Pengertian Resiprositas, Konsep, Syarat, dan Jenisnya
Resiprositas |
A. Pengertian Resiprositas
Resiprositas berasal dari bahasa Inggris reciprocity yang artinya hubungan timbal balik. Resiprositas merupakan bentuk pertukaran yang dilakukan secara perseorangan/kelompok akibat adanya timbal balik dalam hubungan bermasyarakat sehingga menciptakan kelanggengan antar terikatnya jaringan sosial yang telah dibentuk.
Resiprositas Menurut Para Ahli
1. Polanyi (1998), resiprositas merupakan suatu pertukaran timbal balik yang dilakukan masyarakat itu dengan secara individu atau antar kelompok di dalam lingkungan sosial yang tercipta.
2. Dalton, resiprositas merupakan pola pertukaran sosial ekonomi yang terdapat di dalam masyarakat ialah sebagai akibat daripada terbentuknya kewajiban sosial yang dilakukan oleh suatu kelompok/individu yang melakukan kerja sama.
B. Konsep Resiprositas
Konsep resiprositas adalah adanya hubungan simetris sebagai syarat timbulnya aktivitas resiprositas. Karakteristik lain yang menjadi syarat sekelompok individu atau beberapa kelompok bisa atau dapat melakukan aktivitas resiprositas ini merupakan adanya hubungan personal di antara mereka. Sebaliknya hubungan impersonal tidak bisa menjamin berlakunya resiprositas karena interaksi antar pelaku kerja sama resiprositas ini sangat rendah, sehingga pengingkaran juga semakin mudah muncul.
Proses resiprositas tidak terbentuk dalam waktu singkat, tetapi melalui proses yang panjang. Proses tersebut dapat berlangsung sepanjang hidupnya individu di dalam masyarakat, bahkan mungkin sampai itu diteruskan anak keturunannya. Seorang petani, misalnya sejak kecil dia mewakili orang tuanya ikut gotong royong mencangkul di sawah tetangga, setelah itu pada saat besar dan kawin dia menjalin hubungan kerja sama gotong royong itu dengan tetangganya dan juga keturunan mereka. Kelak pada saat dia sudah mati, kerja sama itu tetap diteruskan anak keturunan mereka.
C. Syarat Resiprositas
Syarat terbentuknya resiprositas dalam kehidupan masyarakat di antaranya,
1. Terdapatnya Hubungan Timbal Balik yang Menguntungkan, pada dasarnya prinsip terbentuknya resiprositas yang langgeng ialah adanya timbal balik, timbal balik ini berlaku secara simetris/sejajar antara hak dan kewajiban yang telah disepakati sebelumnya. Sehingga tentu saja kondisi inilah menjadi persyaratan yang harus dimiliki.
2. Hubungan Personal/Kelompok, pola ini sendiri bisa dilakukan secara personal/individual yakni dengan kerja sama atau bisa juga terjadi dalam kelompok, terutama melalui komunitas kecil sehingga untuk melanggengkannya diperlukan kontrol sosial agar tidak terjadi penyimpangan yang mengakibatkan pada kegagalan resiprositas.
3. Berlangsung dalam Jangka Waktu Tertentu, terbentuknya resiprositas dalam hubungan sosial di masyarakat tentu saja tidak berlangsung cepat lantaran dalam hal ini diperlukan proses dalam sistem sosial yang mengatur keberlangsungan dengan memerlukan waktu yang lama.
D. Jenis Resiprositas
1. Resiprositas Umum (generalized reciprocity), yaitu kerja sama yang terbentuk untuk mencari solusi dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi tapi tak ada aturan istimewa kapan berakhirnya kerja sama tersebut. Contoh menjenguk tetangga/orang yang sakit.
2. Resiprositas Simbolik, adalah bentuk kerja sama yang membangun kekuatan untuk melakukan transaksi sosial maupun ekonomi yang akan menyebabkan munculnya identitas tanpa adanya kepentingan apa pun di dalamnya. Contoh gotong royong menjaga lingkungan oleh masyarakat desa/kota, di mana hal tersebut dilakukan demi kepentingan bersama buka kepentingan individu.
3. Resiprositas Sebanding (balanced reciprocity), adalah timbal balik yang terbangun akibat pertukaran sosial yang dapat memperkirakan hak dan kewajiban dalam bekerja sama. Ciri terbentuknya resiprositas sebanding di antaranya terdapat norma sosial, nilai sosial, dan transaksi sosial, di mana semua itu digunakan agar kerja sama berlangsung lama. Contoh transaksi jual beli barang/jasa.
4. Resiporsitas Negatif (negative reciprocity), adalah hubungan timbal balik yang menyebabkan munculnya perbedaan pertukaran akibat pengaruh eksternal. Contoh memberi hutang dalam jangka yang panjang atau waktu yang lama.
Dari berbagai sumber
Post a Comment