Pengertian Teori Brahmana, Kelebihan, dan Kelemahannya

Pengertian Teori Brahmana
Teori Brahmana

A. Pengertian Teori Brahmana
Brahmana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kasta pendeta agama Hindu; kasta tertinggi dalam agama Hindu; orang yang masuk golongan pendeta dalam agama Hindu. Brahmana adalah salah satu golongan karya atau warna dalam agama Hindu. Brahmana adalah golongan cendekiawan yang menguasai ajaran, pengetahuan, adat, adab hingga keagamaan. Pada zaman dahulu, golongan ini umumnya adalah kaum pendeta, agamawan atau brahmin. Mereka juga disebut golongan paderi atau sami.

Teori brahmana merupakan salah satu dari lima teori yang menyatakan mengenai proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha India ke Indonesia. Teori Brahmana dikemukakan oleh Van Leur. Van Leur merupakan tokoh utama yang melontarkan teori brahmana. Inti dari teori ini yaitu penyebaran agama dan kebudayaan India ke Indonesia yang dilakukan oleh golongan brahmana.  Para brahmana datang ke Indonesia atas undangan para penguasa Indonesia. Oleh karena itu, kebudayaan yang mereka bawa dan dikenalkan di Indonesia merupakan budaya golongan brahmana.

Setelah datang ke Indonesia atas undangan para penguasa, para brahmana itu juga memimpin pelaksanaan upacara vratyastoma. Upacara vratyastoma adalah upacara dalam agama Hindu yang dilakukan apabila ada seorang pengikut Hindu yang melakukan kesalahan sehingga ia dikeluarkan dari kastanya. Ia dapat diterima kembali ke dalam kastanya apabila telah melakukan upacara vratyastoma. Pelaksanaan upacara vratyastoma harus dipimpin oleh seorang brahmana.

Menurut Paul Wheatly, para penguasa lokal di Asia Tenggara sangat berkepentingan dengan kebudayaan India dengan tujuan mengangkat status sosial mereka. Van Leur melandasi pendapatnya dengan keyakinan bahwa antara India dan Indonesia terjadi hubungan perdagangan. Dalam hubungan tersebut dimungkinkan bukan hanya orang-orang India yang datang ke Indonesia, melainkan juga sebaliknya banyak orang Indonesia yang datang ke India.

Dengan argumennya tersebut, Van Leur juga menyanggah adanya teori ksatria dan teori waisya dalam proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia. Alasan Van Leur tidak sependapat adanya kolonisasi dalam proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha karena jika ada kolonisasi berarti ada bukti penaklukan (oleh golongan ksatria). Dengan begitu berarti ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah, padahal sampai sekarang belum ditemukan sumber tertulis (prasasti) yang mendukung/memuat peristiwa tersebut.

Selain itu, jika terjadi kolonisasi tentu akan disertai dengan pemindahan segala unsur masyarakat di India ke Indonesia, seperti sistem kasta, kerajinan, bentuk bangunan, bahasa, tata kota, dan pergaulan. Namun, pada kenyataannya hal tersebut tidak terjadi (tidak ada) karena yang ada dan yang terjadi di India tidak semuanya sama dengan yang ada di Indonesia.

B. Kelebihan Teori Brahmana
Teori brahmana memiliki kelebihan dibandingkan teori-teori lainnya. Salah satu kelebihannya adalah brahmana merupakan golongan yang paling tahu mengenai ajaran agama Hindu, sehingga kemungkinan kebenaran teori ini bisa saja terbukti.

Teori brahmana juga didukung dengan penemuan prasasti peninggalan kerajaan Hindu Budha yang menggunakan bahasa Sanskerta dan dengan huruf Pallawa. Bahasa dan huruf tersebut di India pada saat itu hanya dikuasai oleh kaum brahmana.

C. Kelemahan Teori Brahmana
Sementara itu, kelemahan teori brahmana terletak pada aturan kaum brahmana itu sendiri. Aturan yang dimaksud adalah seorang Brahmana dilarang untuk menyeberangi lautan, jika melanggar aturan ini maka seorang brahmana kehilangan status dan kedudukannya sebagai kasta paling tinggi di agama Hindu.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Teori Brahmana, Kelebihan, dan Kelemahannya"