Pengertian Indikator, Fungsi, dan Jenisnya
Indikator |
A. Pengertian Indikator
Indikator dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan. Secara umum indikator adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai petunjuk atau standar dasar sebagai acuan dalam mengukur adanya perubahan pada suatu kegiatan atau kejadian.
Sementara pendapat lain, indikator merupakan sesuatu, terutama tren atau fakta, yang menunjukkan keadaan atau tingkat sesuatu. Jadi, fungsi indikator adalah sebagai batas atau penanda terjadinya perubahan dan bersifat tetap.
Indikator tidak menjelaskan keadaan suatu hal secara keseluruhan. Namun lebih sering indikator hanya dijadikan sebagai pemberi petunjuk saja atau pemberi indikasi tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan.
Indikator Menurut Para Ahli
1. WHO (1981), indikator merupakan variabel yang bisa membantu kita dalam kegiatan pengukuran berbagai macam perubahan yang terjadi baik secara langsung ataupun tidak langsung.
2. Green (1992), indikator adalah variabel-variabel yang bisa menunjukkan ataupun mengindikasikan kepada penggunanya mengenai sesuatu kondisi tertentu, sehingga bisa dipakai untuk mengukur perubahan yang terjadi.
3. Wilson & Sapanuchart (1993), indikator adalah suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi. Misalnya berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi tersebut.
4. Darwin Syah, indikator adalah tanda ataupun ciri yang menunjukkan siswa telah mampu memenuhi standar kompetensi yang diterapkan atau berlaku.
B. Fungsi Indikator
1. Sebagai alat penunjuk adanya perubahan di dalam suatu kegiatan atau kejadian tertentu.
2. Sebagai pedoman bagi pengguna dalam menyusun alat ukur.
3. Sebagai pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu kegiatan.
4. Sebagai pedoman dalam upaya mengembangkan suatu kegiatan sesuai dengan karakteristik, potensi, kebutuhan, dan lingkungan.
5. Sebagai pedoman dalam memberikan penilaian terhadap hasil suatu kegiatan.
C. Jenis Indikator
1. Indikator Pendidikan
Indikator pendidikan merupakan salah satu bentuk indikator yang bisa dijumpai pada semua instansi pendidikan. Indikator ini bersifat wajib dan harus dibuat oleh pengelola pendidikan. Indikator pendidikan berfungsi untuk menilai efektivitas pendidikan yang diberikan kepada para siswanya dan merupakan kompetensi dasar yang bersifat lebih spesifik dan menyeluruh.
Bisa dibilang indikator ini adalah ukuran perilaku dalam mencapai kompetensi dasar pada sebuah mata pelajaran. Indikator pendidikan ini bisa dijadikan sebagai penilaian untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan materi oleh siswa. Dalam pembuatannya, indikator pendidikan ini menyesuaikan dengan karakteristik instansinya, visi misi serta potensi peserta didiknya.
2. Indikator Kerja
Sebenarnya, indikator kerja memiliki konsep yang tidak jauh berbeda dengan indikator penelitian. Hanya saja, keduanya menggunakan objek yang berbeda. Pada indikator kerja, objeknya adalah karyawan atau pekerja. Dalam dunia kerja, yang menjadi indikator adalah kualitas kinerja setiap karyawan yaitu ketepatan waktu (disiplin), kemandirian, kualitas/kuantitas pekerjaan, efektivitas serta beberapa parameter lainnya. Efektivitas yang dimaksud di sini adalah tingkat pengelolaan dan penggunaan sumber daya perusahaan yang ada, bisa berupa tenaga, uang, bahan baku hingga teknologi.
Selain menggunakan metrik non finansial seperti di atas, beberapa organisasi kerja juga menggunakan metrik finansial sebagai indikator untuk menilai kemajuan organisasinya. Indikator kerja ini biasanya dijadikan sebagai acuan dalam menilai karyawan, kenaikan jabatan serta memengaruhi keberlanjutan kerja karyawan pada suatu perusahaan atau organisasi.
3. Indikator Penelitian
Hampir semua bentuk penelitian selalu memiliki indikator sebagai tolak ukur dalam sebuah penelitian. Indikator ini paling banyak digunakan dalam penelitian yang bersifat ilmiah seperti penelitian lingkungan, reklamasi, bioteknologi dan sebagainya. Dibandingkan indikator lainnya, indikator penelitian sifatnya lebih luas dan memuat banyak hal. Setiap penelitian bisa memiliki indikator yang berbeda.
Salah satu indikator penelitian yang umum digunakan sejak SMP yaitu indikator asam basa. Indikator asam basa merupakan sebuah indikator yang digunakan untuk mengetahui sifat asam atau basa sebuah larutan atau bentuk sampel lainnya. Indikator asam basa juga bisa menggunakan beberapa alat atau bahan seperti pH meter, indikator universal atau kertas lakmus. Selain itu, bisa juga memanfaatkan indikator alami seperti bunga Horetensia yang mengandung senyawa antosianin.
Dari berbagai sumber
Post a Comment