Pengertian Flu Babi, Asal Mula, Penyebab, Gejala, Vaksinasi, dan Pencegahannya

Table of Contents
Pengertian Flu Babi
Flu Babi

A. Pengertian Flu Babi

Flu babi (swine influenza) adalah kasus-kasus influenza yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus A. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia.

Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 Amerika Serikat, hanya subtipe H1N1 lazim ditemukan di populasi babi sebelum tahun 1998. Namun sejak akhir Agusuts 1998, subtipe H3N2 telah diisolasi juga dari babi.

B. Asal Mula Flu Babi

Pada 5 Februari 1976, tentara di Fort Dix, Amerika Serikat menyatakan dirinya kelelahan dan lemah, kemudian meninggal dunia keesokannya. Dokter menyatakan kematiannya itu disebabkan oleh virus ini sebagaimana yang terjadi pada tahun 1918. Presiden kala itu, Gerald Ford, diminta untuk mengarahkan rakyatnya disuntik dengan vaksin, tetapi rencana itu dibatalkan. Pada 20 Agustus 2007, virus ini menjangkiti seorang warga di pulau Luzon, Filipina.

C. Penyebab Flu Babi

Flu babi disebabkan oleh virus influenza H1N1. Sama seperti virus influenza lainnya, virus tersebut akan menyerang sel-sel pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Perlu dicatat, virus ini tidak bisa menyebar melalui konsumsi daging babi.

Cara penularan virus H1N1 mirip dengan virus influenza lain, yaitu jika terhirup droplet dari penderita yang bersin atau batuk. Penularan juga bisa terjadi jika droplet yang mengandung virus menempel di mata, hidung, serta mulut seseorang yang sehat.

Setelah WHO menyatakan pandemi infeksi H1N1 berakhir, virus H1N1 dianggap sebagai flu musiman dan dianggap hampir mirip dengan flu biasa. Saat menjadi pandemik, flu babi sering terjadi pada anak-anak, dan orang dewasa muda. Selain itu, risiko tertular flu babi akan meningkat jika seseorang berada di daerah wabah.

Pada beberapa orang, flu babi biasanya akan menimbulkan gejala yang ringan hingga sedang. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya komplikasi dan memberatnya gejala dan keluhan akibat flu babi, yaitu:
a. Berusia di bawah 5 tahun atau di atas 65 tahun
b. Sedang hamil
c. Menderita penyakit kronis, seperti asma, penyakit jantung, atau diabetes
d. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS
e. Menjalani pengobatan menggunakan aspirin jangka panjang, terutama jika berusia di bawah 19 tahun
f. Menderita obesitas

D. Gejala Flu Babi

Masa inkubasi virus flu babi (waktu dari terpapar virus sampai timbul gejala) adalah sekitar 1–4 hari. Flu babi memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa, sehingga keduanya sulit dibedakan. Gejala yang bisa muncul pada flu babi di antaranya,
1. Demam
2. Kelelahan
3. Pegal-pegal
4. Sakit kepala
5. Pilek dan hidung tersumbat
6. Mata merah dan berair
7. Sakit tenggorokan
8. Ruam pada kulit
9. Diare
10. Mual dan muntah
11. Batuk
12. Sesak napas

E. Vaksinasi dan Pencegahan Flu Babi

Langkah utama untuk menghindari flu babi adalah dengan mendapatkan vaksin influenza. Vaksin yang umumnya dianjurkan satu kali dalam setahun ini akan membantu dalam membangun pertahanan tubuh terhadap virus H1N1.

Selain vaksin, ada beberapa cara sederhana yang bisa diterapkan untuk mencegah penularan dan penyebaran flu babi di antaranya,
1. Tetap tinggal di rumah jika sedang sakit.
2. Tidak bepergian ke daerah yang sedang memiliki kasus flu babi.
3. Rutin cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang memiliki kandungan alkohol 70%.
4. Tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin atau batuk kemudian buanglah tisu ke tempat sampah usai digunakan.
5. Hindari kontak langsung dengan penderita flu babi.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment