Pengertian Hipotesis Kerja/Alternatif (Ha), Jenis, dan Contohnya

Pengertian Hipotesis Kerja atau Alternatif atau Ha
Hipotesis Kerja/Alternatif (Ha)
Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Suatu hipotesis adalah pernyataan masalah yang spesifik. Karakteristik hipotesis yang baik di antaranya dapat diteliti, menunjukkan hubungan antara variabel-variabel, dapat diuji, mengikuti temuan-temuan penelitian terdahulu.

Adapun fungsi-fungsi hipotesis di antaranya membimbing pikiran peneliti dalam memulai penelitian, menentukan tahapan atau prosedur penelitian, membantu menetapkan format dalam menyajikan, menganalisis dan menafsirkan data dalam tesis. Jenis hipotesis dilihat dari kategori rumusannya dibagi menjadi dua bagian yaitu hipotesis nihil (hipotesis statistik) yang biasa disingkat dengan Ho, dan hipotesis alternatif (hipotesis kerja) atau disingkat Ha.

Berenson et al (2006) menyatakan beberapa poin penting tentang hipotesis nol dan hipotesis alternatif sebagaimana dirinci sebagai berikut:
1. Hipotesis Nol (H0) mewakili kondisi status quo, atau kondisi yang sekarang diyakini kebenarannya, atau suatu pernyataan yang didasarkan pada teori atau konsep.
2. Hipotesis Alternatif (H1) adalah lawan dari statemen H0 atau mewakili klaim atau dugaan dari peneliti terhadap kemungkinan tidak berlakunya kondisi status quo atau kondisi saat ini sebagai bagian dari tujuan penelitian yang hendak diraih.
3. Jika H0 ditolak, maka peneliti memiliki bukti secara statistik bahwa hipotesis alternatif yang berlaku atau yang dianggap benar.
4. Jika ternyata hasil dari penelitian H0 tidak ditolak, maka peneliti gagal membuktikan bahwa hipotesis alternatif adalah benar, meskipun demikian tidak berarti bahwa H0 terbukti benar.
5. Hipotesis nol selalu mengarah pada nilai spesifik dari suatu nilai dari parameter populasi dan tidak boleh berupa suatu sampel statistik.
6. Pernyataan hipotesis nol selalu berupa tanda sama dengan, yang menghubungkan pada nilai-nilai spesifik dari suatu parameter populasi.
7. Pernyataan dari hipotesis alternatif tidak pernah menggunakan tanda sama dengan untuk menghubungkan nilai-nilai spesifik dari suatu parameter populasi.

Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal di antaranya,
1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3. Hipotesis harus dapat diuji
4. Hipotesis hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada.
5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

A. Hipotesis Kerja/Alternatif (Ha)
Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan (Ha) tersebut akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian. Dengan kata lain, hipotesis alternatif adalah pernyataan operasional dari hipotesis penelitian.

Hipotesis kerja/alternatif merupakan suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul. Biasanya rumusan pernyataannya adalah  Jika…..maka…….. Artinya, jika suatu faktor atau variabel terdapat atau terjadi pada suatu situasi, maka ada akibat tertentu yang dapat ditimbulkannya. Demikian, bila hipotesis alternatif tersebut didasarkan pada teori maka disebut hipotesis deduktif. Tetapi bila hipotesis alternatif tersebut didasarkan pengamatan disebut hipotesis induktif.

B. Jenis Hipotesis Kerja/Alternatif (Ha)
Hipotesis alternatif ada dua macam, yaitu directional Hypotheses dan non directional Hypotheses (Fraenkel and Wallen, 1990:42 ; Suharsimi Arikunto, 1989:57).
1. Hipotesis terarah, adalah hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana peneliti sudah merumuskan dengan tegas yang menyatakan bahwa variabel independen memang sudah diprediksi berpengaruh terhadap variabel dependen. Misalnya: Siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih tinggi prestasi belajarnya, dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode curah pendapat.
2. Hipotesis tak terarah adalah hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh peneliti tampak belum tegas bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Fraenkel dan Wallen (1990:42) menyatakan bahwa hipotesis tak terarah itu menggambarkan bahwa peneliti tidak menyusun prediksi secara spesifik tentang arah hasil penelitian yang akan dilakukan.

C. Contoh Hipotesis Kerja/Alternatif (Ha)
1. Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode mengajar inkuiri dan curah pendapat terhadap prestasi belajar siswa.
2. Ada perbedaan kreativitas antara anak yang diberi keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga atau Kreativitas anak yang diberi keleluasaan lebih tinggi daripada kreativitas anak yang dikekang (hubungan positif) ; atau kreativitas anak yang dikekang lebih tinggi daripada kreativitas anak yang diberi keleluasaan (hubungan negatif).
3. Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks lebih  efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa Penerapan  Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear.

Contoh Rumusan Hipotesis Kerja/Alternatif (Ha)
1. Jika sanitasi lingkungan suatu daerah buruk, maka penyakit menular di daerah tersebut tinggi.
2. Jika persalinan dilakukan oleh dukun yang belum dilatih, maka angka kematian bayi di daerah tersebut tinggi.
3. Jika pendapatan perkapita suatu negara rendah, maka status kesehatan masyarakat di negara tersebut rendah pula.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Hipotesis Kerja/Alternatif (Ha), Jenis, dan Contohnya"