Pengertian Debit, Kredit, dan Perbedaannya

Pengertian Debit dan Kredit
Debit dan Kredit

A. Pengertian Debit dan Kredit
Debit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah uang yang harus ditagih dari orang lain; piutang; catatan pada pos pembukuan yang menambah nilai aktiva atau mengurangi jumlah kewajiban; jumlah yang mengurangi deposito pemegang rekening pada banknya. Kata debit atau debet merupakan serapan dari bahasa Inggris, “debit”. Namun, secara etimologis kata debit berasal dari bahasa Latin “debere” yang artinya “berutang”.

Debit dan kredit adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia akuntansi keuangan. Debit diartikan sebagai pertambahan uang dalam tabungan atau rekening dan juga bisa diartikan sebagai pertambahan transaksi. Sedangkan kredit diartikan sebagai pengeluaran uang saat bertransaksi. Namun, istilah kredit lebih dikenal sebagai penyediaan uang atas kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan nasabahnya dan diharuskan melunasi pada jangka waktu tertentu.

Dalam akuntansi dengan sistem pembukuan pemasukan berganda (double-entry), pengertian debit adalah entri yang berada di sisi kiri yang mewakili penambahan aset (biaya) atau pengurangan kewajiban (pendapatan) pada neraca perusahaan. Debit diimbangi dengan kredit yang bekerja dalam arah yang berlawanan. Debit dan kredit dipakai dalam neraca dan neraca saldo yang harus disesuaikan untuk memastikan semua entri seimbang. Jadi, jumlah total debit harus sama dengan jumlah total kredit pada suatu neraca.

B. Perbedaan Debit dengan Kredit
1. Debit merupakan pencatatan pengurangan nominal uang, sementara kredit adalah pencatatan penambahan nominal uang dalam rekening.
2. Debit mengacu pada sisi kiri akun buku besar, sedangkan kredit berhubungan dengan sisi kanan akun buku besar.
3. Dalam akun rekening, penerima didebit sementara pemberi dikreditkan.
4. Apa pun yang masuk ke dalam rekening, didebit dalam akun neraca, sedangkan apa pun yang keluar dikreditkan.

C. Perbedaan Kartu Debit dan Kartu Kredit
Secara umum, tampilan fisik kartu debit dan kartu kredit terlihat sangat mirip. Pada kedua kartu tersebut terdapat nomor kartu 16 digit, tanggal kadaluarsa, dan kode nomor identifikasi pribadi (PIN). Adapun perbedaan dalam penggunaan antara kartu debit dan kartu kredit di antaranya
1. Kartu Debit
Dengan kartu debit, nasabah bank dapat menggunakan uang dengan menarik dana yang telah mereka setorkan sebelumnya ke bank. Salah satu contoh transaksi debit yang umum dilakukan oleh pihak bank terhadap rekening nasabahnya adalah ketika nasabah melakukan penarikan uang dari mesin ATM atau dari Bank. Bila menggunakan SMS banking, maka nasabah akan mendapatkan pemberitahuan transaksi melalui SMS yang menyebutkan telah terjadi transaksi debit. Berikut contoh notifikasi transaksi debit via SMS, <DEBIT Rp 65.760.000,00 pada rek 1 TB xxx 367 tgl 04/12/2021, jam 16:33:44- jika transaksi…> dan seterusnya.

2. Kartu Kredit
Berbeda halnya dengan kartu kredit. Dengan kartu kredit, nasabah dapat meminjam uang dari Bank penerbit kartu kredit hingga batas tertentu, baik untuk transaksi pembelian atau menarik uang tunai.

D. Penggunaan Debit dan Kredit Dalam Akuntansi
Terdapat nama masing-masing dari penggunaan debit serta kredit dalam akuntansi di antaranya,
1. Asset
Pertama ada istilah yang disebut dengan Asset. Asset ini sendiri merupakan harta yang berupa harta lancar dan tidak lancar. Harta lancar merupakan harta yang paling mudah dicairkan atau liquid. Beberapa akun liquid dalam aset lancar di antaranya ialah kas dan setara kas, piutang usaha, sewa dibayar di muka dan masih banyak lagi lainnya. Untuk aset tidak lancar ialah mesin, kendaraan dan peralatan kantor. Jadi ketika akun aset ini bertambah maka posisinya akan berada di debit.

2. Expenses (Beban)
Selanjutnya ada istilah expenses. Ini bisa diartikan sebagai beban atau pembelanjaan yang harus dilakukan agar bisnis terus berjalan. Untuk beban atau expenses ini juga ikut bertambah jika didebitkan dan berkurang jika dikreditkan.

3. Liabilitas dan Ekuitas
Selanjutnya ialah akun hutang dan ekuitas, sebagai contoh perusahaan Anda telah melakukan pinjaman kepada pihak Bank X sebesar Rp.50.000.000 untuk modal usaha.  Dari jurnal di atas diketahui bahwa kas bertambah sebesar Rp.50.000.000 dari pinjaman bank. Hubungan debit kredit ini bisa diumpamakan dengan sebab akibat.

4. Akumulasi
Terakhir yakni bagian dari aset tidak lancar yang bisa bertambah nilainya jika dikreditkan yakni akumulasi. Akumulasi ini nantinya di neraca akan mengurangi nilai dari aset tetap seperti kendaraan dan alat-alat. Dengan mencatat akumulasi dari kendaraan maupun alat – alat nantinya akan dengan mudah menilai apakah aset tersebut mengalami kerugian atau keuntungan saat dijual.

Dalam sebuah transaksi debit maupun kredit memang tidak terpisahkan. Mengetahui kedua hal ini secara lebih dalam akan sangat membantu untuk melakukan pembukuan. Ini adalah dasar untuk membuat sebuah jurnal. Jika sedang mengelola sebuah bisnis atau hanya sekedar untuk mengatur keuangan. Pengetahuan semacam ini sangatlah penting.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Debit, Kredit, dan Perbedaannya"