Pengertian Jurnal Ilmiah, Syarat, Manfaat, Peran, Publikasi, Susunan, dan Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Jurnal Ilmiah
Jurnal Ilmiah

A. Pengertian Jurnal Ilmiah

Jurnal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam satu bidang ilmu tertentu. Jurnal ilmiah merupakan publikasi berkala dalam penerbitan akademik yang umumnya berupa laporan penelitian terbaru dengan tujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan. Jurnal ilmiah merupakan salah satu bentuk media publikasi karya tulis ilmiah (KTI). Jurnal ilmiah berbentuk kumpulan artikel karya ilmiah yang didahului dengan proses penelaahan sejawat untuk mendapatkan objektivitas setinggi mungkin.
 
Jurnal ilmiah sering pula disebut jurnal akademik. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai scientific journal atau academic journal. Jurnal akademik dapat dideskripsikan sebagai kumpulan artikel ilmiah yang dipublikasikan secara reguler dalam rangka mendiseminasi hasil penelitian. Hasil penelitian yang didiseminasikan sering kali menantang asumsi umum yang beredar di kalangan publik atau menantang (kritik) temuan penelitian sebelumnya. Bisa pula hasil diseminasi menampilkan data baru dalam literatur akademik.

Jurnal akademik selalu bersifat spesifik, artinya ditulis dalam perspektif disiplin dan subdisiplin ilmu tertentu. Dengan kata lain, merepresentasikan spesialisasi bidang ilmu pengetahuan tertentu. Sebagai contoh, jurnal bernama ’Acta Sociologica’, merupakan jurnal akademik dalam disiplin ilmu sosiologi. Proses penulisan jurnal ilmiah harus disusun dengan seksama, tidak seperti artikel biasa. Ada beberapa pakem yang harus dipenuhi. Misalnya dalam hal susunan bab tulisan.

B. Syarat Jurnal Ilmiah

Dapat dikatakan sebagai jurnal ilmiah apabila memenuhi persyaratan administratif sebagai berikut di antaranya,
1. Memiliki International Standard Serial Number (ISSN).
2. Memiliki mitra bestari paling sedikit 4 orang.
3. Diterbitkan secara teratur dengan frekuensi paling sedikit dua kali dalam satu tahun, kecuali majalah ilmiah dengan cakupan keilmuan spesialisasi dengan frekuensi satu kali dalam satu tahun.
4. Bertiras setiap kali penerbitan paling sedikit berjumlah 300 eksemplar, kecuali majalah ilmiah yang menerbitkan sistem jurnal elektronik (e journal) dan majalah ilmiah yang menerapkan sistem online dengan persyaratan sama dengan persyaratan majalah ilmiah tercetak.
5. Memuat artikel utama tiap kali penerbitan berjumlah paling sedikit 5 artikel, selain dapat ditambahkan dengan artikel komunikasi pendek yang dibatasi paling banyak 3 buah artikel.

C. Manfaat Jurnal Ilmiah

Jurnal ilmiah memiliki beberapa manfaat di antaranya,
1. Sebagai Sarana Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Jurnal Ilmiah Merupakan Arena Diskursus Intelektual Melalui Tulisan. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dapat Dilakukan Dengan Temuan Penelitian, Kritik Terhadap Temuan Penelitian, Pembentukan Konsensus Dan Temuan Baru. Dalam Kaitannya Dengan Hal Tersebut, Jurnal Ilmiah Berperan Sangat Penting Sebagai Sarananya.
2. Sebagai Basis Data Kebijakan Publik. Kebijakan Publik Memerlukan Naskah Akademik Sebagai Pondasinya. Jurnal Ilmiah Dapat Berperan Sebagai Dasar Ilmiah Dibuatnya Kebijakan Publik Tersebut.   

D. Peran Jurnal Ilmiah

1. Sarana komunikasi akademik antara para ilmuwan (dosen/guru),
2. Penyebaran (diseminasi) hasil-hasil penelitian,
3. Pengembangan budaya akademik di perguruan tinggi,
4. Sebagai penukaran informasi untuk menghasilkan ide-ide baru akan ilmu pengetahuan dan teknologi.

E. Publikasi Jurnal Ilmiah

Pada prinsipnya, proses publikasi jurnal ilmiah mirip dengan proses publikasi artikel dalam surat kabar atau majalah. Yang membedakan adalah terletak pada nilai yang ditonjolkan. Pada publikasi jurnal ilmiah lebih menonjolkan pada nilai ilmiahnya dan kontribusinya pada bidang akademik dan atau kebijakan publik. Berikut penggambaran secara singkat proses publikasi dalam jurnal ilmiah di antaranya,
1. Penulis mengirimkan manuskrip (naskah artikel) ke redaksi pengelola jurnal ilmiah.
2. Setelah manuskrip yang dikirimkan oleh penulis tersebut diterima oleh editor jurnal ilmiah, manuskrip tersebut akan dikirimkan kepada reviewer jurnal ilmiah yang biasanya terdiri dari kalangan ahli.
3. Pengiriman kepada reviewer dimaksud dilanjutkan dengan proses peer-review, yaitu proses di mana dua atau lebih ahli atau pakar yang terkait dengan topik yang ditulis dalam manuskrip, mengevaluasi manuskrip tersebut atas permintaan dari editor jurnal ilmiah.
4. Selanjutnya reviewer akan memberikan penilaian berdasarkan keahliaannya. Penilaian yang diberikan oleh reviewer akan sangat menentukan apakah manuskrip yang dikirimkan oleh penulis tersebut layak untuk diterbitkan, perlu revisi, atau tidak layak untuk diterbitkan. Yang harus diketahui, bahwa manuskrip yang sampai kepada reviewer biasanya anonim, maksudnya adalah nama penulis atau institusi penulis telah dihilangkan sementara untuk menghindari subyektivitas dalam penilaian. Demikian halnya dengan reviewer, biasanya juga anonim supaya penulis tetap bisa menjaga obyektivitas ketika menerima hasil review.   
5. Setelah proses evaluasi atau review selesai, reviewer mengirim manuskrip tersebut beserta hasil evaluasinya ke editor jurnal. Hasil evaluasi biasanya berbentuk komentar dan kritik terhadap tulisan dalam manuskrip dimaksud, termasuk juga kelebihan dan kekurangannya secara substantif dan teknis.
6. Terakhir, setelah menerima dan membaca komentar reviewer dari manuskrip dimaksud, editor akan mempertimbangkan apakah manuskrip yang dikirimkan oleh penulis tersebut layak terbit, perlu revisi, atau ditolak.

F. Susunan Jurnal Ilmiah

1. Judul
2. Abstrak
3. Pendahuluan
4. Bahan dan Metode
5. Hasil
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka

G. Jenis Artikel Jurnal Ilmiah

1. Artikel hasil penelitian
2. Artikel non penelitian
3. Tinjauan buku (books review)
4. Obituari (obituary)
5. Laporan Kasus
6. Ceramah dan
7. Editorial

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment