Pengertian Kelas Menengah (Middle Class), Kriteria, dan Klasifikasinya

Pengertian Kelas Menengah atau Middle Class
Kelas Menengah (Middle Class)

A. Pengertian Kelas Menengah (Middle Class)
Kelas menengah adalah sebuah kelas rakyat di tengah hierarki sosial. Dalam istilah sosio-ekonomi Weberian, kelas menengah adalah kelompok besar rakyat dalam masyarakat kontemporer yang secara sosio-ekonomi berada di antara kelas bawah dan kelas atas. Ukuran umum dari apa yang menentukan kelas menengah secara signifikan beragam di antara budaya-budaya.

Kelas menengah bisa dikatakan mendominasi masyarakat Indonesia saat ini. Masyarakat kelas menengah memiliki pengaruh yang besar dalam pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Kehidupan kelas menengah cenderung stabil dan teratur. Mereka bisa memenuhi kebutuhan dan pengeluaran sehari-hari. Meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia turut mempengaruhi penurunan angka kemiskinan. Pertumbuhan kelas menengah sendiri dapat diukur dengan kenaikan PDB (Pendapatan Domestik Bruto).

Menurut Boston Consulting Group (BCG), jumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2012 tercatat sebesar 64% atau sekitar 41,6 juta jiwa dan akan terus berkembang menjadi 68,2 juta jiwa pada tahun 2020. Kelas menengah juga menjadi target utama bagi wirausaha untuk memasarkan produk mereka karena kelas ini cenderung konsumtif. Dengan pendapatan lebih yang dimiliki, kelas menengah mampu memenuhi kebutuhan tersier dengan barang-barang seperti fashion, gadget, dan makanan.

B. Kriteria Pengukuran Kelas Menengah (Middle Class)
Terdapat beberapa faktor yang menentukan sebuah anggota masyarakat tergolong ke kelas sosial yang mana di antaranya,
1. Penghasilan
Penghasilan, termasuk kekayaan dan uang yang dimiliki adalah faktor utama yang menentukan kelas sosial seseorang. Kekayaan seseorang akan menentukan gaya hidup mereka. Orang yang mempunyai banyak uang dapat membeli berbagai barang mewah seperti mobil, jam tangan mewah, perhiasan, dan masih banyak lagi. Itulah mengapa kekayaan menjadi determinan yang penting dalam kelas sosial.
 
2. Pendidikan
Faktor lain yang menentukan kelas sosial seseorang adalah latar belakang pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Hal ini menunjukkan latar belakang sosial orang tersebut. Selain itu, dengan pendidikan yang baik akan mempengaruhi jenjang kelas sosial seseorang di masa depan.
 
3. Pekerjaan
Hanya dengan mengetahui pekerjaan seseorang, maka kita bisa mengetahui kelas sosial mereka. Gaya hidup seseorang mulai dari pergaulan, standar kehidupan, orientasi keagamaan, bahkan kebiasaan mereka sehari-hari. Inilah mengapa pekerjaan menjadi indikator yang baik untuk menentukan kelas sosial seseorang.

C. Klasifikasi Kelas Menengah (Middle Class)
Kelas menengah di Indonesia masih dibagi ke dalam beberapa golongan berdasarkan jumlah pengeluaran mereka di antaranya,
1. Poor middle dengan pengeluaran bulanan di bawah Rp 1.000.000.
2. Aspirant middle dengan pengeluaran bulanan antara Rp 1.000.000 sampai Rp 1.500.000.
3. Emerging middle dengan pengeluaran bulanan antara Rp 1.500.000 sampai Rp 2.000.000.
4. Middle dengan pengeluaran bulanan antara Rp 2.000.000 sampai Rp 3.000.000.
5. Upper middle dengan pengeluaran bulanan antara Rp 3.000.000 sampai Rp 5.000.000.
6. Affluent dengan pengeluaran bulanan antara Rp 5.000.000 sampai Rp 7.500.000.
7. Elite dengan pengeluaran bulanan lebih dari Rp 7.500.000.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Kelas Menengah (Middle Class), Kriteria, dan Klasifikasinya"