Pengertian Agen Perubahan (Agent of Change) dan Perannya

Pengertian Agen Perubahan atau Agent of Change
Agen Perubahan (Agent of Change)

A. Pengertian Agen Perubahan (Agent of Change)
Agen perubahan atau agent of change adalah seorang individu atau kelompok yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain, kelompok atau suatu organisasi dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan inovasi agar sesuai dengan yang diharapkan oleh agen perubahan itu sendiri. Peran kepemimpinan dalam menjadi agen perubahan adalah membawa ide-ide baru yang cemerlang.

Peran agent of change ini sangat penting terutama berkaitan dengan upaya sebuah kelompok atau organisasi untuk memperbarui diri dalam situasi perubahan lingkungan dalam sejumlah langkah yang strategis. Setiap perubahan tentunya membutuhkan sejumlah individu untuk menjadi role model atau pemandu proses berjalannya perubahan yang terjadi dalam suatu organisasi, agar tercapai tujuan yang diharapkan.

Demikian, agent of change adalah individu yang bertugas mempengaruhi target/sasaran perubahan agar mereka mengambil suatu keputusan dengan arah yang dikehendaki organisasi. Agen perubahan adalah orang yang menghubungkan antara sumber perubahan baik itu inovasi maupun kebijakan organisasi dengan target perubahan. Untuk itu ada sejumlah peran agent of change yang harus dilaksanakan sebagai Change Leader.

B. Peran Agen Perubahan (Agent of Change)
Selain menginformasikan hal baru dalam rangka memperkenalkan suatu Inovasi/Kebijakan baru kepada suatu kelompok target perubahan, agen perubahan juga memiliki peran penting di antaranya,
1. Membangun kesadaran pentingnya perubahan
Agen Perubahan harus mampu menyadarkan target bahwa mereka memerlukan perubahan dengan sikap/perilaku yang sebaiknya mereka lakukan. Perubahan sikap itu akan memberikan kemudahan/keuntungan bagi mereka dan diharapkan pada tahap ini target perubahan mempunyai kesadaran bahwa untuk hal yang lebih baik mereka harus berubah demi mereka sendiri.

2. Media penukar informasi
Ketika kelompok masyarakat target perubahan menyadari bahwa mereka memerlukan perubahan, maka agen perubahan secara terus menerus membangun komunikasi dengan mereka. Mereka harus dapat diterima serta dipercaya oleh kelompok sosial/masyarakat target Inovasi/Kebijakan Publik sebelum mau membangun hubungan baik. Ia harus membangun citra diri sehingga dipersepsikan bahwa dia orang yang kompeten (competence), kredibel (credible), dapat dipercaya (trustworthy) dan bersikap penuh simpati dan empati pada kelompok sosial/masyarakat target Inovasi/Kebijakan Publik.

3. Mengidentifikasi masalah
Agen Perubahan bertanggung jawab menyajikan hasil analisis tentang apa yang terjadi dan tidak dapat terpenuhi kebutuhannya saat itu. Pada saat yang demikian Agen Perubahan diharapkan mampu melihat persoalan yang dihadapi dengan menggunakan perspektif organisasi dan menyajikan komunikasi yang efektif.

4. Mendorong niat perubahan
Setelah Agen Perubahan menjelaskan berbagai cara harus dilakukan oleh target perubahan mereka, maka Agen Perubahan dituntut untuk mampu memberi motivasi yang telah ditawarkan Agen Perubahan.

5. Mentransformasikan niat menjadi nyata
Agen Perubahan dituntut mencari tahu tentang cara bagaimana mempengaruhi target perubahan sebagaimana rekomendasi yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan mereka sendiri. Pada tahap ini komunikasi interpersonal antar mereka sendiri dapat membantu meyakinkan untuk memutuskan mengadopsi budaya yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

6. Merawat adopsi values baru dan mencegah pembatalan adopsi
Agen Perubahan diharapkan tetap mendampingi target perubahan agar tetap bertahan dengan sikap perilaku yang sudah diputuskan dengan mengadopsi values baru/inovasi/Kebijakan Publik. Pendampingan merupakan tahap penting, karena menjadi konfirmasi tentang perubahan budaya yang dibutuhkan dan sekaligus menunjukkan manfaatnya bagi mereka.

7. Menciptakan Agen Perubahan baru dari Target Perubahan
Akhirnya, Agen Perubahan mendorong target perubahan mampu bersikap dan berperilaku dengan mengadopsi budaya organisasi telah diperkenalkan sebelumnya. Saat Agen Perubahan setelah mampu mendorong budaya baru maka komunitas organisasi seharusnya telah mampu menciptakan kader Agen Perubahan (baru) dari komunitas target perubahan itu sendiri. Apabila kelompok Komunitas target perubahan telah mampu menghasilkan Agen Perubahan (baru) maka tugas Agen Perubahan telah berakhir.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Agen Perubahan (Agent of Change) dan Perannya"