Pengertian Integrasi Kebudayaan, Unsur, Faktor, dan Contohnya

Pengertian Integrasi Kebudayaan
Integrasi Kebudayaan

A. Pengertian Integrasi Kebudayaan
Integrasi dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Sementara kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat; keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya. Demikian berdasarkan istilah integrasi kebudayaan adalah bersatunya atau berbaurnya dua kebudayaan atau lebih yang berbeda hingga menjadi kesatuan yang utuh.

Integrasi kebudayaan merupakan satu proses penyesuaian antara beberapa jenis kebudayaan yang berbeda sehingga dapat mencapai suatu kesesuaian dan keharmonisan yang berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Integrasi kebudayaan ini juga termasuk bentuk pertukaran kebudayaan di mana kelompok-kelompok yang berbeda mulai beradaptasi di lingkungan yang memiliki kebudayaan, kepercayaan, cara perilaku dan adat yang berbeda tanpa mengorbankan identitas karakter kebudayaan mereka sendiri.

Kemauan untuk melakukan integrasi merupakan hal sangat penting untuk kelangsungan dalam kehidupan sosial masyarakat. Alasan dilakukannya suatu bentuk integrasi sosial budaya merupakan salah satu cara untuk menghindari konflik atau mengendalikan konflik atas suatu perubahan yang terjadi. Hal-hal yang berkaitan dengan integrasi budaya antara lain, bahasa, penggunaan peralatan dan teknologi, sumber mata pencaharian, organisasi sosial, ilmu pengetahuan, kesenian, serta kepercayaan (agama). Integrasi budaya ditandai dengan adanya suatu keadaan yang menggambarkan suatu keserasian hubungan dan fungsi di antara komponen budaya yang berbeda dalam suatu masyarakat.

B. Unsur Integrasi Kebudayaan
Unsur-unsur integrasi kebudayaan adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi atau hal yang dapat berperan penting dan memiliki fungsinya masing-masing dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa unsur integrasi kebudayaan di antaranya,
1. Unsur Bahasa, perbedaan bahasa ini adalah salah satu unsur penting dalam terjadinya integrasi kebudayaan. Perbedaan bahasa tidak selayaknya menjadi hambatan dalam proses terjadinya integrasi kebudayaan dan bisa menjadi salah satu kekuatan terbesar Bangsa Indonesia itu sendiri.
2. Unsur Peralatan Hidup dan Teknologi, unsur ini sangat esensial karena di manapun kita berada dan di manapun kita berpindah atau bergesekan dengan budaya-budaya baru, peralatan hidup dan teknologi akan mengalami beberapa penyesuaian yang memang cocok dan sesuai dengan kondisi di lingkungan yang baru.
3. Unsur Ekonomi dan Pencaharian Hidup, unsur ini bisa dilihat dari apa yang telah diimplemetasikan etnis Tionghoa di Indonesia dengan caranya “berhitung” dan mencari sumber pencaharian hidup. Terkadang, integrasi kebudayaan tidak terlihat secara kasat mata dan harus benar-benar diperhatikan baru dapat kita memahami.
4. Unsur Kemasyarakatan dan Organisasi Sosial, unsur ini dapat dilihat apabila ada gesekan pada saat suatu perusahaan membangun pabrik di daerah lingkungan warga desa. Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana budaya masyarakat dan organisasi sosial yang ada sebelum dan setelah adanya pembangunan pabrik tersebut. Kedua belah pihak harus secara langsung atau tidak langsung menyesuaikan diri untuk hidup berdampingan dan dengan fungsinya masing-masing.
5. Unsur Ilmu Pengetahuan dan Kesenian, adalah salah satu unsur penting yang ada di dalam unsur integrasi kebudayaan. Ilmu pengetahuan dalam hal ini adalah wawasan yang luas adalah kunci terpenting dalam terbentuknya integrasi kebudayaan. Tanpa wawasan yang luas, kita tidak akan pernah mengerti dan memahami bagaimana berinteraksi dengan kelompok-kelompok yang berbeda nilai, adat istiadat, kepercayaan dan juga kebiasaan dari kita.
6. Unsur Kepercayaan dan Agama, unsur kepercayaan dan agama juga menjadi salah satu kaitan penting dalam integrasi kebudayaan. Khususnya pada negara Indonesia, yang kental dan diliputi oleh segala jenis budaya, keagamaan dan kepercayaan.

C. Faktor Integrasi Budaya
Faktor pendorong dan penghambat terjadinya integrasi budaya di masyarakat di antaranya,
1. Faktor Pendorong
a. Faktor internal
a) Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
b) Tuntutan kebutuhan
c) Jiwa dan semangat gotong-royong

b. Faktor External
a) Tuntutan perkembangan zaman
b) Persamaan kebudayaan
c) Terbentuknya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
d) Persamaan visi, misi, dan tujuan
e) Sikap toleransi
f) Adanya konsensus nilai
g) Adanya tantangan dari luar

c. Homogenitas Kelompok, dalam masyarakat yang kemajemukannya sangat rendah,sehingga integrasi sosial akan mudah dicapai.
d. Mobilitas Geografis, adaptasi sangat diperlukan mempercepat integrasi sosial.
e. Efektivitas Komunikasi, komunikasi yang efektif akan mempercepat integrasi sosial.  

2. Faktor Penghambat
a. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beranekaragam) yang memungkinkan adanya perbedaan kebudayaan, bahasa, agama, ras dan suku bangsa.
b. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun kontak tidak langsung. Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak tidak langsung, antara lain melalui media cetak atau media elektronik.
c. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
d. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sehingga mereka merasa enggan untuk mengakui keberadaan suku bangsa yang lain.
e. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
f. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

D. Contoh Integrasi Budaya
Adapun untuk beragam contoh intergrasi budaya di antaranya,
1. Pernikahan Antar Suku, salah satu cara untuk menggabungkan dua kebudayaan yang berbeda ialah dengan menikahkan keturunan antara suku satu dengan yang lain. Hal ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antar suku. Kebiasaan ini secara tidak sadar akan menimbulkan kebudayaan baru yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Masjid Menara Kudus, salah satu contoh bentuk perpaduan dua budaya adalah bangunan masjid Kudus. Masjid ini merupakan hasil alkulturasi budaya Hindu-Budha yang digunakan sebagai sarana dakwah agama Islam. Arsitek yang digunakan untuk membangun masjid ini disesuaikan dengan kebudayaan yang ada di daerah tersebut, salah satu tujuannya ialah untuk menarik perhatian masyarakat.
3. Musik Dangdut, musik dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memadukan beberapa genre musik yang berkembang di Indonesia. Musik ini menggabungkan beberapa jenis musik yaitu, India (Bollywod), Melayu, dan Arab. Hal tersebut dapat jelas kita lihat pada era tahun 90-an banyak lagu India yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
4. Penggunaan Kosa Kata, bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa merupakan bahasa yang dipengaruhi oleh bahasa Belanda. Berdasarkan sejarah negara Indonesia di jajah dalam jangka waktu yang lama. Kebiasaan penggunaan bahasa tersebut banyak kata yang merupakan serapan dari bahasa Belanda.
5. Kenduri, merupakan budaya yang tidak bisa terpisahkan dari kebudayaan Jawa. Berdasarkan sejarah negara Indonesia memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme. Awalnya kenduri bertujuan untuk melakukan sesembahan kepada roh-roh atau benda yang dijadikan kepercayaan. Seiring berjalannya waktu terdapat perubahan budaya dengan datangnya agama Islam yang dibawa oleh para wali di Tanah Jawa. Para wali menggunakan kebiasaan tersebut untuk mengenalkan Islam.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Integrasi Kebudayaan, Unsur, Faktor, dan Contohnya"