Pengertian Studi Kasus, Tujuan, Jenis, Bentuk, dan Contohnya

Pengertian Studi Kasus
Studi Kasus

A. Pengertian Studi Kasus
Istilah studi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penelitian ilmiah; kajian; telaahan. Sementara studi kasus adalah pendekatan untuk meneliti gejala sosial dengan menganalisis satu kasus secara mendalam dan utuh. Studi kasus merupakan salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.

Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya.

Halnya pada tujuan penelitian lain pada umumnya, pada dasarnya peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus bertujuan untuk memahami objek yang ditelitinya. Meskipun demikian, berbeda dengan penelitian yang lain, penelitian studi kasus bertujuan secara khusus menjelaskan dan memahami objek yang ditelitinya secara khusus sebagai suatu ‘kasus’.

Yin (2003a, 2009) menyatakan bahwa tujuan penggunaan penelitian studi kasus tidak sekadar menjelaskan seperti apa objek yang diteliti, tetapi menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut dapat terjadi. Dengan kata lain, penelitian studi kasus bukan sekadar menjawab pertanyaan penelitian tentang ‘apa’ (what) objek yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh dan komprehensif lagi adalah tentang ‘bagaimana’ (how) dan ‘mengapa’ (why) objek tersebut terjadi dan terbentuk sebagai dan dapat dipandang sebagai suatu kasus.

Untuk memperjelas pemahaman berikut beberapa definisi terkait studi kasus di antaranya,
1. Studi kasus adalah strategi dari penyelidikan dan penelitian empiris yang menyelidiki akan fenomena pada konteks kehidupan nyata.
2. Studi kasus ini didasarkan pada proses investigasi mendalam pada suatu kelompok, individu atau suatu peristiwa untuk mengeksplorasi penyebab prinsip yang mendasarinya.
3. Studi kasus adalah analisis deskriptif dan juga eksploratif dari kelompok, perorangan atau suatu peristiwa.
4. Penelitian studi kasus bisa berupa studi kasus ganda maupun tunggal, termasuk juga bukti kuantitatif, hal ini tergantung dari berbagai sumber bukti dan juga manfaat daripada pengembangan proposisi sebelumnya.
5. Studi kasus adalah proses analisis kepada suatu kelompok, perorangan, periode, peristiwa, keputusan, kebijakan, lembaga maupun sistem lain yang dipelajari dengan satu atau lebih metode.

Suatu penelitian studi kasus ini mengacu kepada studi yang lebih mendalam serta terperinci mengenai seseorang atau suatu kelompok kecil individu. Studi tersebut biasanya akan bersifat kualitatif, sehingga akan menghasilkan deskripsi naratif mengenai perilaku atau suatu pengalaman. Karakteristik utama dari penelitian studi kasus merupakan fokusnya yang sempit, memberikan tingkat detail yang sangat tinggi dan juga bisa menggabungkan data subjektif maupun objektif guna mencapai pemahaman yang lebih mendalam.

