Pengertian Lembaga Agama, Unsur, Ciri, Fungsi, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Lembaga Agama
Lembaga Agama

A. Pengertian Lembaga Agama

Lembaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pola perilaku manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan. Sementara agama dalam KBBI adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Demikian lembaga agama adalah lembaga atau badan yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Lembaga agama merupakan lembaga yang mengatur hidup dan kehidupan atau tingkah laku manusia yang berkaitan dalam hidup beragama. lembaga agama adalah organisasi yang dibentuk oleh umat beragama dengan maksud memajukan kepentingan hidup beragama yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pengertian lain lembaga agama adalah praktik keagamaan dan sistem keyakinan dalam masyarakat yang telah dibakukan dan dirumuskan

Lembaga Agama Menurut Para Ahli
1. Robert Maclver dan C.H. Page, lembaga agama adalah bagian institusi sosial yang memberikan sebuah langkah atau tata cara yang diciptakan untuk membuat segala peraturan hubungan antar manusia dengan tuhannya bisa terwujud dengan baik.
2. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, lembaga agama merupakan seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara manusia dengan dunia gaib, khususnya dengan Tuhannya.
3. Emile Durkheim, lembaga agama adalah sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan. Lembaga agama mengatur kehidupan dan tingkah laku manusia dalam bersosial.
4. Bruce J. Cohen, lembaga agama adalah lembaga yang bertujuan mengatur kehidupan manusia dan beragama.

B. Unsur Lembaga Agama

Unsur-unsur lembaga agama menurut Light, Calhoun, Killer di antaranya,
1. Simbol, setiap agama harus tahu simbol atau simbol yang berbeda, baik itu dalam bentuk ucapan, pakaian, tulisan atau tindakan.
2. Kepercayaan, setiap agama yakni harus mempunyai sebuah kepercayaan, seperti percaya pada Tuhan, para nabi, dan buku.
3. Umat atau Pemeluk, agama yakni mempunyai sejumlah pengikut atau pengikut.
4. Pengalaman Keagamaan, setiap orang percaya mempunyai beberapa bentuk dalam sebuah pengalaman keagamaan.
5. Praktik Keagamaan, setiap ajaran agama yang ada harus mempunyai praktik keagamaan seperti ibadah, doa, meditasi, puasa, dan lain-lain.

C. Ciri Lembaga Agama

Lembaga agama memiliki beberapa ciri di antaranya,
1. Merupakan sistem keyakinan
2. Merupakan perwujudan sesuatu yang diyakini sebagai hal gaib
3. Menjadi pendorong, penggerak, dan pengendalian perilaku menyimpang yang terjadi
4. Mempersatukan umat beragama
5. Bertujuan memuliakan umatnya dengan ajaran yang sudah dijadikan ketetapan

D. Fungsi Lembaga Agama

1. Fungsi nyata (manifes), berhubungan dengan segi-segi doktrin, ritual, dan aturan perilaku dalam agama. Selain itu, juga berfungsi untuk membujuk manusia agar melaksanakan ritus agama, bersama-sama menerapkan ajaran agama, dan menjalankan kegiatan yang telah diperintahkan oleh agama.
a. Edukatif, lembaga agama mengajarkan dan memberikan pendidikan moral (berfungsi edukatif) bagi pemeluknya tentang hal-hal yang baik atau buruk sebagai pedoman tingkah laku pemeluknya. Ajaran agama memberikan penjelasan mengenai bentuk tindakan sosial yang harus dilakukan dan dihindari oleh umat beragama.
b. Penyelamat, melalui lembaga agama setiap masyarakat memiliki keyakinan akan terselamatkan kehidupannya baik di dunia maupun pada kehidupan selanjutnya. Setiap manusia tidak terhindar dan berbagai masalah dalam kehidupannya sehingga agama dapat menjadi penyelamat manusia.
c. Pengawas Sosial, lembaga agama berperan langsung untuk mewujudkan keteraturan sosial dalam kehidupan bermasyarakat melalui larangan-larangan yang ada dalam kitab suci setiap agama. Dalam kitab suci dan ajaran agama terdapat sanksi yang kelak akan diterima apabila masyarakat melanggarnya.
d. Persaudaraan, lembaga agama mampu mempertemukan kelompok sosial atau golongan manusia yang heterogen dalam kebudayaan, arti ras, dan suku bangsa ke dalam suatu keluarga besar lembaga agama. Keterikatan persaudaraan terjalin ketika masyarakat merasakan adanya solidaritas dan kesatuan yang kuat karena adanya satu kepercayaan agama tertentu.

2. Fungsi tersembunyi (laten) adalah menawarkan kehangatan bergaul, meningkatkan mobilitas sosial, mendorong terciptanya stratifikasi sosial, dan mengembangkan seperangkat nilai ekonomi. Contoh lain memunculkan berbagai contoh sikap fanatisme ini hadir dari anggapan bahwa agama tertentu lebih baik daripada agama lain dapat menimbulkan sikap fanatisme sehingga dapat mengganggu kerukunan antar umat beragama dan ketenteraman hidup beragama.

E. Contoh Lembaga Agama

1. Islam, contoh institusi keagamaan yang ada sebagai agama mayoritas dalam Islam dan disebut Majelis Ulama Indonesia atau dapat disingkat yakni MUI oleh sebagian besar orang Indonesia. Peran MUI tersebut yakni sangat penting. Itu tidak hanya memiliki fungsi memberikan jaminan Halal atau Haram, tetapi juga dapat memberikan informasi penting tentang dinamika kehidupan sosial di kalangan masyarakat.
2. Kristen, lembaga keagamaan lain yang telah mengatur pengelolaan terhadap kehidupan masyarakat, termasuk Asosiasi Gereja Indonesia, lebih dikenal dengan PGI. PGI sendiri memiliki tugas untuk mengasihi dan mencintai anak Tuhan.
3. Katolik, bentuk lembaga keagamaan lainnya merupakan adanya sebuah Katolik, yang terkait erat dengan kepercayaan ini adalah Konferensi Penjaga Gereja Indonesia, yang kemudian disingkat KWI. Tugas KWI adalah bekerja bersama untuk memberikan perlindungan kepada pengikut.
4. Buddha, agama Budha yang mempunyai simbol terhadap lembaganya ialah perwakilan dari umat Buddha Indonesia, yang biasanya disingkat sebagai WALUBI. Selain memberikan peraturan, fungsi lembaga ini juga dapat mengatur keputusan agama.
5. Hindu, jenis lembaga keagamaan berikutnya yang ada dalam Agama Hidup adalah Parisada Hindu Dharma Indonesia atau sering dikenal sebagai PHDI. Lembaga ini dapat memberikan gambaran tentang berbagai masalah sosial di Indonesia dan menawarkan perlindungan kepada semua warga negara yang beragama Hindu.
6. Khonghucu, konfusianisme merupakan sebuah agama termuda di Indonesia, yang dikembangkan oleh Presiden K.H. Abdurrahman Wahid sebagai salah satu kepercayaan. Dengan penyebaran pengikutnya hampir di sebagian besar provinsi di wilayah Indonesia sendiri.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment