Pengertian Lembaga Ekonomi, Struktur, Unsur, Ciri, Fungsi, Bagian, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Lembaga Ekonomi
Lembaga Ekonomi

A. Pengertian Lembaga Ekonomi
Lembaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pola perilaku manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan. Sementara ekonomi dalam KBBI adalah tata kehidupan perekonomian (suatu negara); urusan keuangan rumah tangga (organisasi, negara). Demikian lembaga ekonomi adalah sebuah lembaga sosial yang memiliki peran dalam bidang perekonomian. Lembaga ini berfungsi untuk dapat menjaga kebutuhan masyarakat agar dapat terpenuhi ataupun dapat berkelanjutan.

Definisi yang lain menyebutkan bahwa lembaga ekonomi ialah suatu lembaga yang akan mengatasi problem atau masalah yang akan berhubungan dengan suatu produksi, distribusi atau pun juga pelayanan jasa yang akan diperlukan oleh masyarakat agar kebutuhan masyarakat tersebut bisa atau dapat terpenuhi. Lembaga ini semula terbentuk dalam rangka mengatur hubungan manusia dalam memenuhi suatu kebutuhan hidupnya. Hal ini merujuk pada kebutuhan ekonomi manusia yang semakin kompleks dihadapkan pada sumber daya yang terbatas.

Lembaga Ekonomi Menurut Para Ahli
Muhammad Soim (2018), lembaga ekonomi adalah bagian dari tipe lembaga sosial yang memiliki peran untuk meregulasi segala sistem dan kegiatan pada bidang perekonomian. Sehingga dalam hal ini peranan lembaga ekonomi senantiasa menjaga agar kebutuhan seseorang akan terwujud dengan tanpa adanya permasalahan.

B. Struktur Lembaga Ekonomi
Struktur dari lembaga sosial ini di antaranya,
1. Sektor Agraris, sektor agraris dapat atau bisa diklasifikasikan secara dasarnya oleh adanya: tingkat sederhana, transisi serta modern. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta juga teknologi masyarakat.
2. Sektor Industri, sektor industri tersebut dicirikan oleh produksi barang. Sektor tersebut kemudian membutuhkan sebuah lembaga ekonomi yang semakin kompleks, seperti halnya serangkaian bagian yang saling terkoneksi sera juga saling bergantung di dalam sebuah sistem.
3. Sektor Perdagangan, sektor perdagangan ini merupakan suatu kegiatan atau aktivitas distribusi barang dari produsen ke konsumen. Sektor ini juga mengembangkan tatanan sosial untuk kemudian menjalin hubungan antara pembeli serta penjual. Pada sektor ini, ialah mengatur bagaimana untuk bisa mendapatkan keuntungan, bagaimana untuk dapat membeli kontan, serta juga menanamkan jiwa semangat untuk wirausaha.

C. Unsur Lembaga Ekonomi
1. Pola Perilaku, dalam lembaga ekonomi akan memunculkan suatu pola perilaku seperti efisiensi, penghematan, profesionalisme dan mencari keuntungan.
2. Budaya Simbolis, dalam lembaga ekonomi akan timbul budaya simbolis seperti merk dagang, slogan, hak paten dan lagu komersial
3. Budaya Manfaat, dalam lembaga ekonomi akan memunculkan unsur budaya manfaat seperti pabrik, kantor, toko, pasar, formulir, blangko dan lainnya.
4. Kode Spesialisasi, dalam lembaga ekonomi akan muncul unsur kode spesialisasi seperti yaitu kontrak monopoli, akte perusahaan, kontrak, lisensi dan lain lainnya.
5. Ideologi, dalam lembaga ekonomi akan timbul unsur suatu ideologi ekonomi seperti tanggung jawab, manajerial, kebebasan berusaha, hak buruh, liberalisme dan lain lainnya.

D. Ciri Lembaga Ekonomi
Terdapat beberapa ciri lembaga ekonomi di antaranya,
1. Memiliki lambang yang memiliki arti
2. Memiliki asas yang jelas
3. Memiliki tujuan yang ingin dicapai
4. Mengkoordinir jalanya distribusi
5. Merupakan unit yang bekerja
6. Asasnya gotong royong dan kekeluargaan
7. Karyawan memiliki jiwa kewirausahaan
8. Mengawasi jalanya roda ekonomi
9. Bersifat kokoh

Terdapat sejumlah kesamaan dari semua lembaga ekonomi terutama pada ciri atau karakteristik sebagai berikut di antaranya,
1. Mengawasi Jalannya Ekonomi, sifat tetap di dalam suatu lembaga ekonomi ialah bisa atau dapat memiliki fungsi yakni sebagai untuk memberikan pengawasan di dalam kegiatan atau aktivitas perekonomian, pengawasan tersebut juga sering dilakukan itu dengan cara membentuk badan khusus yang kemudian akan menaunginya.
2. Bersifat Kokoh, kokoh yang dalam artian mempunyai payung hukum yang tetap serta juga tidak bisa digangu-gugat, hal ini berfungsi agar lembaga ekonomi saat lebih maksimal untuk bisa atau dapat menjalankan tugasnya.
3. Asas Gotong Royong, ciri khusus lembaga ekonomi di Indonesia, dengan rasa kekeluargaan antara satu wilayah/daerah ataupun juga masyarakat maka pembangunan ekonomi serta juga tahap perencanaannya akan menjadi lebih mudah untuk dapat atau bisa dikerjakan, yakni sebagaimana kondisi tersebut sering dilakukan pula oleh negara-negara di dunia.
4. Menyelesaikan Permasalahan Ekonomi, ciri terakhir yang haruslah terdapat di dalam lembaga ekonomi ialah harus menyelesaikan mengenai beragam bentuk kelangkaan ekonomi, baik itu dengan secara langsung maupun juga tidak. Tujuannya yakni agar untuk dapat memberikan kemampuan finansial atau pun juga jaminan mengenai peraturan sosial yang terdapat di dalam masyarakat.

E. Fungsi Lembaga Ekonomi
1. Fungsi Manifest
a. Mengatur Kegiatan Produksi, Distribusi, dan Konsumsi, lembaga ekonomi mengatur kehidupan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kepentingan pribadi demi tercapainya kesejahteraan hidup. Kebutuhan hidup dapat terpenuhi melalui kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
b. Sebagai Tempat Pertukaran, pasar sebagai salah satu lembaga ekonomi menjadi tempat pertukaran barang/jasa hasil produksi. Hasil produksi tersebut selanjutnya akan didistribusikan kepada masyarakat untuk dikonsumsi.
c. Menjaga Kestabilan Kegiatan Ekonomi dalam Masyarakat, Bank sentral adalah lembaga yang berwenang menjaga kestabilan kegiatan ekonomi. Bank sentral memastikan kegiatan ekonomi dapat berjalan lancar dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan tertentu.
d. Menyelesaikan Permasalahan Ekonomi, Dalam masyarakat tidak menutup kemungkinan terjadi masalah-masalah ekonomi, seperti kesulitan keuangan. Oleh karena itu, lembaga ekonomi memiliki peran penting untuk mengatasi masalah tersebut melalui penyaluran kredit atau program keuangan yang dapat dijalankan oleh masyarakat.

2. Fungsi Laten
Lembaga ekonomi juga memiliki fungsi tersembunyi (laten) di antaranya,
a. Memperparah kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan disebabkan maraknya kegiatan ekonomi yang tidak memedulikan kelestarian lingkungan.
b. Merusak semangat kekeluargaan. Lembaga ekonomi modem telah mengubah semangat kekeluargaan masyarakat menjadi semangat kapitalisme yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya.
c. Menyebabkan timbulnya diskriminasi pada pelaku ekonomi, terutama pekerja.

F. Bagian Lembaga Ekonomi
1. Produksi
Kegiatan produksi adalah usaha manusia menghasilkan atau mengubah barang atau jasa yang bernilai ekonomi lebih tinggi. Produksi juga diartikan kegiatan manusia menghasilkan atau menambah kegunaan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan manusia. Dalam masyarakat agraris produksi dilakukan melalui kegiatan bercocok tanam dan mengolah alam dengan peralatan sederhana. Sementara itu, dalam masyarakat industri atau modern kegiatan produksi menggunakan teknologi untuk mengolah alam sehingga hasilnya lebih banyak. Kegiatan produksi dapat dibedakan berdasarkan jenis lapangan usaha yang dikelola. Terdapat macam-macam bentuk kegiatan produksi menurut bidang usahanya di antaranya,
a. Bidang Usaha Ekstraktif, bidang usaha ekstraktif merupakan kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengambilan atau pemanfaatan sumber daya alam secara langsung dan alam. Misalnya saja adanya kegiatan menjala ikan di laut dan kegiatan pertambangan pasir, minyak bumi, serta batu bara.
b. Bidang Usaha Agraris, bidang usaha agraris merupakan kegiatan produksi yang bergerak di bidang pemeliharaan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Bidang usaha agraris cenderung diartikan sebatas pertanian, namun dalam arti luas, agraris meliputi peternakan, perikanan dan kehutanan. Contohnya saja seperti kegiatan mengolah sawah, peternakan ayam, perkebunan teh, atau budi daya ikan air tawar.
c. Bidang Usaha Industri, bidang usaha industri adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Contohnya, industri pengolahan kayu menjadi kertas dan industri bijih besi menjadi baja.
d. Bidang Usaha Jasa, bidang usaha jasa adalah serangkaian bentuk kegiatan produksi yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan kepada pelanggan yang sedang memerlukan sekaligus membutuhkan. Misalnya, jasa desain gratis, jasa les privat, travel, pos, dan rumah sakit.

2. Distribusi
Kegiatan distribusi dilakukan untuk menyebarkan hasil produksi kepada masyarakat yang membutuhkan. Distribusi merupakan upaya menyalurkan barang dan jasa dan produsen kepada konsumen. Kegiatan distribusi memiliki fungsi menyalurkan barang dan jasa hasil produksi agar sampai ke tangan konsumen. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Distributor dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu pedagang besar, pedagang kecil, dan perantara.
a. Pedagang Besar (Grosir), Pedagang besar (grosir), adalah distributor yang membeli barang dalam jumlah besar langsung dan pabrik atau produsen dan menjualnya kepada pedagang kecil. Contoh pedagang besar adalah eksportir dan importir.
b. Pedagang Kecil (Retail), Pedagang kecil (retail), yaitu distributor yang membeli barang dalam jumlah tertentu dan pedagang besar dan menjualnya langsung ke konsumen secara eceran. Contoh pedagang kecil yaitu pedagang asongan, pedagang kaki lima, warung, dan kios.
c. Perantara, Perantara, yaitu distributor yang mempertemukan penjual dan pembeli tetapi tidak bertanggung jawab pada kondisi barang yang diperjualbelikan. Contoh perantara yaitu agen, makelar, dan komisioner

3. Konsumsi
Konsumsi berasal dan bahasa Inggris, yaitu to consume yang berarti memakai atau menghabiskan. Konsumsi merupakan kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa, baik sekaligus maupun berangsur-angsur untuk memenuhi segala kebutuhan dalam hidup. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Kegiatan konsumsi dapat dilakukan oleh rumah tangga keluarga, perusahaan, dan negara.
a. Kegiatan Konsumsi Rumah Tangga, Rumah tangga keluarga terdiri atas keluarga inti dan keluarga kerabat. Contoh kegiatan konsumsi rumah tangga adalah pemenuhan kebutuhan berupa makanan, pakaian, rumah, listrik dan pendidikan.
b. Kegiatan Konsumsi Perusahaan, Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya proses produksi. Pada saat memproduksi barang, perusahaan memerlukan bahan baku, tenaga kerja, dan modal. Perusahaan tidak hanya melakukan kegiatan produksi tetapi juga melakukan kegiatan konsumsi untuk menghasilkan barang atau jasa.
c. Kegiatan Konsumsi Negara, Kegiatan konsumsi negara berbeda dengan kegiatan konsumsi rumah tangga keluarga dan perusahaan konsumsi negara bertujuan memenuhi atau melayani kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh pembangunan infrastruktur dan pengadaan program-program nasional.

G. Jenis Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan sistem perekonomiannya di antaranya,
1. Komunis, adalah sala satu suatu sistem perekonomian yang akan menegaskan bahwa semua kekayaan yang dipunyai masyarakat ialah punya negara. Dalam sistem perekonomian ini mengedepankan aspek suatu kepedulian bersama dan juga rasa kebersamaan. namun, pada sistem perekonomian komunis hingga saat ini masih tersisa di beberapa negara, contohnya Negara Rusia, China,& Korea Utara.
2. Kapitalis, dari jenis sistem perekonomian ini mengutamakan persaingan antar masyarakat. Kekayaan yang di miliki sendiri, tanpa ada urusan negara. Adapun beberapa negara yang akan menjalankan sebuah sistem perekonomian kapitalis contohnya, Amerika Serikat, Singapura, atau yang lain sebagainya.
3. Pancasila, khusus pada sistem perekonomian yang satu ini sangat tidak asing lagi bagi warga negara di Indonesia, karna Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia juga akan sistem dalam perekonomian. Intisari dari perekonomian ini sendiri yaitu di antara komunis dan kapitalis, yang akan menggabungkan keadilan, kemakmuran, maupun kepercayaan.

H. Contoh Lembaga Ekonomi
1. Koperasi, merupakan badan usaha yang bertujuan mencapai kesejahteraan bersama. Kekhasan koperasi adalah adanya pembagian sisa hasil usaha (SHU) berdasarkan jasa anggotanya. Koperasi memiliki enam prinsip, yaitu keanggotaan bersifat sukarela, pengelolaan koperasi dilakukan sukarela, pemberian balas jasa terbatas pada modal, kemandirian dan pendidikan perkoperasian, serta kerja sama antarkoperasi.
2. Pasar, merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam mekanisme tertentu di pasar masyarakat bisa mencari barang yang dibutuhkan dengan cara menukarnya dengan alat pembayaran yang sah (uang). Secara umum pasar dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu pasar nyata (konkret) dan pasar tidak nyata (abstrak).
3. Bank, bank dapat diartikan sebagai suatu badan usaha yang bertujuan memberi kredit, baik dengan dana sendiri maupun dana yang dihimpun dan orang lain. Bank memiliki fungsi utama sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana dan kepada masyarakat.
4. Perusahaan, merupakan suatu organisasi yang memanfaatkan sumber daya (input) untuk diproses dan menghasilkan barang atau jasa (output). Keberadaan perusahaan dapat dijumpai di kota-kota besar atau berada dalam kawasan khusus. Sebuah perusahaan yang didirikan oleh perseorangan atau kelompok pada umumnya bertujuan mendapatkan keuntungan/laba. Akan tetapi, ada pula perusahaan yang tidak mencari keuntungan, yaitu perusahaan nirlaba (nonprofit).
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Lembaga Ekonomi, Struktur, Unsur, Ciri, Fungsi, Bagian, Jenis, dan Contohnya"