Pengertian Hukum Permintaan dan Penawaran, serta Penentuan Harga Keseimbangan

Table of Contents
Pengertian Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum Permintaan dan Penawaran

A. Pengertian Hukum Permintaan dan Penawaran

Hukum permintaan dan penawaran merupakan teori yang menjelaskan tentang interaksi atau transaksi antara penjual yang menjual sebuah barang dan pembeli yang menginginkan barang tersebut. Teori ini dibuat untuk mendefinisikan pengaruh keinginan atas suatu produk atau barang tertentu terhadap harga jual produk tersebut.

Hukum ini merupakan salah satu hukum dasar dalam dunia perekonomian. Dalam kehidupan nyata permintaan dan penawaran merupakan dua hal yang saling berlawanan hingga nantinya pasar akan menemukan harga yang seimbang. Berikut beberapa proposisi atau pernyataan dari hukum permintaan dan penawaran di antaranya,
1. Saat penawaran meningkat. Jika penawaran terhadap suatu barang meningkat, maka harga yang ditawarkan akan semakin tinggi.
2. Ketika penawaran menurun. Jika penawaran terhadap suatu barang menurun, maka harga yang ditawarkan akan semakin rendah.
3. Saat permintaan meningkat. Jika harga suatu produk sedang rendah, maka jumlah produk yang diminta akan bertambah.
4. Ketika permintaan menurun. Jika harga suatu produk naik, maka jumlah produk yang diminta akan menurun.

Keempat proposisi tersebut saling berlawanan hal ini dibutuhkan agar tercapainya suatu keseimbangan harga.

B. Permintaan dan Penawaran

Pengertian Permintaan (Demand)
Permintaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perbuatan (hal dan sebagainya) meminta; apa yang diminta. Sementara permintaan (demand) dalam ilmu ekonomi adalah suatu proses dalam meminta sesuatu atau sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.

Permintaan dalam hal ini berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Biasanya, tinggi permintaan akan mempengaruhi harga. Sebaliknya, rendahnya permintaan juga akan membuat harga semakin rendah.

Permintaan Menurut Para Ahli
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), permintaan adalah jumlah barang ekonomi yang pembelinya bersedia membeli pada tingkat harga, waktu, dan pasar tertentu (demand).
2. Wikipedia, permintaan adalah suatu proses dalam meminta sesuatu atau sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.

Hukum Permintaan (Demand)
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Jika harga naik, jumlah barang yang diminta akan menurun, dan jika harga rendah maka jumlah barang yang diminta akan meningkat. Hukum permintaan tidak bersifat mutlak, namun memiliki sifat mutlak dalam kondisi ceteris paribus (faktor-faktor lain yang dianggap tetap).

Hukum permintaan berbunyi:
Semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

Faktor yang Memengaruhi Permintaan (Demand)
1. Harga barang substitusi (pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaus adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaus lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaus lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.

2. Harga barang komplementer (pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.

3. Jumlah pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.

4. Selera konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.

5. Intensitas kebutuhan konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.

6. Perkiraan harga pada masa depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antre di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.

7. Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

Jenis Permintaan (Demand)
Ada bermacam-macam permintaan yang dikelompokkan berdasarkan daya beli dan jumlah peminta/konsumen.
1. Berdasarkan Daya Beli. Permintaan berdasarkan daya beli ada tiga macam di antaranya,
a. Permintaan absolut, yaitu permintaan yang tidak disertai daya beli atau permintaan yang tidak disertai dengan kemampuan membeli. Jadi, hanya sekedar menginginkan tapi tidak mampu membeli.
b. Permintaan potensial, yaitu permintaan yang disertai daya beli, tetapi belum digunakan untuk membeli barang atau jasa yang diinginkan.
c. Permintaan efektif, yaitu permintaan yang disertai daya beli dan sudah digunakan untuk membeli barang atau jasa yang diinginkan.

2. Berdasarkan Jumlah Peminta/Konsumen. Permintaan berdasarkan jumlah peminta/konsumen ada dua macam di antaranya,
a. Permintaan individu, yaitu permintaan yang berasal dari seseorang, misalnya permintaan dari Indra, permintaan dari Nyonya Ani.
b. Permintaan kolektif/pasar, yaitu permintaan yang merupakan kumpulan permintaan individu.

Kurva Permintaan
Kurva Permintaan
Kurva Permintaan
Pengertian Penawaran (Supply)
Penawaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses, cara, perbuatan menawari atau menawarkan. Dalam ilmu ekonomi, penawaran adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit.

Dari penawaran akan dapat digunakan sebagai perkiraan harga yang berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan dalam pasar yang kompetitif. Untuk lebih jelasnya berikut pengertian penawaran menurut para ahli di antaranya,
1. Gregory Mankiw (2000), penawaran adalah kuantitas yang ditawarkan berhubungan positif dengan harga barang. Kuantitas yang ditawarkan meningkat ketika harga meningkat dan menurun ketika harga menurun. Hubungan antara harga dan kuantitas yang ditawarkan ini dinamakan hukum penawaran (law of supply) dengan menganggap hal lainnya sama, ketika harga barang meningkat, maka kuantitas barang tersebut yang ditawarkan akan meningkat.
2. T.Gilarso (2003), penawaran adalah jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada pelbagai kemungkinan harga selama jangka waktu tertentu, ceteris paribus. Dari perumusan tersebut dapat dilihat bahwa pengertian penawaran menunjuk pada hubungan fungsional antara jumlah yang mau dijual (Qs) dan harga per satuan (P). Berapa jumlah barang yang ditawarkan atau mau dijual dipengaruhi oleh harga barang bersangkutan.

