Pengertian Pencacahan, Kaidah dan Bentuknya
Table of Contents
Pencacahan |
A. Pengertian Pencacahan
Pencacahan, sering kali dianggap sama dengan penghitungan, adalah tindakan matematika yang melibatkan penjumlahan (atau pula pengurangan) yang sinambung sesuatu pada waktu tertentu, biasanya untuk mencari tahu seberapa banyak benda yang ada di suatu tempat untuk menentukan jumlah benda yang diharapkan (dimulai dengan benda pertama dan dilanjutkan dengan suatu fungsi injektif dari benda yang tersisa terhadap bilangan asli mulai dari 2 (dua)), atau untuk benda yang terurut, untuk menentukan bilangan ordinal benda tertentu, atau untuk menentukan benda dengan bilangan ordinal tertentu. Pencacahan juga digunakan (terutama oleh kanak-kanak) untuk memeragakan pengetahuan nama-nama bilangan dan sistem bilangan. Terkadang istilah pencacahan digunakan untuk enumerasi, yaitu proses pendaftaran atau penyajian semua unsur suatu himpunan, di mana perulangan diizinkan, dengan tujuan menemukan bilangan unsur himpunan hingga. Pencacahan kadang-kadang melibatkan bilangan-bilangan selain 1 (satu); misalnya, ketika mencacah uang, mencacah uang kembalian, ketika "pencacahan berkelipatan dua" (2, 4, 6, 8, 10, 12…) atau "pencacahan berkelipatan lima" (5, 10, 15, 20, 25, ...).
B. Kaidah Pencacahan
Kaidah pencacahan atau dalam bahasa inggris disebut sebagai (Counting Rules) merupakan sebuah cara atau aturan untuk menghitung seluruh kemungkinan yang bisa terjadi dalam suatu percobaan tertentu. Adapun beberapa metode pada kaidah pencacahan antara lain yaitu: metode aturan pengisian tempat (Filling Slots), metode permutasi serta metode kombinasi. C. Bentuk Pencacahan
Pencacahan dapat muncul di dalam bentuk yang beraneka ragam di antaranya, 1. Bentuk verbal, yaitu penuturan tiap-tiap bilangan (secara nyaring atau di dalam hati) untuk memelihara jejak perkembangan suatu kejadian atau tahapan perubahan. Ini kerap juga digunakan untuk mencacah benda yang baru saja terperhatikan, sebagai ganti untuk pencacahan benda-benda yang berbeda-beda seiring waktu.
2. Bentuk batang lidi, yaitu menggoreskan tanda bagi tiap-tiap bilangan dan kemudian mencacah semua tanda itu pada saat pelidian rampung. Cara ini berguna manakala mencacah benda yang memerlukan waktu banyak, misalnya banyaknya waktu di mana sesuatu muncul pada periode satu hari.
3. Bentuk penggunaan jari-jemari, terkhusus ketika mencacah bilangan yang sedikit. Ini sering dipakai oleh kanak-kanak untuk mempermudah pencacahan dan operasi matematika sederhana. Pencacahan jemari yang paling bersahaja adalah menggunakan notasi uner (satu jari = satu satuan), dan oleh karenanya terbatas sampai bilangan 10. Sistem gerak-gerik tangan lainnya juga digunakan, misalnya sistem Cina di mana seseorang dapat mencacah 10 hanya menggunakan gerak-gerik satu tangan. Dengan menggunakan biner jemari (notasi nilai-tempat berbasis 2), dimungkinkan untuk memelihara cacahan jemari sampai 1.023 = 210-1.
Dari berbagai sumber
Post a Comment