Pengertian Kebudayaan Daerah, Macam, dan Contohnya

Pengertian Kebudayaan Daerah
Kebudayaan Daerah

A. Pengertian Kebudayaan Daerah
Kebudayaan daerah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kebudayaan yang hidup dalam suatu wilayah bagian suatu negara yang merupakan daerah suatu suku bangsa tertentu. Kebudayaan daerah sering juga disebut kebudayaan tradisional yaitu suatu kebiasaan dalam wilayah/daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun dari generasi terdahulu pada generasi berikutnya dalam ruang lingkup daerah.

Kebudayaan daerah merupakan kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu dan merupakan suatu warisan budaya untuk daerah tersebut yang mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dari yang lainnya. Budaya tradisi (daerah) juga dapat diartikan sebagai penentu norma dalam perilaku yang teratur, serta merupakan kesenian verbal pada umumnya untuk meneruskan kebiasaan dan nilai-nilai budaya daerah (bangsa).

Budaya Daerah Menurut Para Ahli
Koentjaraningrat, kebudayaan daerah sama dengan konsep suku bangsa. Suatu kebudayaan tidak terlepas dari pola kegiatan masyarakat. Keragaman budaya daerah bergantung pada faktor geografis. Semakin besar wilayahnya, maka semakin kompleks perbedaan kebudayaan satu dengan yang lain. Jika kita melihat dari ujung pulau Sumatera sampai ke pulau Irian tercatat sekitar 300 suku bangsa dengan bahasa, adat-istiadat, dan agama yang berbeda.

B. Macam Kebudayaan Daerah
Menurut Van Leur terdapat 10 macam kebudayaan asli Indonesia di antaranya,
1. Kemampuan Berlayar, menurut teori pada umumnya, bangsa Indonesia berasal dari Vietnam sebagai daerah kedua, sebelumnya dari Tiongkok selatan penyebarannya tentulah mempergunakan tata pelayaran. Daerah yang dijelajahinya sampai pada Madagaskar. Sangat mungkin untuk jarak dekat dilakukan dengan menggunakan rakit sederhana, sedangkan jarak jauh menggunakan perahu yang bercadik.
2. Kepandaian Bersawah, budaya bersawah telah dikenal sejak zaman neolitikum. Kemudian di perbaharui dengan kebudayaan perunggu, sehingga pengolahan sawah lebih intesif.
3. Astronomi, pengetahuan perbintangan (astronomi) secara sederhana telah dikenal dalam hubungannya untuk pelayaran demi mengenal arah, atau pun untuk pertanian. Untuk pelayaran dipergunakan Gubug Penceng (Zuider Kruis) guna tahu arah selatan, sedangkan untuk pertanian di kenal Bintang Waluku (Grote Beer) yang bila sudah tampak waktu tertentu berarti dimulainya melakukan cocok tanam di sawah.
4. Mengatur Masyarakat, adanya pimpinan terpilih dari masyarakat (primus inter pares). Orang mempunyai kemampuan paling baik di antara masyarakat yang ada.
5. Sistem Macapat, macapat berarti cara yang didasarkan pada jumlah empat dalam pengaturan masyarakat. Pemimpin berada di tengah antara Barat, Timur, Selatan, dan Utara. Pada masa sekarang dikonsepkan sebagai alun-alun yang terdapat semua daerah.
6. Wayang, wayang pada mulanya merupakan sarana untuk upacara kepercayaan. Nenek moyang yang telah meninggal dibuatkan arca perwujudan. Boneka perwujudan dimainkan dengan iringan cerita dan nasehat.
7. Gamelan, gamelan merupakan perlengkapan peralatan dalam upacara adat.
8. Batik, seni batik dibuat pada kain putih dengan mempergunakan canting sebagai alat tulisnya, sehingga diperoleh batik tulis. Kebudayaan batik terdapat pada semua daerah dengan motif berbeda.
9. Seni Logam, kerajinan logam sejalan dengan budaya batik dan budaya gamelan sebagai sarana dua macam sarana tersebut.
10. Perdagangan, perdagangan pada daerah-daerah kebudayaan dengan pola sama yaitu sistem barter.

C. Contoh Kebudayaan Daerah
Beberapa budaya daerah yang ada di Indonesia di antaranya,
1. Wayang golek dari Jawa Barat
2. Jaipong dari Jawa Barat
3. Degung dari Jawa Barat
4. Reog Ponorogo dari Jawa Timur
5. Ondel-ondel dari Jakarta
6. Lengger dari Jawa Tengah
7. Lagu Lir-ilir dari Jawa Tengah
8. Macapat dari Jawa Tengah
9. Tari Seudati dari Nangroe Aceh Darussalam
10. Tari Sekapur Sirih dari Jambi
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Kebudayaan Daerah, Macam, dan Contohnya"