Hukum Penawaran (Supply)
Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga secara berbanding lurus. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi: "Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.” Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

Faktor Memengaruhi Penawaran (Supply)
Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran di antaranya,
1. Harga barang itu sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika harga barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.

2. Harga barang pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.

3. Biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.

4. Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.

5. Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.

6. Perkiraan harga pada masa depan
Perkiraan harga pada masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.

Jenis Penawaran
1. Penawaran Individu, adalah jumlah barang dan/atau jasa yang ditawarkan seorang penjual atau produsen pada waktu, tempat dan satuan harga tertentu.
2. Penawaran Pasar, adalah jumlah barang dan/atau jasa yang ditawarkan sekelompok penjual atau beberapa orang produsen pada waktu, tempat dan satuan harga tertentu.

Kurva Penawaran
Sama halnya dengan Seperti permintaan, hubungan antara harga sebuah barang dengan kuantitas yang ditawarkan dapat digambarkan dalam bentuk kurva penawaran. Kurva yang menghubungkan harga dengan kuantitas yang ditawarkan dinamakan kurva penawaran (Gregory Mankiw, 2000).
Kurva Penawaran
Kurva Penawaran

C. Penentuan Harga Keseimbangan (Equilibrium)

Harga adalah suatu nilai yang dinyatakan dengan mata uang atau bisa juga diartikan tukar suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Harga barang biasanya ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut. Syarat agar barang memiliki harga di antaranya,
1. Memiliki nilai kegunaan
2. Jumlah terbatas
 
1. Proses Terbentuknya Harga Barang di Pasar
Harga barang di pasar atau harga pasar terbentuk karena adanya proses tawar menawar antara calon pembeli yang memiliki harga subyektif dengan calon penjual yang memiliki harga subyektif penjual. Hal ini terjadi karena masing-masing mempunyai harga subyektif berbeda. Harga yang terjadi karena kesepakatan antara pihak penjual dan pihak pembeli disebut dengan harga pasar.
 
2. Harga Keseimbangan (Ekuilibrium)
Harga keseimbangan adalah suatu tingkat, harga, ketika jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta. Terbentuknya harga pasar sebagai titik pertemuan antara permintaan dan penawaran dapat digambarkan dengan menggunakan tabel dan grafik keadaan seimbang itu disebut equilibrium.

3. Hubungan Antara Permintaan dan Penawaran serta Ekuilibrium
Misalkan baju yang dijual telah dijual dengan harga yang telah ditetapkan berdasarkan penelitian pasar sebesar Rp 40.000 maka jumlah baju yang di produksi untuk ditawarkan sebesar 8 potong. Penelitian pasar tersebut didasarkan bahwa untuk mencapai harga yang Rp 40.000 maka jumlah yang produsen tawarkan hanya 8 potong, bila harganya bisa melebihi Rp 40.000 maka jumlah potong baju yang ditawarkan akan naik pula sesuai hukum penawaran. Tetapi bila ternyata permintaan baju tersebut lebih dari 8 orang maka sesuai hukum permintaan maka harga baju tersebut pasti akan naik dengan sendirinya mengingat stoknya hanya 8 potong sementara permintaannya lebih dari itu.

Bila pada suatu saat jumlah permintaan (D) dengan penawaran bertemu , yakni pada suatu titik perpotongan , maka kondisi tersebut adalah kondisi ideal di mana jumlah barang yang diproduksi untuk ditawarkan sama dengan jumlah dari permintaan terhadap barang tersebut. Kondisi ekonomi ini disebut dalam keadaan equilibrium. Pada titik ini alokasi dari pemakaian sumber daya untuk menghasilkan barang adalah optimum efisien karena seluruh jumlah barang/jasa yang diproduksi pas sekali dengan jumlah permintaan barang oleh pasar.

Di dalam dunia nyata kondisi seperti ini di mana jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran tidak pernah terjadi dan hanya bersifat teoritis.
 
4. Disekuilibrium
Yang dimaksud dengan disekuilibrium adalah keadaan di mana kondisi harga tidak ketemu pada titik ekuilibrium yaitu pada titik P* dan Q*. Ada beberapa jenis kondisi disekuilibrium di antaranya,
a. Kelebihan Penawaran
Yang dimaksud dengan kelebihan penawaran adalah suatu kondisi di mana penetapan suatu harga (P1) mengakibatkan kuantitas penawaran (Q2) menjadi lebih besar dari kuantitas permintaan yang sebenarnya (Q1). Ini mengakibatkan terjadinya inefisiensi dalam hal pengalokasian sumber ekonomi karena harga ideal sebenarnya adalah menuju lebih kecil dari yang ditetapkan.

b. Kelebihan Permintaan
Yang dimaksud dengan kelebihan permintaan adalah suatu kondisi di mana dengan penetapan harga seharga P1 mengakibatkan kuantitas permintaan (Q2) lebih besar dari pada kuantitas penawaran (Q1) sehingga terjadi pengalokasian sumber ekonomi yang tidak optimum karena kuantitas yang sebenarnya diminta pasar lebih besar dari yang ditawarkan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment