Pengertian Metodologi Penelitian, Pendekatan, Jenis dan Manfaatnya

Table of Contents
Pengertian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian

A. Pengertian Metodologi Penelitian

Istilah metodologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti ilmu tentang metode; uraian tentang metode. Metodologi penelitian adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan analisis teoretis mengenai suatu cara atau metode.

Dalam rangka merencanakan proses penelitian secara keseluruhan dan agar penelitian dapat selesai tepat waktu serta berjalan di arah yang benar, maka peneliti haruslah hati-hati dalam memilih metodologi. Sehingga proses pemilihan metode penelitian adalah bagian yang sangat penting di dalam proses penelitian. Dengan kata lain, metodologi berguna dalam rangka memetakan pekerjaan penelitian secara keseluruhan dan memberikan kredibilitas kepada hasil penelitian yang dicapai nantinya.

B. Pendekatan Metodologi Penelitian

Pada umumnya metodologi penelitian memiliki 3 jenis pendekatan di antaranya,
1. Pendekatan Kualitatif, pendekatan kualitatif lebih menitik beratkan pada aspek kualitas. Dalam artian yang dimaksud di sini adalah mengerjakan makna sosial dan budaya yang tidak mudah diukur dengan angka atau menjelaskan fenomena yang dipelajari. Untuk data penelitian kualitatif pada umumnya berupa deskriptif ataupun naratif. Oleh sebab itu jenis pendekatan ini banyak digunakan untuk menjawab pertanyaan seputar penelitian kualitatif.
2. Pendekatan Kuantitatif, pendekatan ini lebih memfokuskan pada aspek numerik sebagai data dalam proses penangkapan dan hasil analisis. Pendekatan ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang bisa diukur dalam jumlah.
3. Pendekatan Mix Method atau Campuran, adalah perpaduan antara pendekatan kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Ketika menjawab pertanyaan penelitian, jenis pendekatan campuran digunakan apabila pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak dijawab secara kuantitatif dan kualitatif. Pertimbangan ini harus memiliki dasar pada ketersediaan data dan kemampuan peneliti untuk menggabungkan kedua jenis pendekatan tersebut.

C. Jenis Metodologi Penelitian

1. Eksperimental, jenis metodologi penelitian eksperimental juga termasuk pendekatan penelitian kuantitatif yang khas. Yakni merupakan jenis penelitian yang melakukan percobaan dengan tujuan yang jelas, seperti untuk melihat efektivitas program yang sedang dilaksanakan atau tidak. Metodologi jenis eksperimental ini pada umumnya akan membagi objek penelitian menjadi dua kelompok. Satu kelompok akan digunakan sebagai target, sementara kelompok kedua akan digunakan sebagai kontrol.
2. Survei, merupakan bagian dari pendekatan kuantitatif, di mana data primer akan dikumpulkan menggunakan kuesioner atau kuesioner sebagai alat penelitian. Responden dalam jenis penelitian survei merupakan sampel penelitian yang akan mewakili populasi.
3. Longitudinal, merupakan desain penelitian yang biasanya digunakan untuk mengukur perubahan atau pengembangan fenomena jangka panjang. Metodologi ini umumnya menggunakan survei sebagai alat pengumpulan data dari sampel penelitian. Di dalam studi kasus longitudinal, sang peneliti akan menggunakan survei untuk beberapa responden. Pada jangka waktu tertentu, sampel juga harus diperiksa kembali setidaknya satu kali untuk survei. Jenis penelitian metodologi longitudinal terbagi menjadi dua macam, yakni studi panel dan studi kohort.
4. Grounded, merupakan tipikal penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini lebih berfokus pada niat untuk membuat teori baru yang didasarkan data dasar. Bisa juga dikatakan bahwa teori ini tercipta dari keterlibatan peserta yang menghasilkan data di lapangan. Peneliti yang menggunakan jenis penelitian ini tidak memakai konsep atau teori yang sudah diketahui dari literatur atau sumber lain.
5. Etnografi, metodologi ini lebih berfokus pada upaya penelitian untuk menggambarkan dan menafsirkan kelompok budaya tertentu. Kata "etno" sendiri menggambarkan model budaya yang diadopsi dan dipraktikkan oleh beberapa kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Jenis penelitian ini termasuk kualitatif juga, serta banyak digunakan dalam penelitian sosiologi dan antropologis.
6. Fenomenologi, penelitian fenomenologi lebih cenderung deskriptif dan rinci. Penelitian yang menggunakan metode fenomenologi ini berusaha memahami esensi dari pengalaman peserta penelitian. Untuk inti dari pengalaman tersebut pada umumnya bisa dikenali melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam.
7. Cross-Sectional, penelitian cross-sectional juga termasuk ke dalam pendekatan kuantitatif yang lebih menekankan variasi hasil dengan memasukkan variabel yang berbeda. Studi penelitian cross-sectional pada umumnya melebihi satu kasus pada suatu waktu. Banyaknya variasi yang bisa diamati dalam menerapkan jenis penelitian ini dapat mencakup variasi antara individu, keluarga, organisasi, negara dan lain-lain.
8. Naratif, jenis penelitian ini lebih berfokus pada pengalaman hidup individu, serta studi yang menggunakan jenis penelitian ini hampir sama dengan studi biografi. Sebagian peneliti bahkan mengakui jika penelitian naratif merupakan cara terbaik untuk menghasilkan buku-buku biografi.
9. Studi Kasus, jenis metodologi studi kasus ini biasanya digunakan untuk penelitian yang bertujuan mengembangkan pemahaman dengan cara merinci kasus yang menjadi pusat penelitian. Pencarian untuk jenis studi kasus ini membutuhkan pemahaman mendalam dari para peneliti untuk kasus yang dimaksud.
10. Komparatif, jenis metodologi penelitian komparatif ini lebih fleksibel dalam artian bisa diterapkan dalam penelitian kualitatif ataupun kuantitatif. Penelitian komparatif merupakan perbandingan antara dua atau lebih kasus yang sedang diteliti. Perbandingannya adalah hasil dari penelitian yang umumnya ditulis dalam bab tentang hasil penelitian.

D. Manfaat Metodologi Penelitian

1. Jika menggunakan metodologi dalam penelitian, akan mempermudah pekerjaannya untuk sampai pada tahap pengambilan keputusan atau kesimpulan.
2. Penggunaan metodologi penelitian membuat sang peneliti dapat mengatasi berbagai keterbatasan yang ada. Contohnya keterbatasan waktu, biaya, tenaga, etik, dan lain-lain.
3. Kesimpulan yang diperoleh sang peneliti lebih tepat dan terpercaya.
4. Kesimpulan yang didapatkan bisa digunakan untuk memecahkan permasalahan.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment