Pengertian Industri Non Ekstraktif, Bentuk, Tujuan, Ciri, Manfaat, dan Contohnya

Pengertian Industri Non Ekstraktif
Industri Non Ekstraktif

A. Pengertian Industri Non Ekstraktif
Berdasarkan tempat bahan bakunya, industri diklasifikasikan menjadi industri ekstraktif, industri non ekstraktif, dan industri fasilitatif. Industri non ekstraktif adalah industri yang bahan bakunya terdapat di tempat lain selain di alam sekitar, baik hasil olahan maupun masih berupa bahan mentah. Dengannya, industri jenis ini mampu memberikan peluang atau keuntungan pada industri lain yang menyediakan atau memasok bahan baku bagi industri tersebut.

B. Bentuk Industri Non Ekstraktif
Industri non ekstraktif dibagi menjadi dua bentuk di antaranya,
1. Industri reproduktif, yaitu industri yang bahan bakunya bisa diperbaharui (seperti sumber daya alam yang dapat diperbaharui) ketika sudah habis, terutama melalui kegiatan seperti yang terdapat dalam industri ekstraktif.
2. Industri manufaktur, merupakan industri yang mengolah bahan baku di mana hasil industri ini masih digunakan oleh industri lainnya.

C. Tujuan Industri Non Ekstraktif
Industri non ekstraktif memiliki beberapa tujuan di antaranya,
1. Membuka lapangan pekerjaan
2. Menambah keuntungan
3. Menyediakan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan manusia
4. Menyediakan bahan baku bagi industri lainnya

D. Ciri Industri Non Ekstraktif
Karakteristik yang dimiliki industri non ekstraktif di antaranya,
1. Hasilnya digunakan untuk keperluan industri yang lain
Pada industri non ekstraktif biasanya perusahaan akan menghasilkan produk yang bisa digunakan untuk kebutuhan industri lain dalam membuat barang yang akan dijual ke harga pasar. Maka dari itu industri ini cukup penting dalam dunia bisnis karena sifatnya yang berputar pada siklus kegiatan ekonomi, yaitu saling memerlukan bahan maupun barang dengan industri lainnya.

2. Bahan baku diperoleh dari perusahaan atau industri lainnya
Ciri yang cukup menonjol dari industri non ekstraktif juga terlihat jelas dari bahan baku yang perusahaan butuhkan. Biasanya bisnis industri ini membutuhkan bahan baku dari perusahaan lain dan mengolahnya menjadi produk yang dapat dijual kembali. Oleh karena itu industri non ekstraktif di sebut pula sebagai industri manufaktur yang melakukan pengolahan proses produksi untuk menghasilkan barang yang akan dijual.

3. Hasil industri ekstraktif bersifat barang setengah jadi maupun barang jadi
Sebagai informasi bahwa pada industri ekstraktif tidak semua barang yang dihasilkan berwujud dalam bentuk barang jadi. Akan tetapi pada bisnis ini bisa pula menghasilkan barang setengah jadi yang nantinya dapat dimanfaatkan atau digunakan lagi oleh perusahaan lain yang membutuhkan.

E. Manfaat Industri Non Ekstraktif
1. Menyediakan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan manusia
Industri non ekstraktif yang terbentuk dari dua jenis bisnis manufaktur dan reproduktif ini memang pada dasarnya mampu menyediakan berbagai alternatif untuk memenuhi arti kebutuhan hidup manusia. Hal ini dapat dijelaskan atau dibuktikan dari hasil produksi industri non ekstraktif yang mampu memberikan banyak kemudahan bagi konsumen-konsumen ataupun perusahaan lain dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

2. Menyediakan bahan baku bagi industri lainnya
Seperti yang sudah dijelaskan sebelum-sebelumnya, bahwa industri non ekstraktif memang bisa menyediakan bahan baku untuk industri lain. Karena pada industri non ekstraktif barang yang dihasilkan berupa dua macam yaitu barang setengah jadi maupun barang jadi. Sehingga dengan produk-produk tersebut perusahaan lain dapat mengambil produk setengah jadi dari industri non ekstraktif dan di olahnya lagi menjadi produk yang akan dibentuknya.

Proses ini tentunya memudahkan perusahaan lain dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok atau utama dalam proses produksi mereka. Sekaligus memberikan waktu yang lebih cepat untuk proses produksi karena bahan yang diperlukan dapat ditemukan dengan lebih mudah.