Pengertian Studi Kasus Menurut Para Ahli
1. Susilo Rahardjo & Gudnanto, studi kasus adalah metode yang diterapkan guna memahami suatu individu lebih mendalam lagi dengan mempraktekan secara komprehensif dan juga integritas. Hal ini dilakukan agar penelitian dapat mengumpulkan dan juga mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap suatu objek atau individu yang diteliti.
2. W.S. Winkel & Sri Hastuti pernah, studi kasus ini dapat dilihat dari sisi bimbingan pendidikan dan juga konseling siswa yang mempelajari keadaan dan juga perkembangan siswa secara mendalam. Studi kasus dilakukan oleh pendidik atau guru yang bersangkutan guna memahami siswa selaku individu dengan lebih mendalam lagi. Studi kasus pada siswa tersebut berguna untuk melihat perkembangan siswa bagaimana nanti ke depannya.
3. Pollit & Hungler (1990), studi kasus berfokus pada penentuan dinamika mengenai pertanyaan lebih lanjut mengapa seseorang berpikir, melakukan sesuatu, atau bahkan mengembangkan diri. Fokus tersebut dinilai oleh Pollit & Hungler penting dalam studi kasus sebab dibutuhkan analisis yang intensif, bukan berfokus pada status, kemajuan, tindakan, atau pikiran yang dimilikinya.
4. Yin (1996), studi kasus dapat digambarkan sebagai proses pencarian pengetahuan yang empiris untuk menyelidiki dan meneliti berbagai fenomena dalam konteks kehidupan nyata. Yin juga mengemukakan bahwa pendekatan studi kasus bisa diterapkan apabila batas antara fenomena dan konteks kehidupan nyata terlihat samar atau tidak terlihat dengan jelas serta ada berbagai sumber yang dapat dijadikan acuan bukti dan penggalian informasi.
5. Tellis (1997), studi kasus merupakan metode yang memiliki unit analisis yang lebih mengacu pada sistem tindakan yang dilakukan dibanding pada individunya sendiri atau suatu lembaga tertentu. Tellis juga menekankan bahwa unit analisis tersebut adalah hal yang kritikal dalam penerapan studi kasus dan dapat bervariasi antara individu atau lembaga.
6. Bimo Walgito (2010), studi kasus ialah metode yang bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki suatu kejadian atau fenomena mengenai individu, seperti riwayat hidup seseorang yang menjadi objek penelitian. Bimo Walgito juga menyatakan bahwa dibutuhkan banyak informasi dan integrasi data yang diperoleh dari metode lain untuk mendapatkan informasi mendalam pada metode studi kasus yang dilakukan.
7. Feagin, Orum, & Sjoberg, studi kasus adalah metode penelitian yang bersifat multi-perspectival analyses, yaitu penelitian yang membutuhkan adanya analisa dari berbagai sudut pandang dan bukan berfokus pada individu yang menjadi objek penelitian saja. Peneliti harus memperhatikan aspek-aspek lain seperti kelompok yang relevan dengan individu terkait dan memiliki interaksi satu sama lain, untuk dapat memberikan kekuatan pada mereka yang lebih lemah (powerless) dan tidak bisa menyampaikan pendapat (voiceless).

B. Tujuan Studi Kasus
Tujuan studi kasus secara umum di antaranya,
1. Menggambarkan situasi individu (kasus), misalnya seseorang, bisnis, organisasi, atau institusi, secara terperinci
2. Mengidentifikasi masalah-masalah utama dari kasus tersebut
3. Menganalisis kasus menggunakan konsep-konsep teoritis yang relevan dari unit atau disiplin ilmu tertentu
4. Merekomendasikan tindakan untuk kasus tertentu (terutama untuk studi kasus penyelesaian masalah).

Sedangkan secara lebih spesifik tujuan studi kasus pada beberapa bidang ilmu di antaranya,
1. Tujuan di balik studi kasus psikolog adalah mencari informasi mendalam tentang otak manusia, perilaku, atau pemikiran kognitif.
2. Tujuan studi kasus sosiolog akan serupa dengan psikolog, kecuali yang melihat ke dalam perilaku atau interaksi di dalam, antara, atau di sekitar komunitas, kelompok, atau organisasi.
3. Tujuan dari studi kasus para ilmuwan adalah untuk bereksperimen di antara teori atau menghasilkan teori baru. Para ilmuwan dapat mengembangkan hipotesis dan merinci melalui penelitian mereka dan bereksperimen ketika memproses melalui jenis studi kasus pilihan mereka.

C. Jenis Studi Kasus
1. Studi Kasus Eksploratori
Memiliki tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pertanyaan apa atau siapa. Metode pengumpulan data dari studi kasus ini sering disertai dengan metode pengumpulan data tambahan misalnya seperti kuesioner, wawancara hingga eksperimen.

Studi kasus eksplorasi ini biasanya juga merupakan pendahulu dari proyek penelitian yang berskala besar formal. Studi kasus jenis ini juga sering dipakai untuk memberi lebih banyak informasi terkait latar belakang dari studi kasus biasa. Untuk membandingkan hasil dengan lebih baik dan juga untuk memungkinkan bagi para peneliti dalam mendedikasikan lebih banyak lagi waktu dalam mempelajari informasi yang dibutuhkan.

2. Studi Kasus Observasi
Merupakan suatu studi kasus yang mempunyai teknik pengumpulan data lewat keterlibatan dari seorang peneliti. Peneliti harus terjun langsung ke lapangan tempat penelitian studi tersebut dilakukan. Jika sudah berada di lokasi penelitian maka peneliti tersebut wajib mengumpulkan suatu data lewat jalur wawancara kepada responden. Studi kasus seperti ini biasanya dilakukan pada penelitian dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif.

3. Studi Kasus Kemasyarakatan
Studi kasus ini mempunyai arti jika studi kasus mempunyai pusat penelitian pada wilayah yang didiami oleh sekelompok penduduk. Lingkup dari penelitian studi kasus kemasyarakatan adalah bisa dalam bentuk komunitas, kelurahan, RT, RW atau Kecamatan. Contoh studi kasus kemasyarakatan ini adalah serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan pada ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi PKK.

4. Studi Kasus Sejarah Hidup
Adalah studi kasus yang mempunyai objek atau subjek penelitian dari seorang tokoh yang memiliki jasa pada bidang apa saja. Studi kasus ini juga sering disebut dengan studi kasus biografi. Pengumpulan data studi kasus jenis ini adalah dengan cara melakukan wawancara kepada beberapa orang yang memiliki hubungan dengan subjek yang dilakukan penelitian tersebut.

5. Studi Kasus Mikro Etnografi
Studi kasus jenis ini adalah studi kasus yang akan mengkaji suatu kebiasaan dari kelompok kecil. Seperti arti dari kata mikro yang berarti kecil, sedangkan etno berarti suatu kebiasaan dan yang terakhir grafi berarti penulisan. Contoh studi kasus mikroetnografi ini adalah penelitian tindakan kelas, penelitian suatu kelompok dalam skala kecil, dan juga model riset lain-lain.

6. Studi Kasus Analisis Situasi
Studi kasus analisis situasi adalah studi kasus yang dilakukan guna memperoleh suatu kebenaran dalam setiap praduga yang tengah hangat diperbincangkan masyarakat luas. Contoh studi kasus jenis ini adalah penelitian mengenai sosial media terhadap suatu perkembangan remaja di Indonesia, penelitian kenakalan remaja di Indonesia dan juga model riset lainnya.

D. Bentuk Studi Kasus
Creswell membagai penelitian studi kasus berdasarkan maksud analisis kasusnya menjadi 3 (tiga) jenis di antaranya,
1. Studi Kasus Intrumental Tunggal (Single Instrumental Case Study), merupakan penelitian studi kasus yang dilakukan dengan menggunakan sebuah kasus untuk menggambarkan suatu isu. Dalam penelitian ini, peneliti memperhatikan dan mengkaji suatu isu yang menarik perhatiannya, dan menggunakan sebuah kasus sebagai sarana (instrumen) untuk menggambarkannya secara terperinci.
2. Studi Kasus Jamak (Collective or Multiple Case Study), merupakan penelitian studi kasus yang menggunakan banyak (lebih dari satu) isu atau kasus di dalam satu penelitian. Fokus dalam penelitian hanya pada satu isu dan memanfaatkan banyak kasus untuk menjelaskannya. Selain itu, penelitian ini juga bisa hanya menggunakan satu kasus (lokasi), tetapi dengan banyak isu yang diteliti. Penelitian ini juga bisa bersifat sangat kompleks, sebab terfokus pada banyak isu atau perhatian dan menggunakan banyak kasus untuk menjelaskannya.
3. Studi Kasus Mendalam (Intrinsic Case Study) merupakan penelitian yang dilakukan pada suatu kasus yang mempunyai kekhasan dan keunikan yang tinggi. Penelitian ini berfokus pada kasus itu sendiri, baik sebagai lokasi, program, kejadian atau kegiatan. Penelitian ini mirip dengan penelitian naratif, tapi mempunyai prosedur kajian yang lebih terperinci pada kasus dan kaitannya dengan lingkungan di sekitarnya secara terintegrasi dan apa adanya. Secara lebih khusus, dapat dikatakan bahwa studi kasus mendalam merupakan penelitian yang sangat terikat pada konteksnya, atau sangat terikat pada lokusnya (site-case).

E. Contoh Studi Kasus
Studi kasus adalah penelitian yang biasanya dipakai dalam ilmu sosial dan juga pengaturan pendidikan. Contoh studi kasus adalah mempelajari masalah psikologis misalnya seperti perkembangan anak yang dibesarkan oleh single parent atau orang tua tunggal.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Studi Kasus, Tujuan, Jenis, Bentuk, dan Contohnya"