inovatif saat ingin menciptakan sebuah lagu. Tidak hanya saat menciptakan lagunya saja tetapi saat lagu tersebut akan didistribusikan. Para musisi ini membutuhkan pemikiran kreatif dari orang lain mengenai cara mendistribusikan lagunya. Dengan begitu pesan dari musik yang diciptakan dapat dimengerti oleh para penikmat musik tersebut.

8. Game (Permainan Interaktif)
Di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini menjadikan game sebagai salah satu asupan pokok bagi beberapa orang. Biasanya game ini menyasar para anak-anak dan remaja. Untuk itu dibutuhkan pemikiran kreatif agar game tidak hanya sebagai sarana hiburan saja. Tetapi juga bisa menjadi sarana edukasi bagi para penggunanya. Dengan begitu game yang tadinya memiliki konotasi buruk, bisa merubah pandangan seseorang terhadap game tersebut. Sehingga game yang dimainkan oleh anak-anak dan remaja tersebut tidak membawa pengaruh yang buruk terhadap mereka.

9. Televisi (Broadcasting)
Di balik layar kaca memang terdapat orang-orang yang sangat kreatif dan inovatif dalam membuat acara untuk menghibur para penonton. Seperti menciptakan acara reality show, kuis, games, infotainment, dan masih banyak lagi bukanlah hal yang mudah. Tetapi di zaman sekarang ini semakin banyak acara yang kurang mendidik khususnya bagi anak-anak. Dilihat dari hal tersebut sangatlah penting untuk mencari sumber daya manusia yang memiliki ide kreatif untuk meluruskan hal itu. Diharapkan nantinya akan semakin banyak acara televisi yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan edukasi kepada para penontonnya.

10. Video, Film, dan Fotografi
Tentu saja sangat dibutuhkan orang yang memiliki kemampuan dan kreativitas di dalam bidang ini. Mulai dari pembuatan film atau video, pemotretan di bidang fotografi, hingga mengedit hasil dari ketiganya untuk kemudian disebarluaskan. Jika tidak memiliki ide yang kreatif maka film yang dihasilkan akan sangat monoton dan gambar yang dihasilkan akan terlihat biasa saja. Maka dari itu konsep ekonomi kreatif sangat dibutuhkan di dalam bidang ini. Konsep tersebut bisa dijadikan sebagai penunjang saat ingin memproduksi sebuah film atau video. Sehingga film yang dihasilkan akan terlihat lebih menarik.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Ekonomi Kreatif, Sejarah, Ciri, Manfaat, dan Contohnya"