3. Memajukan potensi pengusaha dalam negeri
Potensi atau kemampuan pengusaha dalam negeri dapat meningkat dengan lebih bagus melalui industri non ekstraktif ini. Sebetulnya potensi tersebut dapat meningkat dengan adanya bisnis di suatu wilayah atau negara. Hal ini dikarenakan dengan bisnis seseorang dapat merencanakan segala hal dengan lebih fokus dan selalu mencari ide-ide terbaik untuk mengembangkan bisnis yang sudah dibangunnya. Secara tidak langsung kemampuan para pengusaha akan lebih terasah dan meningkat dengan sangat baik.

4. Menambah keuntungan negara
Sudah pasti keuntungan suatu negara dapat terus meningkat dengan adanya suatu industri di dalamnya. Karena negara tanpa sebuah wirausaha akan mati perekonomian. Hal ini disebabkan dengan adanya bisnis atau industri kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan baik dan berdampak baik pada berbagai bidang atau sektor. Bahkan industri dapat pula menambah sumber devisa bagi suatu negara apabila kegiatan bisnisnya bisa sampai dunia internasional dan bergerak lebih luas lagi.

5. Membuka lapangan pekerjaan
Dengan adanya industri maka suatu wilayah dapat memberikan kesempatan bagi para usia yang tergolong dalam tenaga kerja yang belum memperoleh pekerjaan. Hal ini karena dunia industri membuka lebar lapangan pekerjaan untuk banyak orang, karena industri tanpa karyawan tidak akan berjalan dengan maksimal walaupun sudah ada banyak mesin canggih yang bisa digunakan. Namun tenaga manusia tetap menjadi hal utama yang diperlukan untuk penyelesaian proses produksi itu sendiri.

6. Mengurangi jumlah pengangguran
Jumlah pengangguran di suatu daerah atau negara dapat berkurang dengan lebih banyak karena adanya industri. Karena industri memberikan kesempatan bagi siapa saja yang membutuhkan pekerjaan dengan adanya lapangan kerja yang dibuka selebar-lebarnya.

F. Contoh Industri Non-Ekstraktif
1. Industri kayu lapis
Industri kayu lapis merupakan salah satu contoh industri non ekstraktif yang mana pada proses bisnisnya melakukan pengolahan dari kayu pohon yang kemudian dipotong-potong menjadi kayu. Sebagai informasi bahwa hasil dari industri non ekstraktif yang satu umumnya dipakai perusahaan atau industri lain untuk memenuhi proses produksinya sendiri yaitu seperti pembuatan mebel.

2. Industri pemintalan kapas
Kapas adalah barang yang pastinya tidak asing bagi banyak orang. Kapas juga dibutuhkan untuk keperluan medis, kecantikan, dan lain sebagainya. Sebagai informasi bahwa kapas ini termasuk salah satu contoh industri non ekstraktif. Proses produksi dari industri pemintalan kapas yaitu pengolahan bahan baku kapas menjadi benang. Biasanya hasil dari industri ini akan dipakai juga untuk bisnis lain yaitu sebagai bahan baku dalam pembuatan kain.

3. Industri pengolahan logam
Industri pengolahan logam termasuk salah satu contoh industri non ekstraktif. Umumnya pada bisnis ini akan dilakukan proses produksi hingga memperoleh barang jadi dan lebih sering hasil produknya digunakan untuk keperluan rumah tangga. Contoh produk dari hasil pengolahan logam di antaranya yaitu perabotan memasak mulai dari panci, alat penggorengan bahkan sampai penutup atap rumah.

4. Industri garmen
Kata garmen pasti sudah tidak asing lagi untuk didengar. Bahkan garmen juga sudah menjadi jurusan di suatu sekolah. Garmen pada dasarnya berhubungan pakaian jadi sehingga sangat erat kaitannya dengan jahit menjahit. Industri garmen termasuk salah satu contoh industri non ekstraktif karena pada bisnis ini membutuhkan bahan baku dari tempat lain yang asalnya dari industri tekstil.

Bahkan pada saat produk sudah dihasilkan maka bisa digunakan atau dimanfaatkan industri lain dan dijualnya dengan konsep maupun ide-ide yang lebih cemerlang. Melalui proses ini bisa disimpulkan bahwa industri non ekstraktif dengan industri lainnya pada dasarnya dapat memberikan kemudahan satu sama lain dan melakukan kegiatan ekonomi dengan lebih baik.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Industri Non Ekstraktif, Bentuk, Tujuan, Ciri, Manfaat, dan Contohnya"