Pengertian Penyakit, Klasifikasi, Jenis, dan Tahapannya

Table of Contents
Pengertian Penyakit
Penyakit

A. Pengertian Penyakit

Penyakit adalah kondisi abnormal tertentu yang secara negatif memengaruhi struktur atau fungsi sebagian atau seluruh tubuh suatu makhluk hidup, dan bukan diakibatkan oleh cedera eksternal apa pun. Penyakit juga dikenal sebagai kondisi medis yang berhubungan dengan gejala dan tanda klinis tertentu. Istilah penyakit secara luas mengacu pada segala kondisi yang mengganggu fungsi normal tubuh. Karena alasan ini, penyakit diasosiasikan dengan disfungsi proses homeostasis normal tubuh.

Suatu penyakit dapat disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti patogen atau oleh disfungsi internal. Sebagai contoh, disfungsi internal sistem imun dapat menghasilkan berbagai penyakit yang berbeda, di antaranya berbagai bentuk defisiensi imun, hipersensitivitas, alergi, dan penyakit autoimun. Studi penyakit disebut patologi, yang mencakup studi etiologi atau penyebab penyakit.

Penyakit Menurut Para Ahli
1. DR. Beate Jacob, penyakit merupakan sebuah penyimpangan dari kondisi tubuh normal menuju ke ketidakharmonisan jiwa.
2. Thomas Timmreck, penyakit dapat diartikan sebagai sebuah keadaan di mana terdapat gangguan terhadap bentuk ataupun fungsi salah satu bagian tubuh yang menyebabkan tubuh menjadi tidak dapat bekerja dengan normal.
3. Elizabeth J. Crown, penyakit merupakan perihal hadirnya sekumpulan respons tubuh yang tidak normal terhadap agen, yang mana manusia memiliki toleransi yang sangat terbatas atau bahkan tidak memiliki toleransi sama sekali.
4. Kathleen Meehan Arias, penyakit adalah suatu kesakitan yang biasanya mempunyai setidaknya dua sifat dari beberapa kriteria berikut ini : perubahan anatomi yang konsisten, telah diketahuinya agen atiologik, atau telah teridentifikasinya beberapa tanda ataupun gejala tertentu.
5. George Pickett & John J. Hanlon, penyakit merupakan sebuah fungsi dari kekuatan agen penyebabnya dan sistem kekebalan tubuh manusia.
6. Munadjad Iskandar, penyakit merupakan sebuah proses alami yang normal terjadi dalam tubuh manusia yang harus dihadapi dan tidak perlu dimusuhi.
7. Azizan Haji Baharuddin, penyakit dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang disebabkan oleh rusaknya keseimbangan fungsi tubuh dan beberapa bagian badan manusia.
8. DR. Eko Dudiarto, penyakit merupakan jegalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk beraksi secara tepat terhadap setiap tekanan ataupun rangsangan yang menimbulkan gangguan pada fungsi ataupun struktur organ dan sistem di dalam tubuh.
9. Wahyudin Rajab, M. Epid, penyakit merupakan sebuah keadaan yang bersifat objektif dan rasa sakit merupakan dampaknya yang bersifat subjektif.

B. Klasifikasi Penyakit

Klasifikasi umum penyakit (Thomas C. Timmreck, 2004) di antaranya,
1. Penyakit kongenital dan herediter, sering kali disebabkan oleh kecenderungan genetik dan keluarga terhadap terjadinya abnormalitas bawaan, cedera pada embrio atau janin akibat faktor-faktor lingkungan, zat kimia, atau agens, seperti obat-obatan, alkohol merokok, masalah perkembangan bawaan yang mungkin disebabkan oleh zat kimia atau agens atau memang terjadi secara alami (karena kebetulan). Contohnya antara lain sindrom down, hemofilia, dan penyakit jantung di usia dini.
2. Penyakit Alergi dan Radang : merupakan penyakit yang disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap infasi atau cedera akibat benda atau subtansi asing. Alergi, virus, bakteri, atau agens mikroskopik dan mikrobiologi lainnya juga dapat menyebabkan reaksi radang di dalam tubuh. Ada beberapa reaksi radang yang terjadi akibat tubuh membentuk antibodi terhadap jaringannya sendiri, misal kuku jari kaki yang menusuk daging atau artritis. Contoh lain beerkisr serpihan kayu, logam, atau tumbuhan yang tersusup di bawah kulit, sampai bay fever dan astma.
3. Penyakit degeneratif atau kronis : menyebabkan semakin buruknya sistem, jaringan, dan fungsi tubuh; berdegenerasinya beberapa bagian dan sistem tubuh. Penyakit degeneratif sering kali dikaitkan dengan proses penuaan, tetapi pada beberapa kasus bisa jadi tidak berkaitan dengan usia. Arteriosklerosis, srtritis, dan gout merupakan contoh penyakit degeneratif.
4. Penyakit metabolik : menyebabkan terjadinya disfungsi, fungsi yang buruk, atau malfungsi pada beberapa organ tertentu atau pada proses-proses fisiologis di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi sakit. Kelenjar atau organ tidak dapat mensekresi zat-zat biokimia tertentu untuk menjalankan proses metabolik di dalam tubuh menyebabkan terjadinya kelainan metabolik. Contoh, kelenjar adrenal yang tidak lagi berfungsi sebagai mana mestinya; sel-selnya tidak lagi dapat menggunakan glukosa secara normal sehingga menyebabkan diabetes.
5. Kanker/penyakit neoplastik : ditandai dengan bertumbuhan abnormal sel sehingga membentuk tumor baik jinak ataupun ganas serta dapat terjadi setiap orang di segala usia. Kanker merupakan bentuk tumor ganas yang dapat dengan mudah didiagnosis dan dikelompokkan berdasarkan jenis jaring yang terkena dan atau lokasinya.

C. Jenis Penyakit

Jenis berdasarkan sistem tubuh di antaranya,
1. Mental
Gangguan mental merupakan label umum untuk kategori penyakit yang meliputi ketidakstabilan afektif atau emosional, disregulasi perilaku, serta disfungsi atau gangguan kognitif. Penyakit spesifik yang dikenal sebagai penyakit mental termasuk depresi berat, gangguan kecemasan umum, skizofrenia, dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Gangguan mental dapat berasal dari faktor biologis (misalnya anatomis, kimiawi, atau genetik) atau psikologis (misalnya trauma atau konflik). Penyakit mental dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk bekerja atau belajar dan dapat membahayakan hubungan interpersonal. Istilah gila digunakan secara teknis sebagai istilah hukum.

2. Organik
Penyakit organik adalah penyakit yang diakibatkan oleh perubahan fisik atau fisiologis pada beberapa jaringan atau organ tubuh. Istilah ini terkadang tidak meliputi infeksi. Penyakit organik biasanya digunakan untuk membedakannya dengan gangguan mental. Gangguan emosi dan perilaku digolongkan dalam penyakit organik jika disebabkan oleh perubahan pada struktur fisik atau fungsi tubuh, seperti setelah strok atau cedera otak traumatis, tetapi tidak digolongkan dalam penyakit organik jika disebabkan oleh masalah psikososial.

D. Tahapan Penyakit

Pada penyakit menular, masa inkubasi adalah periode waktu antara infeksi dan munculnya gejala. Periode latensi adalah periode waktu antara infeksi dan kemampuan agen penyakit untuk menyebar ke orang lain, yang kejadiannya dapat mendahului, mengikuti, atau secara bersamaan dengan munculnya gejala. Beberapa virus juga menunjukkan fase dorman, yang disebut latensi virus, yaitu ketika virus bersembunyi di dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif. Sebagai contoh, virus varicella-zoster yang menyebabkan cacar air pada fase akut; setelah sembuh dari cacar air, virus dapat tetap dorman dalam sel saraf selama bertahun-tahun, dan kemudian menyebabkan herpes zoster.
1. Penyakit akut, adalah penyakit yang berumur pendek, seperti pilek.
2. Penyakit kronis, adalah penyakit yang berlangsung lama, biasanya minimum enam bulan. Selama periode tersebut, penyakit mungkin terus-menerus ada, atau mungkin mengalami remisi dan kambuh secara berkala. Penyakit kronis mungkin bersifat stabil (tidak memburuk) atau mungkin progresif (semakin buruk dari waktu ke waktu). Beberapa penyakit kronis dapat disembuhkan secara permanen. Sebagian besar penyakit kronis dapat diobati, meskipun tidak dapat disembuhkan secara permanen.
3. Penyakit klinis, penyakit yang memiliki konsekuensi klinis; dengan kata lain, stadium penyakit yang menghasilkan tanda dan gejala khas penyakit tersebut. AIDS adalah tahap penyakit klinis infeksi HIV.
4. Kesembuhan, adalah akhir dari suatu kondisi medis atau suatu perawatan yang sangat mungkin mengakhiri kondisi medis, sementara remisi mengacu pada hilangnya gejala. Remisi lengkap merupakan hasil terbaik untuk penyakit yang tak tersembuhkan.
5. Kambuh, Kambuh (bahasa Inggris: flare-up) dapat merujuk pada kembalinya gejala atau timbulnya gejala yang lebih parah.
6. Penyakit progresif, adalah penyakit secara alami memburuk hingga terjadi kematian, kelemahan serius, atau kegagalan organ. Penyakit progresif yang lambat juga merupakan penyakit kronis; banyak juga yang merupakan penyakit degeneratif. Kebalikan dari penyakit progresif adalah penyakit stabil atau penyakit statis: suatu kondisi medis yang tidak menjadi lebih baik atau lebih buruk.
7. Penyakit refraktori, adalah penyakit yang tidak merespons terhadap pengobatan, terutama pada kasus individual, meskipun pengobatan yang diberikan melebihi standar normal untuk penyakit tersebut.
8. Penyakit subklinis, penyakit subklinis juga disebut penyakit diam atau penyakit tanpa gejala. Subklinis juga merupakan suatu tahap pada beberapa penyakit sebelum munculnya gejala klinis untuk pertama kali.
9. Fase terminal, jika seseorang akan segera mati karena suatu penyakit, terlepas dari apakah penyakit tersebut biasanya berujung pada kematian, maka periode antara fase sebelumnya dengan fase sekarat disebut fase terminal.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment