Pengertian Kesehatan, Aspek, dan Pemeliharaannya
Kesehatan |
A. Pengertian Kesehatan
Sehat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit); waras. Sementara kesehatan keadaan keadaan (hal) sehat; kebaikan keadaan (badan dan sebagainya). Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan.
Beberapa ilmuwan mendefinisikan kesehatan sebagai kondisi yang ditandai dengan integritas anatomi; kemampuan untuk melakukan peran dalam keluarga, pekerjaan, dan masyarakat, yang dihargai secara pribadi; kemampuan untuk menghadapi tekanan fisik, biologis, dan sosial; perasaan sejahtera; dan kebebasan dari risiko penyakit dan kematian sebelum waktunya.
Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan biologi, perawatan kesehatan, dan lingkungan fisik. Kesehatan dipandang sebagai sumber daya untuk kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup. Untuk mewujudkannya, ada beberapa prasyarat yang perlu dipenuhi, yaitu perdamaian, tempat tinggal, pendidikan, makanan, pendapatan, ekosistem yang stabil, sumber daya berkelanjutan, serta keadilan sosial dan kesetaraan.
Belakangan, istilah "sehat" juga banyak digunakan dalam berbagai konteks organisasi tak hidup yang memengaruhi kepentingan manusia, seperti dalam komunitas sehat, kota sehat, atau lingkungan sehat.
Pengertian Kesehatan Menurut Para Ahli
1. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan yaitu suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan.
2. Piagam Ottawa, kesehatan ialah suatu sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan sebuah tujuan hidup. Kesehatan yaitu sebuah konsep positif yang menekankan pada sumber daya pribadi, sosial dan kemampuan fisik.
3. Undang-Undang No 23 Tahun 1992, kesehatan ialah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan semua orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
4. Majelis Ulama Indonesia (MUI), kesehatan ialah suatu ketahanan jasmani, rohani, dan sosial yang dipunyai oleh manusia sebagai karunia dari Allah yang wajib disyukuri dengan cara mengamalkan segala ajaran-Nya.
5. Perkins, kesehatan ialah suatu keadaan yang seimbang dan dinamis antara suatu bentuk dan fungsi tubuh juga berbagai faktor yang mempengaruhinya.
6. Paune, kesehatan ialah sebuah fungsi yang efektif dari sumber-sumber perawatan diri yang menjamin suatu tindakan untuk perawatan diri. Kesehatan yaitu suatu perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukannya untuk mendapatkan, mempertahankan dan meningkatkan sebuah fungsi psikososial & spiritual.
7. Neuman, kesehatan ialah suatu keseimbangan biopsiko, sosio, kultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan yang fleksibel, normal dan resisten.
8. White, sehat sebagai suatu keadaan yang di mana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan apa pun atau tidak ada tanda-tanda kelainan atau penyakit.
B. Aspek Kesehatan
1. Kesehatan Fisik, kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
2. Kesehatan Mental (jiwa), kondisi kesejahteraan ketika individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. Kesehatan jiwa bukan hanya ketiadaan gangguan jiwa. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen di antaranya,
a. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
b. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
c. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan di mana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
3. Kesehatan Sosial, terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
4. Kesehatan Ekonomi, kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial.
C. Pemeliharaan Kesehatan
1. Diet
Cara penting untuk menjaga kesehatan pribadi adalah memiliki diet dan pola makan yang sehat. Diet sehat mencakup berbagai makanan nabati dan hewani yang menyediakan nutrien bagi tubuh. Nutrien akan diubah menjadi energi untuk pertumbuhan, perkembangan, perbaikan, dan pemeliharaan tubuh. Nutrien makro dikonsumsi dalam jumlah yang relatif besar, yang mencakup protein, karbohidrat, dan lemak. Nutrien mikro, seperti vitamin dan mineral, dikonsumsi dalam jumlah yang relatif lebih kecil tetapi sangat penting untuk proses tubuh.
Panduan gizi seimbang merupakan panduan makanan sehat berbentuk piramida yang dibagi menjadi beberapa bagian. Setiap bagian menunjukkan asupan yang disarankan untuk setiap kelompok makanan (misalnya protein, lemak, karbohidrat, dan gula). Konsumsi diet sehat dapat menurunkan risiko penyakit jantung, mencegah perkembangan beberapa jenis kanker, dan menjaga berat badan yang sehat. Diet mediterania umumnya dikaitkan dengan meningkatnya kesehatan karena diet ini mengandung banyak senyawa bioaktif seperti senyawa fenolik, isoprenoid, dan alkaloid.
2. Latihan Fisik
Latihan fisik meningkatkan atau mempertahankan kebugaran fisik dan kesehatan, serta kesejahteraan secara keseluruhan. Kegiatan ini memperkuat otot dan meningkatkan kinerja sistem kardiovaskular. Menurut Institut Kesehatan Nasional, ada empat jenis latihan fisik: daya tahan, kekuatan, fleksibilitas, dan keseimbangan.
3. Tidur
Tidur merupakan komponen penting untuk menjaga kesehatan. Bagi anak-anak, tidur juga penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa masalah kesehatan kronis. Selain itu, kurang tidur terbukti berkorelasi dengan peningkatan kerentanan terhadap penyakit dan memperlambat waktu pemulihan dari penyakit.
Dalam sebuah penelitian, orang dengan kekurangan tidur yang kronis, yaitu sebagai enam jam tidur dalam semalam atau kurang, ditemukan empat kali lebih mungkin terserang pilek dibandingkan dengan orang-orang yang melaporkan tidur malam selama tujuh jam atau lebih. Karena tidur juga berperan dalam mengatur metabolisme, kekurangan tidur juga dapat berperan dalam penambahan berat badan atau, sebaliknya, menghambat penurunan berat badan.
4. Dalam bekerja
Selain risiko keselamatan, banyak pekerjaan juga berisiko memunculkan penyakit dan masalah kesehatan jangka panjang lainnya. Contoh penyakit akibat pekerjaan yang paling umum adalah berbagai bentuk pneumokoniosis, seperti silikosis dan pneumokoniosis pekerja batu bara (penyakit paru-paru hitam). Asma adalah penyakit pernapasan lain yang rentan dialami pekerja. Pekerja juga rentan terhadap penyakit kulit, termasuk eksim, dermatitis, urtikaria, bakaran matahari, dan kanker kulit. Penyakit terkait pekerjaan lainnya misalnya sindrom lorong karpal dan keracunan timbal.
Karena jumlah pekerjaan di sektor jasa di negara-negara maju semakin banyak, gaya hidup kurang bergerak juga semakin meluas. Hal ini menghadirkan masalah kesehatan yang berbeda dibandingkan dengan masalah kesehatan pada industri manufaktur dan sektor primer. Masalah kontemporer, seperti meningkatnya tingkat obesitas dan masalah yang berkaitan dengan stres dan pekerjaan berlebih di banyak negara, semakin mempersulit interaksi antara pekerjaan dan kesehatan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment